Instagram Story Guidelines Instagram Story Guidelines

Instagram Story Guidelines: Panduan Lengkap untuk Menjangkau Banyak Audiens

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menjangkau target audiens. Salah satunya yaitu dengan membuat Instagram Story. Maka dari itu, seorang pemilik usaha atau marketer harus mengetahui Instagram Story guidelines. 

Pengguna Instagram yang banyak ditambah dengan tampilan Instagram Story yang menarik membuat kamu lebih mudah dalam menjangkau audiens. 

Semakin banyak audiens yang bisa kamu jangkau, maka semakin besar potensi omset yang akan kamu peroleh. 

Di artikel Adsumo kali ini, kami akan mengulas seputar Instagram Story guidelines. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

Apa Itu Instagram Story?

Instagram Story Guidelines

Sumber: Freepik

Sebelum mempelajari panduan Instagram Story, tidak ada salahnya untuk memahami apa yang dimaksud dengan Instagram Story. 

Instagram Story adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah foto atau video dengan durasi yang tidak terlalu panjang. 

Berbeda dengan unggahan di menu lainnya, unggahan foto dan video di Instagram Story akan hilang dalam waktu 24 jam. Foto atau video tersebut akan muncul dengan format vertikal dan dirancang dengan cepat, mudah, serta menyenangkan. 

Saat mengunggah cerita, maka akan muncul lingkaran warna-warni yang di foto profil kamu. Kamu bisa mengetuk foto produk tersebut untuk melihat story yang sudah diunggah. 

Instagram Story adalah cara yang tepat bagi kreator dan brand untuk bereksperimen dengan berbagai jenis konten karena akan hilang dalam 24 jam. 

Pemilik usaha kecil juga bisa menggunakan cerita atau story untuk mengunggah berbagai hal, mulai dari behind the scene, foto produk, testimoni, dan lain sebagainya. 

Jenis-jenis Instagram Story

Instagram Story mempunyai berbagai jenis yang membuat konten Instagram Story terlihat semakin menarik. Berikut beberapa jenis Instagram Story yang bisa kamu gunakan. 

Standar

Foto dan video merupakan opsi Instagram Story default. Di mode ini, kamu bisa menggunakan filter Instagram Story yang muncul di bagian bawah aplikasi. 

Buat

Jenis Instagram Story lainnya yaitu Buat. Jenis ini terdiri atas teks atau stiker di latar belakang polos. Instagram mempunyai banyak opsi menarik untuk berbagai teks, termasuk jenis font yang bisa digunakan. 

Di jenis Instagram Story ini, kamu bisa mengajukan pertanyaan, menceritakan kisah, atau membuat mini blog di Instagram. 

Boomerang

Boomerang adalah video pendek yang diputar maju dan mundur secara berulang. Konten Instagram Story ini sangat menarik dan sering digunakan para kreator maupun marketer brand. 

Baca Artikel Lainnya  Segini Gaji Digital Marketing Pemula, Apakah Kamu Tertarik?

Kolase

Instagram Story juga memiliki fitur kolase foto. Kamu bisa menampilkan beberapa foto dalam satu layar sekaligus. 

Dual

Dual adalah fitur yang menggunakan kamera depan dan belakang untuk mengambil gambar, sehingga audiens bisa melihat kamu dan apa yang sedang kamu kerjakan. 

Berapa Ukuran Instagram Story?

Instagram Story memiliki format vertikal dengan rasio aspek 9:16. Gunakan 1080 x 1920 piksel untuk visual yang lebih tajam dan beresolusi tinggi. 

Di dalamnya, terdapat istilah “zona aman” yaitu istilah untuk 250 piksel gambar bagian atas dan bawah tempat elemen antarmuka Instagram. Dengan mempertimbangkan zona aman, maka Instagram Story kamu akan memiliki sekitar 1080 x 1420 piksel. 

Instagram Story Guidelines

Instagram Story Guidelines

Sumber: Buffer

Setelah mempelajari definisi dan jenis Instagram Story. Kini saatnya kita mempelajari Instagram Story Guidelines. Mengutip dari Buffer, berikut ini tata cara membuat Instagram Story agar terlihat lebih menarik. 

Langkah 1

Buka beranda kamu dan geser ke kiri dari titik mana pun di layar untuk membuka aplikasi Instagram. Kamu juga dapat mengakses kamera Instagram dengan klik tombol “+” di bagian bawah layar, kemudian klik “Story”. 

Langkah 2

Di dalam aplikasi kamera, kamu bisa memilih untuk membuat konten baru untuk Instagram Story dengan klik lingkaran putih di bagian tengah bawah layar. Atau mengunggah konten foto maupun video yang sudah dibuat sebelumnya dengan klik ikon di bagian kiri bawah. 

Apabila kamu memilih untuk mengunggah foto yang sudah ada, pastikan bahwa dimensinya 1080 x 1920 pixel. Jika memilih untuk membuat konten baru, maka kamu bisa membuat berbagai jenis cerita sesuai dengan penjelasan sebelumnya. 

Langkah 3

Setelah membuat cerita, kamu bisa menambahkan stiker, emoji, dan filter ke dalamnya, dan berbagai ornamen lainnya. Kamu bahkan bisa menandai orang lain di dalam Instagram Story tersebut. 

Apabila ingin membuat Instagram Story lebih cepat, maka kamu bisa membuat konten secara massal terlebih dahulu, kemudian menjadwalkannya. 

Manfaat Instagram Story untuk Pengembangan Bisnis

Dari penjelasan Instagram Story guidelines di atas, sebenarnya pembuatan Instagram Story tidak sulit. Tapi, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

Jika dilakukan dengan benar, Instagram Story bisa mendatangkan sejumlah manfaat bagi pengembangan bisnis. Berikut penjelasannya. 

Meningkatkan Engagement

Instagram Story membantu bisnis berinteraksi lebih dekat dengan pelanggan melalui fitur seperti polling, Q&A, dan kuis. Semakin sering audiens berinteraksi, semakin tinggi peluang brand untuk tetap diingat.

Meningkatkan Visibilitas Brand

Story muncul di bagian atas feed Instagram, sehingga lebih mudah terlihat oleh followers. Dengan rutin mengunggah Story, bisnis bisa mempertahankan eksistensi dan meningkatkan brand awareness.

Mendorong Penjualan dengan Fitur Interaktif

Instagram Story memiliki fitur seperti link sticker, shoppable tag, dan countdown timer yang bisa digunakan untuk mengarahkan audiens ke halaman produk atau promosi. Ini mempermudah pelanggan dalam melakukan pembelian.

Memperkuat Hubungan dengan Audiens

Konten Story yang autentik, seperti behind-the-scenes atau testimoni pelanggan, bisa membangun kedekatan dengan audiens. Ini membantu menciptakan kepercayaan dan loyalitas terhadap brand.

Baca Artikel Lainnya  Content Pillar Adalah Panduan Strategi Konten, Begini Cara Membuatnya

Memanfaatkan Iklan Berbayar yang Efektif

Instagram Story Ads memungkinkan bisnis menargetkan audiens yang lebih spesifik dengan format yang engaging. Dengan durasi pendek namun menarik, iklan Story dapat meningkatkan konversi secara signifikan.

Tips Membuat Instagram Story yang Menarik

Instagram Story adalah cara efektif untuk menarik perhatian audiens, membangun interaksi, dan memperkuat brand. Agar Story yang kamu buat lebih menarik, berikut enam tips yang bisa diterapkan:

Gunakan Visual Berkualitas Tinggi

Story adalah konten visual, jadi pastikan gambar atau video yang digunakan memiliki kualitas tinggi. Hindari foto yang buram atau gelap, dan gunakan pencahayaan yang baik agar konten terlihat lebih profesional. 

Jika perlu, gunakan aplikasi editing seperti Canva atau Lightroom untuk meningkatkan kualitas visual. Selain itu, perhatikan komposisi gambar agar lebih enak dipandang, misalnya dengan menggunakan rule of thirds atau menambahkan elemen grafis yang mendukung.

Buat Teks yang Singkat, Jelas, dan Menarik

Teks dalam Story harus mudah dipahami dalam waktu singkat. Gunakan kalimat yang padat dan langsung ke inti pesan. Pilih font yang jelas dan pastikan kontras warna antara teks dan latar belakang agar lebih mudah dibaca. 

Jika ingin menekankan kata-kata tertentu, gunakan fitur efek teks atau highlight agar lebih menonjol. Hindari terlalu banyak teks dalam satu slide agar audiens tidak bosan atau kesulitan memahami pesan yang ingin disampaikan.

Manfaatkan Fitur Interaktif untuk Meningkatkan Engagement

Instagram menyediakan berbagai fitur interaktif yang bisa membuat Story lebih menarik. Beberapa fitur yang bisa kamu gunakan antara lain:

  • Polling: Ajukan pertanyaan sederhana untuk melibatkan audiens, seperti “Lebih suka produk A atau B?”
  • Kuis: Buat pertanyaan seputar produk atau brand untuk mengedukasi sekaligus menghibur audiens.
  • Q&A (Questions Box): Beri kesempatan kepada audiens untuk bertanya tentang produk atau bisnis.
  • Slider Emoji: Minta audiens menilai sesuatu dengan skala yang lebih interaktif, misalnya “Seberapa excited kamu dengan produk baru ini?”

Menggunakan fitur-fitur ini dapat meningkatkan interaksi dan membuat audiens merasa lebih terlibat dengan brand kamu.

Tambahkan Call to Action (CTA) yang Jelas

CTA sangat penting untuk mengarahkan audiens melakukan tindakan tertentu setelah melihat Story. Contoh CTA yang bisa digunakan antara lain:

  • “Swipe Up untuk info lebih lanjut” (jika memiliki lebih dari 10K followers atau menggunakan iklan).
  • “Klik link di bio untuk pembelian” agar audiens mudah mengakses halaman produk.
  • “Balas Story ini untuk diskusi lebih lanjut” untuk meningkatkan interaksi langsung.
  • “Tag teman kamu yang butuh ini!” untuk memperluas jangkauan konten.

Pastikan CTA terlihat jelas dan ditempatkan di bagian yang mudah dilihat tanpa mengganggu tampilan visual utama.

Posting Story di Waktu yang Tepat dan Gunakan Highlights

Mengetahui kapan audiens paling aktif bisa meningkatkan engagement Story. Umumnya, waktu terbaik untuk posting Story adalah:

  • Pagi hari (07:00 – 09:00) saat orang baru bangun dan mulai menggunakan ponsel.
  • Siang hari (12:00 – 13:00) saat istirahat makan siang.
  • Malam hari (19:00 – 22:00) saat orang bersantai setelah aktivitas harian.

Selain itu, manfaatkan Instagram Highlights untuk menyimpan Story penting agar tetap bisa diakses setelah 24 jam. Buat kategori Highlights seperti Testimoni Pelanggan, Promo Terbaru, atau Tips & Edukasi agar audiens bisa melihat informasi yang relevan kapan saja.

Sudah Memahami Instagram Story Guidelines?

Nah, itulah penjelasan mengenai Instagram Story guidelines yang bisa kamu pelajari. Selain memahami panduan yang ada, untuk mengoptimalkan jangkauan Instagram Story, kamu juga bisa menggunakan Adsumo. Adsumo memiliki fitur riset interest yang bisa digunakan untuk menemukan interest tersembunyi guna mengoptimalkan performa digital marketing. Cek informasi selengkapnya di halaman utama Adsumo.