Seorang digital marketer, tidak hanya bertugas membuat strategi marketing yang tepat, tapi juga harus bisa melaporkan hasil campaign yang dijalankan.
Maka dari itu, memahami contoh laporan digital marketing menjadi salah satu tahapan penting jika kamu ingin menjadi digital marketer yang andal dan profesional.
Tapi, tidak perlu risau karena membuat laporan digital marketing bukanlah hal yang sulit. Apalagi saat ini teknologi sudah semakin canggih, sudah banyak tools yang bisa membantu kamu membuat laporan digital marketing dengan cepat dan tepat.
Pada artikel Adsumo kali ini, kami akan memberikan beberapa contoh laporan digital marketing lengkap dengan tips membuatnya. Simak penjelasannya sampai akhir.
Apa yang Harus Ada di Laporan Digital Marketing?
Sumber: Freepik
Sebelum membuat laporan digital marketing, kamu perlu mengetahui beberapa hal yang harus ada di laporan tersebut.
Poin penting yang biasanya ada di laporan digital marketing tergantung pada jenis laporan yang dibuat. Berikut penjelasan lengkapnya.
Sosial Media
Di laporan sosial media harus ada keterangan jumlah konten yang diunggah, jumlah jangkauan, pertambahan pengikut, jumlah engagement, jumlah kunjungan profil, dan jumlah penonton konten.
SEO
Sementara itu, di laporan SEO harus ada jumlah klik harian/mingguan/bulanan, jangkauan, persentase CTR, persentase bounce rate, peringkat website atau artikel, atau backlink.
Email Marketing
Di laporan email marketing harus ada open rates, email delivery rate, CTR, subscribe dan unsubscribe, dan bounce rate.
Paid Ads
Sedangkan jika kamu membuat laporan Paid Ads, maka kamu harus menyertakan jumlah iklan, CTR, CPC. CPA, dan impression.
E-commerce Marketing
Jika kamu ingin membuat laporan e-commerce marketing, maka kamu harus menambahkan sales revenue, cost per lead, customer retention, conversion rate, dan organi traffic.
Contoh Laporan Digital Marketing
Saat ini, sudah banyak contoh laporan digital marketing yang bisa menjadi referensi. Berikut ini beberapa bentuk laporan digital marketing yang bisa kamu pelajari.
Contoh Laporan Sosial Media
Sumber: Marketing Treats
Contoh laporan sosial media di atas menampilkan berbagai platform media sosial, mulai dari YouTube, Twitter, dan TikTok.
Di laporan tersebut terlihat bagaimana persentase dari bulan sebelumnya. Selain itu, ada juga strategi yang berhasil digunakan di bulan tersebut, tantangan yang dihadapi, dan ide baru yang bisa dilakukan di bulan berikutnya.
Contoh Laporan SEO dan SEM
Sumber: Marketing Treats
Dari contoh laporan di atas, kita bisa mengetahui variabel apa saja yang dimasukkan ke dalam laporan SEO dan SEM.
Seorang digital marketer harus bisa memasukkan performa organik, berbayar, hingga teknikal SEO. Bisa juga ditambahkan skema strategi yang akan dilakukan di bulan berikutnya agar target bisa tercapai.
Contoh Laporan Email Marketing
Sumber: Marketing Treats
Selanjutnya, contoh laporan digital marketing yaitu laporan email marketing. Hal pertama yang harus ada di email marketing yaitu dashboard performa seluruh email marketing yang dikirimkan pada periode tertentu.
Dari data tersebut, kita bisa mengetahui satu persatu email promosi yang banyak dibuka dan mempunyai conversion rate yang besar.
Selain itu, kamu juga perlu melaporkan perkembangan subscribe email apakah mengalami kenaikan atau sebaiknya.
Contoh Laporan Paid Ads
Sumber: Marketing Treats
Ada beberapa channel marketing yang menawarkan sistem promosi berbayar, seperti TikTok Ads, Meta Ads, Google As, dan Paid Ads lainnya.
Saat membuat laporan Paid Ads, kamu perlu menyertakan konten apa yang memiliki konversi tertentu dan terangkan juga apakah target audiens yang dituju berhasil dijangkau atau tidak.
Contoh Laporan E-commerce Marketing
Sumber: Marketing Treats
Untuk para marketer yang mengelola e-commerce, ada beberapa hal yang perlu ditulis dalam laporan.
Pertama, hasil penjualan dari keseluruhan periode, berapa produk yang berhasil dijual, berapa produk yang ada di keranjang pengguna, dan berapa volume transaksinya.
Setelah itu, sajikan juga data produk yang menjadi best seller di periode tertentu dan langkah apa saja yang akan diambil untuk mendongkrak penjualan.
Sertakan juga kendala yang ada di periode tersebut dan berikan evaluasi pada strategi yang sudah dijalankan.
Tips Membuat Laporan Digital Marketing
Selain memahami contoh laporan digital marketing di atas, kamu juga bisa mengikuti beberapa tips berikut ini agar bisa membuat laporan digital marketing yang lengkap dan mudah dipahami. Berikut penjelasannya lengkapnya.
Tentukan Tujuan Laporan
Sebelum mulai membuat laporan, tentukan tujuan utama yang ingin dicapai. Apakah laporan ini untuk mengevaluasi kinerja kampanye tertentu?
Atau untuk menunjukkan progres keseluruhan strategi pemasaran? Menentukan tujuan akan membantu Anda fokus pada data dan metrik yang relevan.
Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas
Pastikan laporan Anda disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami, terutama jika audiens laporan bukan berasal dari bidang pemasaran.
Hindari istilah teknis yang terlalu rumit dan gunakan penjelasan yang sederhana untuk setiap metrik. Buatlah laporan dengan bahasa sederhana agar semua orang yang membacanya bisa memahami isi laporan tersebut.
Tampilkan Tujuan dan KPI di Awal Laporan
Awali laporan dengan menyebutkan tujuan kampanye dan Key Performance Indicators (KPI) yang digunakan untuk mengukur keberhasilan.
KPI seperti jumlah trafik, tingkat konversi, atau ROI memberikan kerangka kerja yang jelas untuk mengevaluasi data yang disajikan.
Gunakan Data yang Relevan
Pilih data yang benar-benar relevan dengan tujuan laporan. Jangan membanjiri laporan dengan angka yang tidak memiliki dampak langsung terhadap evaluasi. Data utama yang biasanya dimasukkan meliputi:
- Trafik website.
- Engagement media sosial (like, share, komentar).
- Kinerja iklan berbayar (CPC, ROI).
- Konversi prospek menjadi pelanggan.
Visualisasikan Data dengan Grafik dan Diagram
Gunakan grafik, tabel, atau diagram untuk memvisualisasikan data. Representasi visual memudahkan pembaca memahami pola dan tren daripada hanya membaca angka dalam bentuk teks. Pastikan grafik sederhana dan tidak terlalu padat informasi.
Berikan Analisis dan Wawasan
Data mentah saja tidak cukup. Berikan analisis mendalam tentang apa yang data tersebut tunjukkan. Jelaskan mengapa sebuah metrik meningkat atau menurun, dan bagaimana hal itu mempengaruhi keseluruhan strategi pemasaran.
Soroti Keberhasilan dan Tantangan
Identifikasi bagian kampanye yang berjalan dengan baik dan mengapa hal itu berhasil. Sebaliknya, soroti juga tantangan atau hambatan yang dihadapi. Hal ini penting untuk menunjukkan transparansi dan memberikan dasar untuk perbaikan.
Sertakan Rekomendasi Strategi
Laporan yang baik tidak hanya menunjukkan data, tetapi juga memberikan solusi atau strategi yang dapat diterapkan ke depannya.
Misalnya, jika engagement media sosial rendah, rekomendasikan pendekatan baru seperti menggunakan format konten yang berbeda atau meningkatkan frekuensi posting.
Sesuaikan dengan Audiens
Pahami siapa yang akan membaca laporan. Jika laporan ditujukan untuk manajer atau klien yang tidak terlalu paham teknis, fokuslah pada hasil utama dan dampaknya terhadap bisnis. Untuk audiens yang lebih teknis, Anda bisa menyertakan detail yang lebih mendalam.
Buat Laporan Secara Konsisten
Laporan yang konsisten, baik dari segi format maupun waktu penyajian, membantu audiens melacak progres dari waktu ke waktu. Misalnya, jika Anda membuat laporan mingguan, gunakan struktur yang sama setiap minggu agar mudah dibandingkan.
Sudah Bisa Membuat Laporan Digital Marketing?
Nah, itulah penjelasan mengenai laporan digital marketing lengkap dengan contoh laporan digital marketing.
Sebagai seorang digital marketer, kamu harus bisa membuat laporan digital marketing yang menarik dan mudah dipahami siapa saja yang membacanya.
Untuk mempermudah kamu dalam membuat laporan digital marketing, kamu bisa menggunakan Adsumo. Sebab, Adsumo memiliki fitur reporting dashboard.
Dengan fitur ini, kamu bisa melihat laporan efektivitas iklan di setiap tahapan customer journey. Adsumo akan mengkategorikan setiap Adset kamu ke dalam beberapa kategori, seperti Acquisition, Retargeting, dan Retention.
Selain itu, reporting dashboard milik Adsumo juga menyajikan laporan performa iklan harian. Laporan ini membandingkan performa metrik harian dengan nilai rata-rata 7 hari terakhirnya.
Metrik yang nilainya lebih rendah dari nilai rata-rata diberi warna merah dan metrik yang lebih bagus dari nilai rata-rata akan diberi warna hijau. Dengan data tersebut, kamu bisa lebih mudah mengidentifikasi masalah pada performa iklan kamu.
Dengan fitur ini, kamu juga bisa membuat metrik penting atau KPI sesuai dengan grafik trend dan tabel perbandingan. Kamu bisa membuat tabel custom sesuai dengan metrik atau KPI. Jadi, kalau kamu ingin lebih mudah dalam membuat laporan digital marketing, jangan lupa untuk menggunakan Adsumo.