Apa itu Marketing Funnel Apa itu Marketing Funnel

Apa itu Marketing Funnel? Ini Tahapan, Manfaat, dan Contoh Penerapannya Pada Facebook Ads!

Sudah mencoba berbagai strategi marketing, tapi hasilnya belum maksimal? Jika iya, marketing funnel adalah solusi yang mungkin Anda butuhkan saat ini.

Dengan memahami marketing funnel, Anda akan tahu perjalanan customer mulai dari mengenal brand Anda hingga melakukan pembelian. Sehingga, Anda bisa merancang strategi marketing yang lebih efektif.

Strategi ini bisa Anda terapkan di berbagai channel pemasaran online, salah satunya Facebook Ads. Ingin tahu caranya? Yuk simak artikel ini selengkapnya!

Apa itu Marketing Funnel?

Marketing funnel adalah model yang menggambarkan perjalanan pelanggan mulai dari mengenal bisnis Anda, membeli produk Anda, hingga setia pada produk Anda. 

Mengapa model ini disebut funnel (corong)? Karena bentuknya seperti corong yang lebar di bagian atas dan menyempit di bagian bawah, yang mana menggambarkan jumlah calon pelanggan yang semakin berkurang di setiap tahapan marketing funnel.

sumber: indeed.com

Dengan memahami seluruh tahapannya, Anda bisa mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh pelanggan saat berinteraksi dengan bisnis Anda.

Bukan cuma itu, Anda juga bisa melacak jumlah calon pelanggan yang berpindah dari satu tahap ke tahap berikutnya untuk mengukur efektivitas strategi pemasaran Anda.

Apa Saja Tahapan Marketing Funnel?

Marketing funnel punya banyak variasi tahapan. Ada yang menyertakan 4 tahapan hingga 7 tahapan. Tapi, pada dasarnya setiap marketing funnel pasti mengandung tahap-tahap berikut:

Awareness

Awareness adalah tahap pertama dalam marketing funnel, di mana calon pelanggan belum mengenal brand Anda atau produk yang Anda tawarkan.

Tujuan utama di tahap awareness adalah menciptakan brand awareness, yaitu membuat calon konsumen sadar akan keberadaan brand dan produk Anda.

Berikut adalah beberapa action plans yang biasanya dieksekusi di tahap ini:

  • Memasang iklan: Iklan ga cuma membantu Anda untuk mencari konsumen, tapi juga menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan brand awareness. Contohnya melalui Google Ads atau Meta Ads.
  • Optimasi SEO (Search Engine Optimization): Dengan membuat website Anda lebih mudah ditemukan di mesin pencari, bisnis Anda juga akan lebih mudah ditemukan oleh calon konsumen.
  • Bekerjasama dengan influencer: Bekerjasama dengan influencer yang memiliki banyak pengikut dapat membantu Anda menjangkau target audience yang lebih luas.

Perlu dicatat bahwa kunci utama kesuksesan di tahap awareness bukan hanya menjangkau audiens sebanyak mungkin, tapi juga menciptakan kesan positif di benak calon konsumen.

Interest

Setelah berhasil menarik perhatian calon konsumen di tahap awareness, langkah selanjutnya adalah menumbuhkan minat mereka terhadap brand dan produk Anda. Inilah yang menjadi fokus pada tahap interest.

Pada tahap ini, calon konsumen mulai mencari informasi lebih lanjut tentang produk Anda. Jadi Anda harus bisa membuat mereka semakin tertarik lagi.

Lalu, bagaimana cara menghadapi calon konsumen di tahap ini? Berikut di antaranya:

  • Buat konten tentang produk Anda: Berikan informasi yang lengkap tentang produk Anda, termasuk fitur, manfaat, dan harganya.
  • Tawarkan free trial atau sample: Free trial dapat memberikan calon konsumen kesempatan untuk mencoba produk Anda sebelum membelinya.
  • Tampilkan testimoni: Testimoni dari pelanggan yang sudah puas dapat membantu membangun kepercayaan calon konsumen.

Desire

Desire merupakan salah satu fase krusial dalam marketing funnel, di mana calon konsumen bukan cuma menaruh minat pada produk Anda, tapi juga mulai punya keinginan untuk membelinya.

Jadi, di tahap ini Anda harus memastikan bahwa mereka benar-benar memahami manfaat produk Anda dan yakin bahwa produk Anda bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba untuk menarik calon konsumen ke tahap desire:

  • Buat konten yang menarik secara emosional: Gunakan konten (baik itu gambar atau video) yang dapat menggugah calon konsumen untuk segera memiliki produk Anda.
  • Tunjukkan nilai unik dari produk Anda: Saat ini, calon konsumen mungkin sedang membandingkan produk Anda dengan produk lain yang tersedia di pasaran. Jadi, tampilkan fitur yang akan membuat produk Anda terlihat lebih unggul. 

Action

Ini adalah tahap di mana calon konsumen akhirnya membeli produk Anda. Karena, mereka sudah yakin bahwa produk Anda adalah pilihan yang tepat untuk mereka.

Lalu, apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mendorong calon konsumen ke tahap action? Ini jawabannya:

  • Tawarkan diskon atau promo: Diskon atau promo dapat mendorong calon konsumen untuk mengambil keputusan pembelian dengan lebih cepat.
  • Berikan jaminan kepuasan: Berikan garansi pada produk Anda untuk membangun kepercayaan calon konsumen, sekaligus mendorong mereka untuk membeli.
  • Sediakan berbagai metode pembayaran: Pilihan metode pembayaran yang lengkap akan mempermudah calon konsumen untuk membeli produk Anda. Contohnya melalui kartu kredit, transfer bank, atau e-wallet.

Loyalty

Walaupun pelanggan sudah melakukan pembelian, tapi perjalanannya tidak berhenti di situ. Masih ada tahap loyalty di mana Anda perlu membangun hubungan jangka panjang dengan para pelanggan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan Customer Lifetime Value (CLV), yaitu total keuntungan yang bisnis Anda dapatkan selama menjalin hubungan dengan konsumen. Hal ini bisa dicapai melalui berbagai strategi, seperti:

  • Sediakan customer service yang memuaskan: Berikan pelayanan pasca penjualan yang ramah dan solutif agar mereka merasa puas dan dihargai.
  • Tawarkan program loyalitas: Buatlah program yang menawarkan poin, reward, atau diskon eksklusif yang bisa mendorong pelanggan untuk membeli kembali.
  • Bangun komunitas online: Buatlah komunitas online di media sosial atau platform lainnya untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan mendapatkan feedback  langsung dari mereka.

Manfaat Marketing Funnel untuk Bisnis

Setelah melihat kelima tahap di atas, Anda pasti sudah bisa menangkap apa saja manfaat marketing funnel untuk bisnis Anda, kan? Berikut di antaranya:

  1. Memahami customer journey: Mengidentifikasi tahap-tahap yang dilalui pelanggan dalam proses pembelian.
  2. Meningkatkan brand awareness: Menarik calon konsumen baru melalui berbagai saluran pemasaran digital.
  3. Meningkatkan jumlah penjualan: Mengarahkan calon konsumen melalui alur pembelian yang jelas dan terstruktur.
  4. Membangun loyalitas pelanggan: Mengajak pelanggan untuk membeli kembali produk atau layanan Anda.
  5. Meningkatkan efektivitas strategi marketing: Melacak performa setiap tahap funnel dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Cara Menerapkan Marketing Funnel pada Strategi Facebook Ads

Selain awareness, interest, desire, action, dan loyalty, Anda juga bisa menggunakan model marketing funnel lainnya, yaitu ARR (Acquisition, Retargeting, dan Retention). 

sumber: madgicx.com

Model ini bisa Anda manfaatkan untuk membangun strategi Facebook Ads yang efektif . Ini penjelasan detailnya!

Acquisition

Di acquisition funnel, Anda perlu menarik calon konsumen baru dan meningkatkan brand awareness.

Funnel ini juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu prospecting dan re-engagement. Walaupun sama-sama acquisition, tapi keduanya memiliki fungsi yang berbeda.

Prospecting adalah tahap yang paling awal, karena targetnya adalah orang-orang yang belum mengenal bisnis Anda sama sekali, dan belum pernah berkunjung ke website atau media sosial Anda.

Sedangkan re-engagement adalah tahap selanjutnya, di mana targetnya adalah orang-orang yang sudah tahu brand Anda atau pernah berinteraksi dengan postingan Anda di media sosial, tapi belum pernah berkunjung ke website Anda sama sekali.

Pengaturan audiens di Facebook Ads untuk keduanya pun berbeda:

  • Prospecting: Include interest dan lookalike audience
  • Re-engagement: Include custom audience dari Facebook page, Instagram, dan video

Dengan pengaturan tersebut, iklan yang Anda buat ga cuma menjangkau audiens yang luas, tapi juga relevan dengan bisnis dan produk Anda.

Distribusi budget yang direkomendasikan di fase ini adalah 80-85% dari total anggaran iklan yang tersedia.

Retargeting

Berbeda dengan acquisition, retargeting funnel berisi orang-orang yang sudah pernah mengunjungi website Anda, tapi belum melakukan pembelian.

Jadi, di sini yang perlu Anda lakukan adalah mengkonversi calon konsumen yang telah menunjukkan minat pada produk Anda menjadi pembeli.

Saat membuat Facebook Ads, Anda bisa memasang pengaturan targeting berikut: custom audience, website visitors.

Sedangkan untuk pengaturan audiens bisa dipasang seperti ini:

  • Include: custom audience dari website visitor, instant experience, offline
  • Exclude: custom audience dari customer list

Dengan begitu, iklannya dapat menargetkan audiens yang telah mengunjungi website Anda, melihat produk Anda, atau bahkan menambahkan produk ke keranjang belanja mereka.

Distribusi budget yang direkomendasikan untuk fase ini adalah 10-15% dari total anggaran iklan yang ada.

Retention

Retention funnel sama seperti loyalty, yaitu berisi orang-orang yang sudah pernah membeli produk Anda. Harapannya, mereka bisa melakukan repeat order ke depannya.

Jadi, di sini yang perlu Anda lakukan adalah menawarkan produk atau layanan baru yang relevan dengan pembelian sebelumnya, atau memberikan reward atau program loyalitas untuk mendorong pembelian kembali.

Saat menargetkan retention di Facebook Ads, Anda bisa memasang pengaturan audiensnya seperti ini:

  • Include: custom audience dari customer list

Sedangkan untuk rekomendasi distribusi budgetnya adalah 5% dari total anggaran iklan.

Kesimpulan

Marketing funnel adalah alat yang sangat penting bagi bisnis yang ingin meningkatkan brand awareness, penjualan, hingga loyalitas pelanggan. Anda juga bisa memanfaatkannya di berbagai marketing channels, termasuk Facebook Ads.

Setelah memahami tahapan dan manfaat dari marketing funnel, kamu pasti menyadari betapa pentingnya strategi yang tepat dalam menarik dan mempertahankan pelanggan. Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam tentang digital marketing, yuk segera daftar di bootcamp Digital Marketing Dibimbing! Di sini, Anda akan mendapatkan pelatihan komprehensif yang dirancang khusus untuk membantu Anda sukses di dunia pemasaran digital! Kuy segera daftar!

Pada contoh di atas, Anda sudah melihat bagaimana marketing funnel dengan model ARR dapat dijadikan sebagai dasar strategi Facebook Ads untuk menargetkan audiens yang tepat.

Untuk membuat hasil analisisnya semakin akurat, Anda bisa memanfaatkan fitur Funnel Performance dari Adsumo. Dengan fitur ini, setiap ad set Anda akan dimasukkan secara otomatis ke dalam kategori Acquisition, Retargeting, dan Retention.

Selain itu, performa iklan Anda juga bisa dipantau dengan mudah melalui interface yang ramah pengguna.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk sukseskan kampanye iklan Anda di Facebook dan raih lebih banyak profit dengan bantuan Adsumo!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *