apa itu CPM apa itu CPM

Apa itu CPM? Ini Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya!

Saat beriklan di internet, ada berbagai macam metrik penghitungan biaya iklan yang bisa kamu pilih. Salah satu yang paling populer adalah CPM atau Cost Per Mille.

CPM cocok digunakan untuk kampanye iklan yang bertujuan untuk menjangkau audiens sebanyak mungkin. Jadi, kalau kamu sedang ingin meningkatkan brand awareness, memilih iklan dengan model CPM adalah pilihan yang tepat.

Tapi sebenarnya apa itu CPM? Apakah metrik ini memang cocok untuk kampanye iklanmu? Dan gimana cara menghitungnya?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk simak artikel ini sampai selesai!

Apa yang Dimaksud dengan CPM?

CPM atau Cost Per Mille adalah metrik yang mengukur biaya yang harus dikeluarkan pengiklan setiap kali iklan mereka dilihat sebanyak 1.000 kali

Kata “Mille” sendiri diambil dari bahasa Latin yang artinya seribu. 

Metrik ini biasanya digunakan di kampanye iklan yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness, karena fokus utamanya adalah jumlah tayangan, bukan interaksi seperti klik atau pembelian.

Lalu berapa angka CPM yang ideal?

Jawabannya tentu tergantung tujuan pemasaran serta budget iklan yang kamu miliki. Contohnya, jika kamu punya budget yang lebih tinggi, kamu bisa menargetkan angka CPM yang lebih tinggi agar tujuan pemasaranmu bisa segera tercapai.

Sebaliknya, jika budget iklanmu terbatas, memilih angka CPM yang lebih rendah pun tidak masalah, selama hasilnya masih sesuai dengan tujuan pemasaranmu di awal.

Perbedaan CPM, CPA, dan CPC

Selain CPM, masih ada metrik penghitungan biaya iklan lainnya, yaitu CPA (Cost Per Action), dan CPC (Cost Per Click).

Tiap metrik punya karakteristik dan tujuan yang berbeda, mari kita bahas satu per satu:

  • CPM: Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, CPM adalah biaya yang dibebankan setiap 1000 kali tayangan iklan. Metrik ini cocok untuk bisnis yang ingin menjangkau audiens yang lebih luas.
  • CPA: Dengan CPA, pengiklan perlu mengeluarkan biaya setiap audiens melakukan tindakan tertentu setelah melihat iklan, contohnya seperti membeli, mengisi formulir, atau tindakan lain yang diinginkan oleh pengiklan.
  • CPC: Pada metrik ini, pengiklan harus membayar setiap kali iklan mereka diklik oleh audiens. Metrik ini kerap digunakan oleh kampanye yang bertujuan untuk mengarahkan audiens ke website atau landing page tertentu.

Dengan memahami ketiga metrik tersebut, kamu bisa memilih model yang paling cocok dengan tujuan kampanye iklanmu.

Kenapa Kamu Perlu Menggunakan CPM?

Kalau kamu sedang mencari cara paling efektif untuk menyebarkan pesan iklanmu, CPM (Cost Per Mille) bisa jadi jawabannya. 

Yuk kita lihat kenapa CPM bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kampanye iklanmu!

Meningkatkan Brand Awareness

Dibandingkan dengan CPA dan CPC yang lebih berorientasi pada tindakan spesifik, CPM justru lebih fokus pada jangkauan.

Tentunya Ini akan sangat berguna saat menjalankan kampanye iklan jangka pendek atau peluncuran produk baru yang perlu segera mendapat perhatian dari pasar.

Tidak hanya itu, CPM juga dapat membantu brandmu untuk semakin dikenal oleh banyak orang. Sehingga, kamu bisa membentuk identitas brand yang lebih kuat.

Biaya yang Relatif Efisien

CPM sering kali lebih efisien dalam hal biaya per tayangan dibandingkan dengan metrik yang lain. 

Jadi, kalau tujuanmu adalah mendapatkan banyak tayangan dengan biaya yang relatif rendah, CPM adalah pilihan yang tepat. 

Ini memungkinkan kamu untuk memaksimalkan anggaranmu dan mendapatkan hasil terbaik untuk uang yang kamu keluarkan.

Apa Saja Kekurangan CPM?

Meskipun CPM punya banyak kelebihan, ada beberapa kekurangan yang perlu kamu waspadai sebelum memutuskan untuk menggunakannya dalam kampanye iklanmu. Berikut di antaranya:

Kurang Fokus pada Konversi

Salah satu kekurangan utama CPM adalah kurangnya fokus pada konversi. 

Karena biaya dihitung berdasarkan jumlah tayangan, tidak ada jaminan bahwa iklan yang dilihat akan menghasilkan tindakan seperti klik, pendaftaran, atau pembelian. 

Jadi, jika tujuan utamamu adalah menghasilkan konversi, CPA atau CPC mungkin akan lebih cocok untuk kampanye iklanmu.

Potensi Tayangan yang Tidak Efektif

Dengan CPM, kamu membayar untuk setiap 1.000 tayangan, tetapi tidak semua tayangan tersebut mungkin relevan atau efektif. 

Ada kemungkinan iklanmu juga dilihat oleh audiens yang tidak tertarik atau tidak sesuai dengan target demografismu. Ini tentu akan mengurangi efektivitas kampanye iklanmu.

Sulit Mengukur ROI (Return On Investment)

Mengukur Return on Investment (ROI) dalam kampanye CPM bisa menjadi tantangan juga. 

Alasannya, karena CPM berfokus pada tayangan, sulit untuk menentukan bagaimana setiap tayangannya berkontribusi pada penjualan atau tujuan bisnis lainnya. 

Tanpa data konversi yang jelas, mengevaluasi keberhasilan kampanye tentu jadi lebih sulit.

Bagaimana Cara Menghitung CPM?

Rumus untuk menghitung CPM cukup sederhana. Kamu hanya perlu mengetahui total biaya iklan dan jumlah tayangan yang dihasilkan dari kampanye iklanmu:

CPM = (Total Biaya IklanJumlah Tayangan) 1000

  • Total Biaya Iklan adalah jumlah uang yang kamu keluarkan untuk kampanye iklan.
  • Jumlah Tayangan adalah angka yang mengukur berapa kali iklanmu muncul di layar audiens.

Sebagai ilustrasi, mari kita ambil contoh. Misalkan kamu menghabiskan Rp2.000.000 untuk kampanye iklan dan iklanmu mendapatkan 50.000 tayangan (impressions).

Maka, rumus CPM-nya adalah:

CPM = (Rp2.000.00050.000) 1000

CPM =Rp40.000

Jadi, CPM untuk kampanye iklan ini adalah Rp40.000. Artinya, kamu membayar Rp40.000 untuk setiap 1.000 tayangan iklan.

Mari kita ambil contoh lain, misalkan kamu menjalankan kampanye iklan dengan total biaya Rp5.000.000, dan iklannya ditayangkan 200.000 kali. Maka CPM-nya adalah:

CPM = (Rp5.000.000200.000) 1000

CPM =Rp25.000

Pada contoh ini, CPM untuk kampanye iklanmu adalah Rp25.000. Dengan mengetahui CPM ini, kamu bisa mengevaluasi seberapa efisien kampanye iklanmu dalam mencapai jumlah tayangan yang diinginkan.

Kesimpulan

Nah, sekarang kamu sudah tahu bahwa CPM adalah metrik penghitungan biaya iklan yang cocok untuk meningkatkan brand awareness dan menjangkau audiens yang luas.

Menghitung CPM juga tidak sulit. Dengan rumus yang sederhana, kamu sudah bisa tahu jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai jumlah tayangan yang diinginkan. 

Walau begitu, CPM masih punya beberapa kekurangan, seperti kurangnya fokus terhadap konversi dan juga berpotensi kurang efektif karena iklannya tidak tepat sasaran.

Untungnya, ada cara mudah untuk membuat iklan Facebook-mu jadi lebih tepat sasaran, yaitu dengan memanfaatkan fitur Audience Targeting dari Adsumo!

Di sini, kamu bisa menemukan ratusan interest audiens yang berpotensi menguntungkan untuk bisnismu. Jadi ga perlu lagi deh khawatir salah pilih target audiens.

Selain itu, masih banyak lagi fitur Adsumo yang bakal ngebantu kamu bikin kampanye iklan yang sukses di Facebook. 
Penasaran? Yuk kenalan sama Adsumo!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *