Memiliki strategi marketing saja tidak cukup. Sebagai seorang marketer, kamu perlu menguasai satu kemampuan ini agar pekerjaan kamu lebih efektif dan mendapatkan hasil yang nyata.
Kemampuan yang dimaksud yaitu storytelling. Dengan kemampuan ini, maka kamu bisa menyampaikan pesan pemasaran dengan lebih efektif dan mudah dimengerti.
Tidak hanya itu, storytelling juga membuat iklan kamu lebih menarik dan bisa menjangkau banyak audiens. Maka dari itu, penting bagi seorang marketer, khususnya digital marketer untuk mempelajari teknik copywriting storytelling yang benar.
Tapi, kalau kamu belum pernah mengetahui apa itu copywriting storytelling, tidak perlu risau. Sebab, kini sudah banyak contoh copywriting storytelling yang bisa menjadi referensi.
Di artikel Adsumo kali ini, kami akan mengupas tuntas tentang hal ini. Simak penjelasan selengkapnya dan dapatkan inspirasi storytelling yang menarik dan persuasif.
Apa Itu Storytelling?
Sumber: Freepik
Storytelling atau seni bercerita adalah kegiatan menyampaikan cerita kepada orang lain lewat lisan atau tulisan. Seni bercerita sudah ada sejak dahulu dan terus berkembang hingga saat ini.
Kini, storytelling menjadi bagian penting dalam copywriting. Storytelling dalam copywriting diartikan sebagai sebuah cara menyampaikan pesan atau informasi yang menarik dan menyakinkan lewat cerita.
Tujuannya untuk menciptakan keterikatan emosional dan menarik perhatian audiens untuk merespon pesan tersebut.
Dengan storytelling yang bagus, maka copywriting yang dibuat pun akan lebih menarik dan efektif. Maka dari itu, seorang digital marketer perlu menguasai teknik storytelling.
Kenapa Storytelling dalam Copywriting Penting?
Storytelling memegang peranan penting dalam copywriting. Berikut ini sejumlah alasan mengapa teknik storytelling penting dalam copywriting dan mempengaruhi hasil akhir iklan yang dibuat.
Membangun Koneksi Emosional
Storytelling menjadi cara efektif untuk membangun koneksi emosional dengan audiens. Dengan menjelaskan cerita yang menarik, maka audiens merasa terhubung dengan merek atau produk yang kamu tawarkan.
Contoh copywriting storytelling pada sebuah iklan sabun mandi yang bisa membuat seorang perempuan merasa percaya diri dan bahagia saat menggunakan sabun tersebut.
Cerita yang menarik akan membuat audiens tertarik dan ingin menggunakan produk sabun tersebut. Tentunya dengan storyteliing yang menarik dan relevan, maka semakin banyak orang yang tertarik dengan produk tersebut.
Menjadi Media Komunikasi Nilai-nilai Brand yang Ditawarkan
Alasan lain mengapa storytelling penting dalam copywriting yaitu bisa digunakan sebagai media komunikasi nilai-nilai brand yang kamu tawarkan.
Dengan cerita yang mencerminkan nilai-nilai brand, copywriting bisa membantu audiens untuk memahami dan menghargai merek tersebut.
Selain itu, cara ini bisa membantu perusahaan menyampaikan misinya untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan. Iklan juga harus bisa mengkomunikasikan nilai-nilai yang menguntungkan pembeli ketika memiliki brand tersebut..
Mendorong agar Audiens Bertindak
Storytelling juga bisa digunakan untuk mendorong agar audiens segera melakukan tindakan sesuai dengan yang dianjurkan.
Dengan cerita yang menarik dan menggugah emosi, copywriter bisa membuat audiens termotivasi untuk melakukan sesuai, seperti membeli produk atau menggunakan jasa yang kamu tawarkan.
Strategi Copywriting Storytelling yang Efektif dan Contohnya
Sumber: Freepik
Dalam membuat copywriting storytelling, kamu perlu memiliki strategi yang efektif. Berikut beberapa strategi copywriting storytelling yang efektif lengkap dengan contohnya.
Menggunakan Pemahaman yang Mendalam Tentang Audiens
Sebelum membuat copywriting, kamu perlu memahami dengan baik siapa yang menjadi target audiens. Pahami karakteristik, preferensi, dan masalah yang mereka hadapi. Dengan langkah ini, maka kamu bisa membuat copywriting yang relevan dengan mereka.
Saat ini, memahami target audiens bukan yang sulit. Kamu bisa menggunakan fitur riset target audiens milik Adsumo untuk mengetahui siapa yang menjadi target audiens kamu dan bagaimana karakteristik mereka.
Contoh copywriting storytelling yang dibuat untuk anak muda, maka kamu bisa membuat dengan kalimat yang mudah dipahami menggunakan bahasa gaul yang sering mereka ucapkan. Dengan storytelling seperti ini, maka pesan iklan kamu akan lebih mudah diterima dan diingat.
Menentukan Tujuan yang Jelas
Selain memahami karakter target audiens, kamu juga perlu menentukan tujuan yang jelas. Apakah kamu ingin meningkatkan penjualan, membangun brand awareness, atau mendorong konversi.
Sebagai contoh, jika kamu ingin meningkatkan penjualan, maka copywriting yang bisa kamu buat, seperti ini:
“Dapatkan diskon 70% untuk pembelian pertama sebelum tanggal 5 Desember 2024!”
Menulis Headline yang Menarik
Strategi copywriting storytelling selanjutnya yaitu membuat headline yang menarik. Perlu dipahami bahwa headline merupakan hal pertama yang dilihat audiens. Maka dari itu, headline harus dibuat semenarik mungkin.
Contoh copywriting storytelling dengan headline menarik, seperti berikut:
Headline: “From Zero to Hero”
Body copy: “Panduan lengkap menguasai copywriting hanya dengan 10 langkah”.
Call to action” “Download buku panduannya di sini”
Contoh Copywriting Storytelling dari Berbagai Brand Ternama
Sumber: Freepik
Sudah banyak brand ternama yang menggunakan storytelling dalam copywritingnya. Dengan storytelling yang tepat, maka pesan pemasaran dari sebuah brand lebih mudah diingat. Berikut ini beberapa contoh copywriting storytelling dari berbagai brand ternama.
Nike – “You Can’t Stop Us”
Nike terkenal dengan storytelling yang memberdayakan. Dalam kampanye “You Can’t Stop Us”, Nike menyajikan video yang memadukan visual atlet dari berbagai latar belakang, menunjukkan semangat juang yang tak terhentikan.
Cerita ini mengisahkan seorang atlet muda yang bermimpi menjadi juara dunia. Meski awalnya diragukan, ia tetap berlatih keras di tengah keterbatasan.
Dalam copywriting ini, Nike ingin menyampaikan pesan bahwa tak peduli latar belakang atau rintangannya, semua orang memiliki kekuatan untuk melampaui batas.
Nike menggunakan cerita ini untuk menyampaikan bahwa produknya bukan sekadar pakaian olahraga, tetapi simbol semangat dan ketahanan.
Dove – “Real Beauty”
Dove mengubah standar kecantikan dengan kampanye “Real Beauty”. Mereka menggambarkan wanita dari berbagai usia, ukuran tubuh, dan warna kulit, mengangkat cerita mereka yang berjuang menerima diri apa adanya.
Seorang wanita paruh baya menceritakan bagaimana ia dulu merasa tidak cukup cantik karena tekanan sosial. Namun, setelah melihat kampanye Dove, ia mulai mencintai dirinya dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan fokus pada emosi, Dove mengaitkan produk mereka dengan pesan inklusivitas dan penerimaan diri.
Apple – “Shot on iPhone”
Contoh copywriting storytelling lainnya yaitu copywriting milik Apple. Apple membangun storytelling berbasis komunitas dengan kampanye “Shot on iPhone”. Mereka mengundang pengguna untuk berbagi momen nyata yang ditangkap dengan iPhone mereka.
Seorang fotografer amatir berbagi bagaimana iPhone membantunya menangkap momen berharga di pernikahan keluarganya.
Cerita itu disampaikan dengan kehangatan dan gambar yang menakjubkan, menunjukkan bagaimana teknologi dapat menghubungkan hati. Apple menempatkan penggunanya di pusat cerita, menjadikan produk mereka relevan dan aspiratif.
Coca-Cola – “Taste the Feeling”
Coca-Cola mengemas storytelling sederhana yang universal. Dalam kampanye “Taste the Feeling”, mereka menggambarkan kebahagiaan kecil saat menikmati Coca-Cola bersama orang terdekat.
Seorang pemuda mengajak sahabatnya menikmati Coca-Cola setelah bekerja keras menggarap proyek sekolah.
Di balik setiap tegukan, ada tawa dan persahabatan yang erat. Coca-Cola fokus pada emosi positif, membuat produknya identik dengan momen kebahagiaan.
Airbnb – “Belong Anywhere”
Airbnb menghidupkan pengalaman unik para pengguna dengan cerita perjalanan yang autentik. Pasangan lansia yang merayakan ulang tahun pernikahan di rumah tradisional Jepang berbagi cerita hangat tentang bagaimana mereka diterima seperti keluarga oleh tuan rumah.
Airbnb menunjukkan bahwa layanan mereka bukan hanya soal tempat tinggal, tapi juga pengalaman budaya dan koneksi manusia.
Sudah Bisa Membuat Copywriting Storytelling?
Nah, itulah penjelasan mengenai storytelling lengkap dengan contohnya. Dengan memahami storytelling, maka kamu bisa membuat copywriting yang efektif dan menarik.
Beberapa contoh copywriting storytelling di atas bisa menjadi inspirasi bagi kamu yang ingin membuat copywriting.
Tapi, menguasai storytelling saja tidak cukup, kamu juga perlu mengetahui karakteristik audiens yang ingin ditargetkan.
Kamu bisa melakukan riset audiens terlebih dahulu sebelum membuat copywriting. Adsumo memiliki fitur audience targeting yang mempermudah kamu dalam mencari target audiens yang tepat.
Tidak hanya itu, Adsumo juga bisa membantu kamu menemukan interest tersembunyi yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan iklan. Selain itu, dengan memahami target audiens, maka kamu bisa membuat copywriting yang relevan dan efektif untuk menarik perhatian mereka. Jadi, kalau ingin mendapatkan banyak konversi, kamu bisa menggunakan Adsumo untuk mengoptimalkan iklan yang dibuat.