Saat mulai beriklan di YouTube melalui Google Ads, kamu perlu menentukan anggaran harian dan strategi bidding yang sesuai. Anggaran ini adalah batas maksimal yang ingin kamu keluarkan untuk satu campaign iklan dalam sehari. Lebih lengkapnya akan kita bahas mengenai biaya iklan di Youtube pada artikel Adsumo hari ini!
Rincian Biaya Iklan di Youtube
Cara Kerja Budget Harian Campaign
Di Google Ads, kamu bisa memilih untuk mengatur anggaran harian rata-rata atau menggunakan shared budget untuk beberapa campaign sekaligus.
Kalau kamu memilih anggaran harian, kamu cukup tentukan berapa nominal yang sanggup kamu keluarkan setiap harinya untuk campaign tersebut.
Misalnya, kamu punya anggaran Rp100.000 per hari untuk satu campaign. Dalam satu bulan, estimasi maksimal pengeluaran kamu adalah 30,4 kali lipat dari anggaran harian.
Kenapa 30,4? Karena itu adalah rata-rata jumlah hari dalam sebulan. Jadi, Rp100.000 x 30,4 = Rp3.040.000 adalah batas maksimal pengeluaran campaign-mu dalam satu bulan.
Apa Itu Shared Budget?
Kalau kamu menjalankan beberapa campaign dalam satu akun, kamu bisa menggunakan fitur shared budget. Ini artinya, kamu mengalokasikan satu total anggaran yang bisa dipakai bersama oleh beberapa campaign.
Contohnya, kamu punya budget Rp1.500.000 per hari dan membaginya rata antara dua campaign. Suatu hari, campaign pertama hanya menggunakan Rp600.000. Sisanya bisa secara otomatis dialihkan ke campaign kedua agar performa iklan tetap optimal secara keseluruhan.
Shared budget ini cocok banget untuk campaign yang memiliki tujuan serupa, misalnya campaign musiman seperti Tahun Baru atau Natal. Kamu juga bisa menggunakan strategi ini supaya pengeluaran iklan tetap terkendali dalam satu batas maksimal tertentu.
Tapi ingat ya, shared budget tidak bisa digunakan untuk campaign yang masuk dalam grup campaign atau campaign yang sedang dalam mode eksperimen.
Memahami Overdelivery
Google Ads cukup fleksibel soal traffic. Terkadang, performa iklan bisa naik turun tergantung hari. Karena itu, Google bisa saja menayangkan iklan kamu lebih banyak dari biasanya dalam satu hari, yang disebut dengan overdelivery.
Tapi jangan panik! Meskipun dalam satu hari pengeluaran bisa lebih besar dari anggaran harian rata-rata, Google memastikan pengeluaranmu nggak akan melebihi dua kali lipat anggaran harian dalam satu hari.
Dan yang terpenting, total tagihanmu dalam sebulan nggak akan melebihi batas bulanan. Misalnya, kamu menetapkan anggaran Rp100.000 per hari.
Dalam sebulan, pengeluaran maksimal kamu tetap Rp3.040.000. Kamu bisa cek semua penyesuaian ini di halaman Transaction History akun Google Ads kamu.
Cara Kerja Bidding di Iklan YouTube
Kalau mendengar kata bidding, mungkin yang terbayang adalah siapa yang memberikan harga tertinggi, dia yang menang. Tapi dalam dunia iklan YouTube lewat Google Ads, sistem lelangnya nggak sesimpel itu.
Google menggunakan kombinasi antara kualitas iklan dan nilai bid untuk menentukan posisi iklanmu. Artinya? Meski kamu menawarkan harga lebih rendah dari kompetitor, kamu tetap bisa menang posisi lebih tinggi asalkan iklanmu lebih relevan dan berkualitas.
Tanpa harus selalu bid dengan harga tinggi, kamu hanya akan membayar sebesar jumlah minimum yang dibutuhkan agar iklanmu tetap tampil di posisi yang kamu dapatkan. Inilah yang disebut dengan actual CPC, yang sering lebih rendah dari maksimal bid yang kamu tentukan sebelumnya.
Jenis Strategi Bidding
Google Ads menyediakan berbagai strategi bidding yang bisa kamu pilih, tergantung tujuan campaign-mu. Secara umum, ada dua strategi dasar yang biasa digunakan pemula:
Maximize Clicks
Strategi ini cocok buat kamu yang ingin mendapatkan sebanyak mungkin klik ke website. Kamu hanya perlu mengatur anggaran harian rata-rata dan sistem Google akan mengatur bid kamu secara otomatis.
Manual CPC
Kalau kamu ingin mengontrol penuh atas berapa besar bid untuk setiap keyword atau ad group, maka Manual CPC adalah pilihan yang tepat. Kamu bisa mengatur sendiri bid tertinggi yang ingin kamu bayar untuk setiap keyword, placement, atau grup iklan tertentu.
Strategi ini sangat berguna kalau kamu sudah memahami keyword mana yang performanya paling bagus.
Estimasi Trafik Keyword
Sebelum menentukan strategi bidding dan anggaran, kamu bisa riset dulu keyword yang kamu incar. Gunakan tool seperti Keyword Planner dari Google Ads untuk melihat estimasi jumlah klik, impresi, dan biaya rata-rata per klik.
Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan lebih tepat soal anggaran dan strategi bidding yang mau digunakan.
Bid Adjustments
Selain memilih strategi bidding utama, kamu juga bisa melakukan penyesuaian bid berdasarkan situasi tertentu. Misalnya:
- Iklan tampil di perangkat mobile
- Lokasi target audiens
- Hari dan jam tertentu
Penyesuaian bid ini dilakukan di atas bid utama yang sudah kamu tetapkan sebelumnya. Kamu bisa mengarahkan iklan agar tampil lebih optimal sesuai waktu, tempat, atau gadget yang kamu prioritaskan.
Kamu juga bisa mengkombinasikan beberapa penyesuaian sekaligus, misalnya lokasi + waktu tayang + perangkat mobile.
Cara Mengatur Bidding di Google Ads untuk Iklan Youtube
Bagaimana cara mulai mengatur strategi bidding dan anggaran di Google Ads? Ikuti langkah-langkah mudah berikut ini:
- Masuk ke akun Google Ads kamu, lalu klik ikon Campaigns.
- Klik menu drop-down “Campaigns”, lalu pilih New campaign.
- Pilih jenis campaign yang ingin kamu buat (misalnya: Video).
- Atur tujuan campaign dan masukkan URL website bisnismu.
- Scroll ke bagian Bidding, lalu pilih strategi penawaran yang kamu inginkan (Maximize Clicks atau Manual CPC).
- Di bagian Daily Budget, masukkan anggaran harian atau pilih shared budget jika ingin anggaran dipakai bareng dengan campaign lain.
- Selesaikan pengaturan lainnya, lalu klik Save and Continue.
Dengan memahami cara kerja bidding dan strategi yang tepat, kamu bisa beriklan di YouTube dengan lebih hemat dan hasil yang lebih maksimal.
Kalau kamu butuh tools yang mempermudah semua proses ini, mulai dari riset audiens, analisa performa, sampai otomatisasi campaign, Adsumo bisa menjadi solusi terbaikmu!
Bagaimana Cara Beriklan di YouTube?
Membuat Channel Bisnis
Cara beriklan di YouTube bisa dimulai dengan membuat channel bisnis. Di channel ini, kamu bisa menunjukkan keunggulan bisnismu, mengenalkannya ke audiens, dan membangun branding yang kuat.
Channel bisnis di YouTube bukan cuma sebagai tempat upload video, tapi juga sebagai etalase digital yang bisa diakses siapa saja, kapan saja.
Selain itu, channel bisnis bisa kamu optimalkan dengan profil yang profesional, deskripsi yang jelas, dan link menuju website atau media sosial bisnismu.
Sebelum mulai beriklan, pastikan channel bisnismu sudah terisi dengan konten yang merepresentasikan identitas brand-mu.
Membuat Video
Selanjutnya, mulai aktif mengenalkan bisnismu melalui video. Kamu nggak harus jago kok untuk hal ini, karena YouTube memiliki berbagai fitur yang memudahkanmu untuk membuat dan mengedit video langsung dari aplikasi atau lewat YouTube Studio.
Buatlah video yang relevan dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Misalnya video tutorial, review, atau behind the scene bisnismu. Ingat, video yang menarik nggak harus selalu super profesional, yang penting autentik dan sesuai dengan target audiensmu.
Membuat Campaign Iklan
Kalau videomu sudah optimal, tandanya kamu sudah siap untuk membuat campaign iklan di YouTube. Kamu bisa mulai dengan membuat akun Google Ads, lalu pilih jenis campaign yang sesuai. Apakah mau video ad, discovery ad, atau bumper ad.
Setelah itu, tentukan target audiens, lokasi, dan anggaran iklan sesuai strategi bisnismu. Jangan lupa, pastikan konten videomu sudah sesuai dengan tujuan campaign, baik itu untuk meningkatkan awareness, memperbanyak traffic, atau menghasilkan konversi.
Evaluasi Hasil Campaign
Kalau sudah menjalankan campaign iklan di YouTube, selanjutnya adalah melakukan evaluasi. Jangan cuma pasang iklan lalu ditinggal, karena setiap campaign butuh dipantau performanya lewat dashboard Google Ads.
Perhatikan metrik penting seperti jumlah views, klik, konversi, hingga cost per result. Dari sini, kamu bisa memahami apakah campaign-mu sudah efektif atau perlu penyesuaian.
Dengan evaluasi yang rutin, kamu bisa terus mengoptimalkan iklan agar hasilnya lebih maksimal dan sesuai dengan target bisnis.
Kesimpulan
Dengan semua penjelasan tentang biaya iklan di Youtube, apakah kamu tertarik untuk memulai campaign-mu di sana? Pahami semua konsep dan cara kerjanya, lalu pilih strategi yang paling menguntungkan untuk bisnismu.
Kalau kamu ingin semua proses iklan digital lebih praktis dan maksimal, kamu juga bisa mencoba platform seperti Adsumo.
Di Adsumo, kamu bisa melakukan riset target audiens, otomatisasi manajemen iklan, dan melihat performa lewat marketing dashboard yang lengkap dan informatif.
Semua fitur ini membuatmu lebih akurat dalam mengambil keputusan, setiap rupiah yang kamu keluarkan dijamin menguntungkan!