Dalam menjalankan bisnis, pemasaran atau marketing menjadi hal penting yang tidak boleh diabadikan. Ada banyak model atau bentuk strategi marketing yang bisa dijalankan.
Dari banyaknya strategi marketing, personal selling dan direct marketing menjadi dua jenis marketing yang sering dijalankan.
Meski banyak dijalankan, masih banyak pemilik usaha atau bahkan marketer belum memahami perbedaan dua strategi marketing tersebut.
Lantas, apa saja perbedaan personal selling dan direct marketing? Simak penjelasan lengkapnya di artikel Adsumo ini.
Apa Itu Personal Selling?
Sumber: Freepik
Personal selling adalah strategi pemasaran di mana penjual bisa berinteraksi langsung dengan calon pelanggan untuk menawarkan produk atau layanan. Pendekatan ini lebih bersifat personal, karena terjadi komunikasi tatap muka atau melalui media komunikasi langsung seperti telepon atau video call.
Tujuannya adalah membangun hubungan baik, memberikan informasi produk, serta mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
Dalam personal selling, penjual berperan penting sebagai perwakilan perusahaan. Mereka harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, mampu memahami kebutuhan calon pelanggan, dan menawarkan solusi yang relevan.
Proses ini biasanya melibatkan tahapan-tahapan, seperti pendekatan awal, presentasi produk, mengatasi keberatan, hingga mencapai kesepakatan penjualan.Salah satu keunggulan personal selling adalah kemampuannya untuk menyesuaikan strategi penjualan berdasarkan kebutuhan individu.
Dibandingkan metode pemasaran lain, personal selling memungkinkan penjual memberikan penjelasan detail, menjawab pertanyaan langsung, dan membangun kepercayaan pelanggan lebih cepat.
Personal selling sering digunakan pada produk atau layanan yang kompleks, bernilai tinggi, atau memerlukan penjelasan mendalam, seperti properti, asuransi, atau produk teknologi. Meskipun memakan waktu dan biaya lebih besar dibandingkan pemasaran massal, efektivitasnya dalam membangun loyalitas pelanggan membuat metode ini tetap relevan.
Dengan personal selling, perusahaan tidak hanya menargetkan penjualan, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang berharga dengan pelanggan. Kunci keberhasilan personal selling terletak pada kemampuan memahami kebutuhan pelanggan dan menawarkan solusi yang tepat.
Apa Itu Direct Marketing?
Direct marketing adalah strategi pemasaran di mana perusahaan berkomunikasi langsung dengan calon pelanggan atau pelanggan tanpa perantara, seperti media tradisional. Tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan promosi, membangun hubungan, dan mendorong pelanggan untuk mengambil tindakan tertentu, seperti melakukan pembelian atau mendaftar layanan.
Komunikasi dalam direct marketing dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti email, telepon, SMS, media sosial, brosur, katalog, atau iklan online yang tertarget. Salah satu keunggulan direct marketing adalah kemampuannya untuk menjangkau audiens yang spesifik dengan pesan yang disesuaikan. Hal ini membuat kampanye lebih personal dan relevan.
Strategi ini sangat efektif karena memungkinkan perusahaan mengukur respons pelanggan secara langsung, seperti jumlah klik pada email, tanggapan terhadap SMS, atau pembelian dari kode promo tertentu. Selain itu, biaya direct marketing sering kali lebih rendah dibandingkan metode pemasaran konvensional seperti iklan di TV atau media cetak.
Contoh direct marketing adalah pengiriman email berisi penawaran khusus kepada pelanggan yang pernah membeli produk sebelumnya atau mengirim SMS dengan kode diskon untuk mendorong pembelian cepat.
Meskipun efektif, direct marketing harus dilakukan dengan bijak. Hindari kesan “mengganggu” agar tidak membuat calon pelanggan merasa tidak nyaman. Dengan pendekatan yang tepat, direct marketing dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, mendorong penjualan, dan memperkuat hubungan jangka panjang antara bisnis dan pelanggan.
Perbedaan Personal Selling dan Direct Marketing
Sumber: Freepik
Sekilas, personal selling dan direct marketing terlihat sama. Padahal, kedua strategi marketing ini berbeda. Berikut ini beberapa perbedaan personal selling dan direct marketing yang perlu dipahami.
Proses Mempromosikan Produk atau Layanan
Salah satu perbedaan personal selling dan direct marketing bisa dilihat dari proses mempromosikan produk atau layanan. Metode personal selling mempromosikan produk dengan sistem penjualan tatap muka, tapi produk dijual lewat distributor.
Distributor inilah yang nantinya akan mempresentasikan produk kamu langsung ke calon konsumen. Sedangkan direct marketing cenderung mempromosikan produk dari produsen langsung ke konsumen akhir.
Umumnya, direct marketing memanfaatkan berbagai platform pemasaran agar bisa terhubung langsung ke konsumen.
Jenis Produk yang Dijual
Personal selling hadir untuk mempromosikan produk yang tidak bisa dijual sendiri dengan harga tinggi. Contohnya, metode personal yang sering kamu temukan yaitu penjualan door to door atau multi level marketing.
Sementara itu, produk yang ditawarkan metode direct marketing biasanya non ritel. Artinya, penjualan bisa dilakukan di rumah, online, atau tempat lain yang bukan toko. Contoh penjualan lewat telemarketing, email marketing, dan lain sebagainya.
Komunikasi dengan Konsumen
Dalam personal selling, penjual akan bertemu secara langsung dengan konsumen. Dalam pertemuan ini, penjual akan memberikan informasi penting tentang produk yang ditawarkan sambil mendemonstrasikan kegunaan produk.
Berbeda dengan direct marketing, penjual tidak bertemu langsung dengan konsumen. Namun, penjual berkomunikasi lewat berbagai platform marketing, salah satunya email marketing. Lewat platform marketing ini, penjual menginformasikan sebuah produk, tapi tidak langsung mendemonstrasikannya.
Direct Marketing Lebih Agresif Dibandingkan Personal Selling
Perbedaan personal selling dan direct marketing lainnya yaitu direct marketing lebih agresif dibandingkan personal selling.
Saat melakukan personal selling, penjual akan menjelaskan produk kepada konsumen lewat beberapa tahapan sebelum akhirnya mempromosikan produk tersebut. Maka dari itu, diksi yang digunakan dalam personal selling lebih halus.
Sementara itu, di direct marketing, penjual cenderung lebih agresif karena menggunakan gaya bahasa langsung dan lugas. Dalam hal ini, konsumen akan disuguhkan informasi penting tentang produk sejak awal.
Misalnya, dalam telemarketing penjual akan langsung menawarkan produknya kepada konsumen tanpa basa-basi.
Keterlibatan Pelanggan
Personal selling memungkinkan keterlibatan yang lebih mendalam karena penjual bisa menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan individu pelanggan. Ini sangat cocok untuk produk atau layanan yang kompleks dan memerlukan penjelasan detail.
Sementara itu, direct marketing bersifat lebih umum dan cepat, karena pesan dapat disebarkan ke banyak orang secara bersamaan. Namun, interaksi langsung biasanya terbatas atau bahkan tidak ada.
Biaya dan Waktu
Personal selling umumnya memerlukan biaya dan waktu lebih besar karena melibatkan tenaga penjual secara langsung untuk satu calon pelanggan pada satu waktu.
Sedangkan, direct marketing lebih efisien dari segi waktu dan biaya karena menggunakan media komunikasi massal yang dapat menjangkau banyak audiens sekaligus.
Pengukuran Hasil
Dalam personal selling, hasilnya bisa diukur dari jumlah penutupan penjualan atau keberhasilan membangun hubungan pelanggan jangka panjang.
Sementara dalam direct marketing, pengukuran bisa dilakukan dengan cepat melalui data seperti tingkat respons, jumlah klik, atau konversi penjualan dari kampanye yang dijalankan.
Kecepatan Respons dan Target Audiens
Dalam personal selling, proses penjualan bisa memakan waktu lebih lama karena memerlukan pendekatan personal. Namun, hasilnya lebih spesifik dan berkualitas, terutama jika produk yang ditawarkan memiliki nilai tinggi atau membutuhkan penjelasan detail.
Sebaliknya, direct marketing dapat menjangkau audiens dalam skala besar dengan cepat dan efisien. Dengan dukungan teknologi seperti otomatisasi email dan iklan digital, perusahaan dapat menargetkan calon pelanggan berdasarkan demografi, perilaku, atau minat mereka.
Personal Selling Vs Direct Marketing, Mana yang Lebih Baik?
Nah, itulah penjelasan mengenai perbedaan personal selling dan direct marketing yang perlu dipahami. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa personal selling dan direct marketing berbeda.
Mana yang lebih baik? Jawabannya tergantung pada tujuan marketing yang ingin kamu capai. Tapi, apapun strategi marketing yang ingin kamu capai, kamu perlu memahami karakteristik audiens yang ditargetkan.
Kamu bisa memanfaatkan Adsumo untuk mempelajari dan mengetahui karakteristik serta minat audiens. Tidak hanya itu, dengan Adsumo kamu juga bisa mendapatkan interest tersembunyi yang bisa kamu gunakan untuk mengoptimalkan penjualan.
Adsumo juga ada fitur visual ads manager yang bisa kamu gunakan memudahkan kamu melihat performa metrik dari waktu ke waktu. Instan Insights, Action Cepat.
Selain itu, masih ada banyak lagi fitur yang tersedia di Adsumo. Kabar baiknya, semua fitur yang ada di Adsumo bisa kamu gunakan hanya dengan membayar biaya langganan sebesar Rp85.000/bulan.
Kamu bahkan bisa mendapatkan garansi 100% uang kembali apabila kamu tidak menyukai layanan dari Adsumo. Jadi, sebaiknya langganan Adsumo sekarang juga agar strategi marketing yang dijalankan lebih optimal.