Jika kamu sedang belajar tentang iklan digital, pasti kamu sering bingung dengan istilah-istilah yang kedengarannya rumit. Programmatic advertising adalah salah satunya.
Walau begitu, programmatic advertising bisa jadi alat yang sangat efektif untuk membantumu menjangkau target audiens secara tepat dan efisien.
Di artikel ini, kamu akan mendapatkan gambaran jelas tentang bagaimana programmatic advertising bisa membantumu dalam mengeksekusi strategi iklan.
Tanpa perlu berlama-lama, yuk kita mulai!
Apa itu Programmatic Advertising?
Programmatic advertising adalah metode otomatisasi dalam pembelian dan penempatan iklan digital dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan algoritma.
Jadi, programmatic advertising memungkinkan pengiklan untuk membeli iklan secara real-time melalui platform khusus yang dikenal sebagai Demand-Side Platform (DSP).
sumber:wikipedia.org
Pada metode advertising konvensional, proses pembelian iklan seringkali melibatkan negosiasi langsung antara pengiklan dan publisher yang kerap memakan waktu lama.
Di sisi lain, programmatic advertising menggunakan sistem otomatis yang dapat membeli dan menempatkan iklan dalam hitungan detik tanpa intervensi manusia. Praktis banget, kan?
Bagaimana Cara Kerja Programmatic Ads?
Sekarang pasti kamu penasaran, sebenernya gimana sih cara kerja programmatic ads? Kurang lebih seperti ini alurnya:
Pengumpulan Data
Programmatic advertising dimulai dengan pengumpulan data tentang audiens. Data ini mencakup perilaku, demografi, dan preferensi pengguna yang dikumpulkan melalui cookie, perangkat, dan sumber data pihak ketiga.
Pembuatan Profil Audiens
Data yang terkumpul kemudian digunakan untuk membuat profil audiens yang detail. Profil ini membantu dalam memahami siapa audiens yang paling mungkin tertarik dengan iklan tersebut.
Real-Time Bidding (RTB)
Saat seorang pengguna mengunjungi website, terjadilah proses lelang otomatis yang disebut Real-Time Bidding (RTB).
Dalam hitungan milidetik, platform programmatic akan menentukan iklan mana yang paling relevan untuk ditampilkan kepada pengguna tersebut dan mengajukan penawaran untuk slot iklan tersebut.
Penayangan Iklan
Iklan dengan penawaran tertinggi akan ditampilkan kepada pengguna dalam hitungan detik. Proses ini terjadi tanpa intervensi manusia dan berlangsung setiap kali ada kesempatan penayangan iklan baru.
Pengukuran dan Optimasi
Setelah iklan ditayangkan, kinerja iklan tersebut akan diukur secara real-time.
Data kinerja ini kemudian digunakan untuk mengoptimalkan kampanye iklan, menyesuaikan penawaran, dan memperbaiki penargetan audiens untuk hasil yang lebih baik.
Baca juga: Cara Menyusun Strategi Marketing Analytics yang Efektif
Apa Saja Manfaat Programmatic Advertising?
Pengiklan yang menggunakan programmatic ads bisa merasakan berbagai manfaat, di antaranya adalah:
- Penargetan yang Lebih Tepat: Programmatic advertising memungkinkan pengiklan untuk menargetkan audiens dengan lebih spesifik berdasarkan data perilaku, demografi, dan preferensi.
- Efisiensi Waktu dan Biaya: Proses otomatisasi dalam pembelian iklan bisa menghemat waktu dan biaya yang biasanya dihabiskan untuk negosiasi manual.
- Pengukuran Kinerja Real-Time: Pengiklan dapat memantau kinerja kampanye iklan secara real-time. Data kinerja yang tersedia segera memungkinkan pengiklan untuk melakukan penyesuaian dan optimasi kampanye dengan cepat.
- Personalisasi Iklan: Dengan data yang terkumpul, pengiklan bisa membuat iklan yang lebih personal dan relevan bagi setiap audiens.
Selain pengiklan, publisher juga bisa merasakan manfaat dari penggunaan programmatic ads, seperti:
- Monetisasi yang Optimal: Publisher bisa memonetisasi slot iklan mereka secara lebih efektif. Sebab, teknologi RTB dapat membantu publisher mendapatkan penawaran tertinggi untuk slot iklan mereka.
- Pengisian Slot Iklan yang Efisien: Programmatic advertising memastikan slot iklan terisi dengan cepat dan efisien, sehingga mengurangi jumlah slot iklan yang tidak terjual.
- Akses ke Pengiklan yang Lebih Luas: Publisher dapat mengakses pengiklan dari seluruh dunia secara mudah dan efisien.
Jenis Channel Programmatic Ads
Berikut adalah beberapa jenis channel yang bisa digunakan dalam programmatic ads:
Display Advertising
Display advertising adalah jenis iklan visual yang muncul di website atau aplikasi.
Ini adalah salah satu jenis iklan programmatic yang paling umum. Bentuknya mencakup banner, gambar, dan juga rich media (media iklan yang interaktif).
Display ads biasanya ditampilkan kepada audiens yang relevan berdasarkan data perilaku dan demografi mereka.
Video Advertising
Video advertising adalah jenis iklan yang menggunakan konten video untuk menarik perhatian audiens.
Iklan video umumnya ditampilkan sebelum, selama, atau setelah konten videonya berjalan.
Video ads sangat efektif dalam membangun brand awareness dan menyampaikan pesan yang lebih kompleks dengan kemasan yang menarik.
Native Advertising
Native advertising adalah iklan yang dirancang untuk menyatu dengan konten di sekitarnya, sehingga membuatnya terlihat lebih alami dan tidak mengganggu fokus audiens.
Iklan ini kerap muncul dalam bentuk artikel, postingan media sosial, atau konten lainnya yang relevan dengan audiens.
Native ads seringkali menghasilkan tingkat engagement yang lebih tinggi karena tampilannya yang tidak terlalu menyerupai iklan tradisional.
Audio Advertising
Audio advertising adalah iklan yang diputar dalam konten audio seperti podcast, radio online, atau streaming musik.
Dengan meningkatnya popularitas podcast dan layanan streaming musik, audio ads menjadi channel yang efektif untuk menjangkau audiens yang mungkin tidak selalu aktif di platform visual.
Social Media Advertising
Social media ads adalah jenis iklan yang memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn.
Iklan ini bisa berupa image, video, atau carousel yang disesuaikan dengan preferensi dan aktivitas pengguna di platform tersebut.
Contoh Penggunaan Programmatic Ads
Programmatic advertising sudah digunakan oleh banyak perusahaan untuk mencapai audiens mereka secara lebih efektif. Berikut adalah beberapa contohnya:
The Economist
The Economist menggunakan programmatic display ads untuk meningkatkan jumlah pelanggan baru.
Jadi, kampanye iklan ini bertujuan untuk menjangkau sekitar 650 ribu pembaca potensial.
Dengan strategi ini, The Economist berhasil menargetkan iklan kepada pembaca potensial yang memiliki minat terhadap berita dan analisis global.
Kampanye ini berhasil meningkatkan jumlah pelanggan baru dengan biaya yang lebih efisien dibandingkan dengan metode iklan tradisional. Tidak hanya itu Return on Investment (ROI) dari kampanye ini juga mencapai 10:1, yang mana terhitung cukup tinggi.
Audi
Audi menggunakan programmatic advertising untuk meluncurkan model SUV mewah mereka, Audi Q2.
Dengan bantuan Google dan Display & Video 360, Audi mengadopsi strategi berbasis data yang menggabungkan semua data konsumen.
Selain itu, fitur kustomisasi mobil di website Audi juga memungkinkan audiens untuk menyesuaikan kendaraan mereka, Sehingga Audi jadi mendapatkan data preferensi konsumen yang bisa digunakan untuk iklan dinamis.
Hasilnya, tingkat konversi Audi meningkat empat kali lipat dibandingkan metode iklan tradisional!
Baca juga: Contoh Iklan Facebook Ads
Kesimpulan
Programmatic advertising adalah metode yang memungkinkan pembelian dan penempatan iklan digital secara otomatis dan real-time, sehingga pengiklan dan publisher bisa menghemat banyak waktu dan biaya.
Studi kasus dari The Economist dan Audi juga menunjukkan manfaat nyata dari penggunaan programmatic ads dalam kampanye pemasaran mereka.
Nah, jika kamu tidak menggunakan programmatic ads, apakah kamu masih tetap bisa menargetkan audiens dan mendapat keuntungan secara efisien?
Tentu saja bisa! Salah satu caranya dengan menargetkan segmen audiens yang menguntungkan. Kamu bisa melakukannya dengan fitur Audience Targeting dari Adsumo.
Kamu bisa menemukan ratusan interest audiens yang berpotensi menguntungkan, dan bahkan datanya lebih lengkap daripada yang ditampilkan di Facebook Ads Manager.
Selain itu, masih banyak lagi fitur Adsumo yang bisa membantu kampanye iklanmu sukses di Facebook dan Instagram. Penasaran? Yuk kenali Adsumo lebih lanjut!