Salah satu syarat iklan yang menarik yaitu bersifat persuasif atau bisa mempengaruhi orang yang membaca maupun melihat iklan tersebut. Dengan menerapkan teknik persuasi yang tepat, iklan lebih mudah dilihat dan diingat audiens.
Sebaliknya, tanpa teknik persuasi, iklan hanya akan lewat begitu saja tanpa sempat dilihat atau diperhatikan audiens. Tentu saja hal ini membuat strategi marketing yang dijalankan menjadi tidak efektif.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengupas tuntas seputar teknik persuasi dan contohnya yang bisa menjadi inspirasi saat membuat copywriting. Simak penjelasan lengkapnya sampai akhir.
Pengertian Persuasif
Istilah persuasi berasal dari bahasa Inggris yang artinya membujuk. Dalam buku “Bahan Ajar Bahasa Indonesia” karya Mansyur M. dan Amin Tunda, diterangkan bahwa persuasi adalah ungkapan yang dibuat untuk membujuk atau merayu. Artinya, kalimat bersifat persuasi dibuat agar orang lain mau mengikuti arahan yang kita.
Dengan demikian bisa diartikan bahwa kalimat persuasif adalah jenis kalimat yang digunakan untuk membujuk atau mengajak orang lain untuk melakukan tindakan atau kegiatan. Misalnya, kalimat persuasif dalam sebuah iklan yang berisi perintah atau ajakan agar audiens melakukan pembelian produk.
Tulisan persuasif menggunakan alasan implisit secara halus agar bisa menjalankan atau melaksanakan keinginan maupun perintah. Namun, pernyataan tersebut tidak secara implisit mengandung unsur paksaan.
Dengan teknik persuasi, maka audiens akan merasa diajak dengan lembut untuk melakukan tindakan sesuai perintah dalam iklan yang mereka lihat atau baa. Mereka merasa nyaman dan tidak merasa dipaksa, sehingga akan mengikuti apa yang dikatakan tanpa paksaan.
Manfaat Teks Persuasif
Teks persuasif ternyata memiliki beberapa manfaat. Berikut manfaat teks persuasif yang perlu diketahui;
- Membujuk pembaca supaya setuju dengan pendapat penulis.
- Mendorong audiens untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, berlangganan jasa. mendukung kampanye, dan melakukan hal lain sesuai dengan perintah pada kalimat persuasif.
- Mengedukasi pembaca. Contohnya, memberikan penjelasan tentang pentingnya berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh.
- Membantu audiens untuk meyakinkan pendapat kepada orang lain
- Membantu mengendalikan emosi audiens.
- Membantu audiens untuk menghindari konflik agar kepercayaan audiens tidak hilang dan tujuannya tercapai.
Prinsip Persuasi dalam Copywriting
Dalam sebuah buku berjudul “Influence: The Psychology of Persuasion”, terdapat sejumlah prinsip persuasi yang bisa diterapkan dalam copywriting maupun artikel persuasi. Berikut penjelasan selengkapnya.
Timbal balik
Secara alami, manusia memiliki kecenderungan untuk membalas kebaikan orang lain yang sudah berjasa atau melakukan hal baik pada dirinya. Bahkan, hal ini secara alam bawah sadar sudah diterapkan dalam keluarga, pertemanan, hingga bisnis.
Sifat atau kebiasaan inilah yang bisa kamu manfaatkan saat membuat copywriting. Caranya bisa dengan memberikan penawaran sesuai yang bernilai dan berharga bagi audiens. Dengan demikian, mereka akan melakukan tindakan sesuai yang kita inginkan tanpa ada unsur paksaan.
Contohnya, memberikan layanan gratis atau promosi buy one get one free. Semakin besar nilai yang kamu berikan, maka semakin besar ketertarikan audiens terhadap produk yang kamu tawarkan.
Komitmen dan konsistensi
Konsisten dalam membuat iklan menunjukkan bahkan komitmen kamu sangat besar. Pengaruh yang diberikan secara terus menerus, lambat laun akan membuat audiens melirik produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Kamu bisa membuat pertanyaan kecil yang dapat mendorong audiens untuk menjawab “ya”. Jawaban ini akan menjadi titik awal komitmen hingga akhirnya muncul ketertarikan hingga terkonversi menjadi pembelian atau penggunaan jasa.
Bukti sosial
Selanjutnya, teknik persuasi dan contohnya yang bisa digunakan dalam copywriting yaitu bukti sosial. Perlu diketahui bahwa bukti sosial adalah pengalaman dan ulasan dari orang lain yang sudah pernah menggunakan produk atau jasa tersebut.
Testimoni dari pelanggan sebelumnya menjadi salah satu pertimbangan sebelum melakukan pembelian. Contohnya, jika ada audiens ingin membeli ponsel, maka biasanya mereka akan mencari review dan testimoni terlebih dahulu. Jika reviewnya bagus, maka kemungkinan besar mereka akan melakukan pembelian.
Otoritas
Otoritas berkaitan dengan pola perilaku masyarakat yang sering membandingkan atau mengklasifikasi opini berdasarkan kredibilitas dan validasi opini tersebut. Jika opini keluar dari seorang ahli atau berdasarkan pengalaman, maka akan lebih dipercaya.
Maka dari itu, untuk membuat copywriting yang kredibel, kamu bisa menyertakan ulasan dengan data statistik yang terpercaya untuk bisa mendukung opini atau pendapat yang kamu tampilkan.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan otoritas dari orang yang kompeten. Misalnya, bekerja sama dengan air terkenal untuk menarik kepercayaan audiens.
Kelangkaan
Teknik persuasi lainnya yang bisa digunakan dalam copywriting yaitu kelangkaan. Kamu bisa membuat sebuah penawaran terbatas agar audiens merasa perlu segera melakukan pembelian.
Selain memberikan penawaran terbatas, kamu juga bisa menonjolkan sisi eksklusivitas yang banyak disukai pelanggan. Dengan adanya keterbatasan ini, maka akan semakin mendorong minat audiens untuk membeli atau menggunakan jasa yang kamu tawarkan.
Simpati dan rasa suka
Rasa suka dan simpati menjadi hal penting yang tidak boleh dilewatkan saat ingin menarik perhatian audiens secara persuasif. Rasa simpati bisa muncul saat ada kesamaan nasib. Dengan perasaan ini, maka menarik perhatian audiens menjadi lebih mudah.
Dengan teknik persuasi ini, kamu bisa mencoba mencurahkan perasaan yang tulus, sehingga audiens yang membaca merasa relate dan tertarik.
Cara Membuat Teks Persuasi dalam Copywriting
Teknik persuasi menjadi bagian dari copywriting yang tidak bisa dilepaskan. Namun, untuk membuat teks persuasi dalam copywriting ternyata ada caranya. Berikut ini langkah langkah menulis teks persuasi dalam copywriting:
Menulis copy dengan benar
Syarat agar teknik persuasi yang dibuat berhasil, maka copywriting yang dibuat harus benar. Artinya, copywriting yang dibuat tidak boleh ada kesalahan sekecil apapun.
Sebab, copywriting akan menjadi fokus utama audiens. Kesalahan kecil bisa berdampak fatal bagi keberhasilan kampanye atau promosi yang sedang dijalankan.
Kesalahan seperti typo atau salah tulis harus dihindari. Oleh karena itu, baca dan lakukan peninjauan berulang kali sebelum copywriting dipublikasikan.
Membuat tulisan yang ringkas dan jelas
Saat membuat copywriting yang bersifat persuasif, kamu tidak memiliki banyak space karakter, sehingga mengharuskan kamu untuk membuat tulisan yang ringkas dan jelas.
Gunakan kalimat efektif dan to the point untuk menyampaikan pesan pada audiens. Hindari menggunakan kalimat yang bertele-tele atau terlalu banyak informasi yang tidak dibutuhkan. Sebab, inti dari kalimat persuasif yaitu mengajak audiens untuk melakukan aksi, jadi pastikan pesan tersebut sampai dengan baik.
Membuat tulisan yang relevan dan menarik
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa copywriting yang relevan akan lebih menarik dan bisa mempengaruhi audiens.
Salah satu yang paling mudah disesuaikan yaitu usia audiens. Ketika kamu membuat copywriting dengan audiens anak muda, maka copywriting dibuat dengan bahasa yang santai. Sedangkan, jika target audiens orang tua, maka copywriting bisa dibuat lebih formal.
Selain bahasa, konten yang disajikan pun bisa disesuaikan dengan usia maupun jenis kelamin audiens. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui informasi seputar target audiens.
Untuk membantu kamu mengetahui informasi seputar target audiens, Adsumo menyediakan fitur targeting audience. Dengan fitur ini, kamu bisa mengetahui karakter hingga demografi audiens dengan mudah dan cepat.
Menggunakan judul yang menarik
Judul dalam copywriting juga harus dibuat semenarik mungkin. Judul yang menarik tidak hanya bisa menarik perhatian audiens, namun juga bisa mengundang audiens untuk mengikuti call to action yang dibuat.
Selain itu, judul juga harus berkualitas agar audiens percaya bahan promosi atau iklan yang kamu buat bisa membawa dampak positif.
Contoh Persuasive Text dan Artinya
Teks persuasif bisa ditemukan dimana saja, baik dalam bentuk artikel panjang atau tagline iklan yang berseliweran di sosial media. Teks tersebut dibuat untuk mempengaruhi pembacanya agar melakukan tindakan sesuai dengan keinginan pembuat teks. Berikut ini beberapa contoh teks persuasif dalam iklan yang bisa menjadi referensi.
Barkbox
Sumber: Glints
Copywriting di atas adalah contoh teknik persuasif yang menggabungkan detail produk dan penawarannya. Barkbox menggunakan teknik ini untuk membuat audiensnya dalam hal ini pemilik anjing merasa bahwa produk mereka cocok untuk semua jenis anjing, tak terkecuali anjing ras pug.
Basecamp
Sumber: Glints
Dari copywriting di atas, pembuat iklan ingin menunjukkan kondisi sebelum mengikuti Basecamp dan setelah mengikuti Basecamp.
Harapannya, dengan teknik persuasi yang diterapkan bisa membuat audiens terpanggil untuk mencari tahu lebih jauh terkait program yang mereka tawarkan dan mengikuti program tersebut. Teknik persuasi yang diterapkan fokus pada manfaat dan mengikat emosi audiens.
Tertarik Menggunakan Teknik Persuasif dalam Copywriting?
Itulah penjelasan lengkap seputar teknik persuasif dan contohnya. Dari penjelasan di atas, kita bisa memahami bahwa teknik copywriting berkaitan dengan usaha untuk mengajak audiens agar melakukan tindakan sesuai dengan yang kita inginkan tanpa paksaan.
Oleh karena itu, agar teknik persuasif yang diterapkan efektif, kamu sebagai copywriter harus mengetahui karakteristik audiens.
Disinilah kemampuan riset audiens dibutuhkan. Kamu perlu menggunakan tools canggih seperti yang dimiliki Adsumo untuk mendapatkan informasi target audiens yang tepat dan akurat.
Adsumo memiliki fitur targeting audiens yang bisa membantu kamu untuk ratusan interests, behaviours, demographics dalam sekali search yang sesuai dengan keyword yang kamu masukkan. Cek informasi selengkapnya sekarang juga!