Biaya iklan di TikTok bervariasi tergantung jenis anggaran yang kamu alokasikan. TikTok juga memiliki struktur iklan yang perlu kamu pahami sebelum mempromosikan bisnismu di sini. Sekarang kita akan bahas lengkap seputar biaya, struktur iklan, dan cara mengoptimalkannya!
Rincian Biaya Iklan di Tiktok
Siapa bilang TikTok cuma buat bikin konten joget-joget doang? Faktanya, platform ini menjadi andalan baru para digital marketer dan pemilik bisnis online.
Sebelum kamu mulai menjalankan iklan di TikTok, penting banget untuk paham soal anggaran iklan yang ingin kamu keluarkan.
TikTok memberikan fleksibilitas bagi para pengiklan untuk menentukan sendiri berapa dana yang ingin dialokasikan, baik dalam bentuk total selama periode iklan berlangsung maupun secara harian.
Secara garis besar, ada dua jenis anggaran yang bisa kamu pilih:
- Anggaran total, yaitu jumlah maksimum yang kamu tetapkan untuk satu campaign selama masa tayangnya.
Jenis penggunaan anggaran ini cocok banget kalau kamu sudah punya rencana jangka panjang dengan budget tetap.
- Anggaran harian, yaitu jenis anggaran iklan yang membatasi pengeluaran setiap hari.
Pilihan ini lebih fleksibel dan cocok untuk kamu yang ingin mengukur performa iklan harian secara rutin.
Untuk memastikan iklan bisa ditayangkan tanpa hambatan, TikTok menerapkan minimum anggaran yang perlu diperhatikan. Di tingkat campaign, baik anggaran harian maupun total harus melebihi USD 50.
Sedangkan di tingkat grup iklan, anggaran harian minimalnya adalah USD 20. Kalau kamu memilih anggaran total di grup iklan, maka jumlahnya akan menyesuaikan berdasarkan berapa lama iklan dijalankan.
Misalnya, kalau iklan aktif selama 31 hari, maka anggaran totalnya minimal USD 620, yaitu USD 20 x 31 hari.
Kamu juga bisa melakukan penyesuaian pada nominal anggaran ini kapan saja. Tapi perlu diingat, kamu tidak bisa mengubah jenis anggarannya dari total ke harian atau sebaliknya setelah campaign atau grup iklan dibuat.
Struktur TikTok Ads yang Perlu Dipahami Sebelum Beriklan
Kalau kamu baru ingin mulai pasang iklan di TikTok, penting banget untuk memahami dulu struktur dasar dari TikTok Ads. Sistem iklan TikTok dibagi menjadi tiga level utama: Campaign (Kampanye), Ad Group (Grup Iklan), dan Ads (Iklan).
Ketiganya saling terhubung dan bekerja sama membentuk satu campaign yang efektif dan terarah.
Memahami bagaimana ketiga komponen ini bekerja akan sangat membantumu dalam menyusun strategi iklan.
Mulai dari menargetkan audiens yang tepat, mengatur anggaran dengan cermat, sampai menciptakan materi iklan yang menarik dan sesuai sasaran. Semakin kamu memahami strukturnya, makin besar peluangmu untuk meningkatkan performa iklan dan mencapai tujuan marketing dengan maksimal.
Campaign
Langkah pertama saat mulai beriklan di TikTok adalah membuat Campaign. Di tahap ini, kamu harus menentukan apa tujuan utama dari iklanmu.
Apakah tujuannya untuk meningkatkan kunjungan ke website, mendorong users download aplikasi, atau lainnya. Kamu juga bisa langsung menetapkan jenis anggaran. Mulai dari anggaran harian, anggaran total selama campaign, atau tanpa batas.
Setelah campaign dibuat, kamu bisa lanjut ke tahap berikutnya yaitu membentuk grup iklan (Ad Group). Satu campaign bisa terdiri dari beberapa ad group yang memiliki pengaturan target dan penempatan masing-masing.
Ad Group
Ad Group adalah tempat kamu mengatur berbagai elemen penting yang akan mempengaruhi performa iklan.
Mulai dari memilih di mana iklan akan ditampilkan (placement), menentukan target audiens berdasarkan demografi, minat, atau perilaku, hingga mengatur anggaran dan jadwal tayang.
Di tahap ini juga kamu akan memilih metode bidding dan tujuan optimasi sesuai goal iklanmu.
Menariknya, satu Ad Group bisa menampung lebih dari satu iklan. Hal ini memudahkanmu membandingkan performa tiap iklan dan melakukan penyesuaian agar iklan dengan performa terbaik yang terus ditayangkan.
Ads
Sampailah kita di level terakhir, di mana kamu membuat konten untuk iklan. Konten iklan TikTok bisa berupa gambar atau video yang akan muncul di halaman audiens sesuai dengan target yang sudah kamu atur.
Kamu bisa memberi nama iklan, upload konten, menulis teks iklan dan CTA (Call to Action), dan menambahkan URL untuk tracking performa secara lebih akurat.
TikTok juga menawarkan banyak tools kreatif untuk membuat video iklan dengan cepat, bahkan tanpa perlu skill editing profesional. Semua fitur ini membuat pengalaman beriklan menjadi lebih mudah dan tetap efektif.
Strategi Terbaik untuk Menjalankan Campaign TikTok Ads
Sebelum kamu mulai beriklan di TikTok, tentunya diperlukan rencana yang matang, nggak asal-asalan. Tanpa struktur yang tepat, iklan di Tiktok menjadi kurang efektif dan susah dikembangkan dalam jangka panjang.
Saatnya kamu memahami strategi terbaik berikut ini untuk menghindari buang-buang budget iklan di TikTok!
Di Level campaign: Tentukan Tujuan Jelas
Biasanya, setiap campaign dibuat berdasarkan tujuan spesifik. Entah itu untuk meningkatkan trafik website, konversi, atau awareness, yang penting adalah mempermudah kamu dalam mengelola dan mengukur kinerjanya.
Pilihlah nama dan pengaturan campaign yang mudah dikenali supaya tidak bingung saat mengelola banyak campaign sekaligus.
Di Level Grup Iklan: Hindari Duplikasi Berlebihan
Saat membuat grup iklan, jangan langsung menyalin banyak versi sekaligus, apalagi kalau akun kamu belum punya performa stabil.
Terlalu banyak grup iklan dalam learning phase malah bisa bikin sistem bingung, dan performanya menjadi tidak maksimal.
Sebaiknya buat beberapa grup iklan berbeda dan jalankan bersamaan untuk melihat mana yang paling efektif.
Tips lainnya, hindari duplikasi massal grup iklan baru yang kamu asumsikan bisa mempercepat learning phase di sistem. Cara ini justru bisa menurunkan performa secara keseluruhan.
Sebaiknya, eksplorasi berbagai strategi dalam satu akun tanpa terlalu mengandalkan copy-paste grup iklan yang sama.
Bereksperimen dan Pantau Kinerja
Agar hasil lebih optimal, gunakan variasi dalam penargetan, sistem operasi (OS), dan materi iklan. Ini akan membantu TikTok memahami kombinasi mana yang memberikan hasil terbaik.
Kalau kamu merasa performa grup iklan mulai menurun, misalnya traffic turun atau biaya per konversi naik, jangan buru-buru bikin grup iklan baru.
Lebih baik evaluasi dulu konten iklannya, sesuaikan target audiens, atau menaikkan bidding. Kalau sebuah grup iklan tampak “mandek” di learning phase, kamu bisa mencoba memperluas target pasar, mengganti materi iklan, atau meningkatkan nilai tawarannya.
Kesimpulan
Dengan memahami rincian biaya iklan di TikTok, bagaimana struktur TikTok Ads dari atas sampai bawah, kamu bisa menyusun campaign iklan dengan lebih rapi, terarah, dan tentunya lebih menguntungkan
Buat kamu yang aktif jualan di Instagram dan Facebook, mau performa iklan kamu makin gacor nggak? Coba deh pakai Adsumo!
Tools satu ini bukan cuma sekadar membantumu riset audiens secara akurat, tapi juga bisa otomatisasi manajemen iklan dan optimasi budget biar lebih efisien.
Cocok banget buat kamu yang aktif beriklan di Instagram dan Facebook. Nggak perlu ribet, tinggal fokus ke strategi dan biarkan Adsumo yang bantu wujudkan hasil terbaik!