Dalam pemasaran bisnis, positioning adalah bagian penting yang menentukan kesuksesan pemasaran bisnis tersebut.
Secara sederhana, positioning bisa dimaknai sebagai strategi menentukan posisi brand di benak konsumen. Hal ini merupakan strategi penting yang bisa membuat bisnis kamu berkembang dan dapat mencapai tujuan bisnis.
Sangkin pentingnya positioning, sebagai pemilik usaha maupun marketer, kamu harus memikirkan hal ini sebelum mulai memasarkan produk atau jasa.
Nah, di artikel Adsumo kali ini, kami akan mengupas tuntas tentang positioning yang perlu kamu pelajari agar tidak salah langkah dalam memasarkan produk. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Positioning?
Sumber: Freepik
Positioning adalah bagian akhir dari tahapan strategi segmentasi yang komprehensif (segmentation, targeting, dan positioning). Positioning merupakan salah satu proses pemasaran yang dilakukan untuk menentukan posisi sebuah produk atau merek di benak konsumen.
Positioning bisa dilakukan dengan membedakan produk atau merek kamu dengan kompetitor, serta menawarkan manfaat yang berbeda atau unik dibandingkan dengan pesaing.
Tujuan positioning adalah menciptakan persepsi positif konsumen terhadap produk, sehingga bisa mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk tersebut.
Tapi, untuk mencapai tujuan ini, kamu harus membuat strategi positioning yang tepat. Dengan demikian, kamu bisa meningkatkan brand awareness, daya tarik konsumen, dan membantu membedakan produk kamu dengan pesaing.
Tujuan Positioning
Positioning adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk membentuk persepsi unik tentang sebuah brand, produk, atau layanan di benak target audiens.
Dengan positioning yang kuat, sebuah brand bisa lebih mudah dikenali, dibandingkan, dan dipilih oleh konsumen di tengah persaingan pasar yang ketat. Berikut beberapa tujuan utama dari positioning:
Membedakan dari Kompetitor
Positioning membantu sebuah brand menonjol di antara pesaing. Dengan menawarkan nilai unik, produk atau layanan bisa lebih mudah diingat dan menjadi pilihan utama konsumen. Contohnya, Apple memposisikan diri sebagai brand premium dengan desain elegan dan teknologi inovatif.
Membangun Brand Identity yang Kuat
Positioning yang jelas akan membantu menciptakan identitas merek yang konsisten. Ini mencakup elemen visual, pesan komunikasi, hingga cara brand berinteraksi dengan pelanggan. Identitas yang kuat membuat konsumen lebih percaya dan loyal terhadap brand.
Menarik dan Mempertahankan Pelanggan
Dengan positioning yang tepat, brand bisa menarik perhatian audiens yang sesuai dengan target pasar. Selain itu, konsumen yang merasa terhubung dengan nilai brand akan lebih cenderung tetap loyal dan melakukan repeat purchase.
Menyesuaikan dengan Target Pasar
Positioning memungkinkan brand untuk menyesuaikan strategi pemasaran dengan kebutuhan dan preferensi target audiens. Misalnya, brand skincare yang memposisikan dirinya sebagai produk organik akan lebih menarik bagi konsumen yang peduli dengan lingkungan dan kesehatan kulit alami.
Meningkatkan Nilai dan Kepercayaan
Brand yang memiliki positioning kuat cenderung lebih dipercaya oleh konsumen. Dengan demikian, mereka bersedia membayar lebih untuk produk yang dianggap memiliki nilai dan kualitas lebih tinggi.
Manfaat Positioning
Penerapan positioning yang tepat ternyata bisa mendatangkan sejumlah manfaat terhadap brand atau perusahaan yang kamu miliki. Dalam buku Manajemen Periklanan oleh Rachmat Kriyantono, Ph.D, berikut ini beberapa manfaat positioning yang perlu kamu ketahui.
- Membantu perusahaan atau pengiklan dalam menyampaikan manfaat dan kelebihan produk kepada konsumen dan membedakan produk dengan produk milik kompetitor.
- Memudahkan konsumen dalam mengenali dan memilih produk.
- Mengkomunikasikan identitas (brand personality) atau jiwa sebuah brand (brand soul).
- Menciptakan citra dan persepsi produk para konsumen.
- Membuat persaingan di pasar lebih indah lewat konsep yang ditunjukkan ke pikiran konsumen.
Jenis-jenis Positioning
Sebagai bagian penting dari strategi pemasaran, positioning ternyata mempunyai beberapa jenis. Berikut beberapa jenis positioning yang perlu kamu pahami.
Brand Positioning
Sumber: Freepik
Jenis positioning yang pertama yaitu brand positioning. Jenis positioning ini bisa dilakukan dengan cara menempatkan nama perusahaan atau produk di benak calon konsumen.
Brand positioning bisa membuat konsumen merasa senang karena mendapatkan kesan unik pada produk tersebut dibandingkan dengan kompetitornya.
Contoh brand positioning yaitu brand air minum AQUA menggunakan strategi promosi yang pertama. Perusahaan ini berusaha membangun brand positioning sebagai produk air minum kemasan yang berkualitas dibandingkan dengan pesaingnya.
Market Positioning
Selanjutnya, jenis positioning adalah market positioning. Jenis positioning ini bisa mempengaruhi persepsi pelanggan tentang produk serupa dari sebuah perusahaan.
Tentunya, produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan milik pesaing. Cara ini membuat perusahaan terus menerus melakukan penelitian dan memperhatikan riset yang ada di pasar serta melakukan analisis dengan metode competitive intelligence.
Contohnya, Nuvo yang memposisikan diri sebagai brand sabun kesehatan. Maka dari itu, Nuvo berusaha membantu citra sebagai sabun yang bisa menjaga kesehatan diri.
Product Positioning
Product positioning digunakan untuk membuat produk selalu diingat konsumen dibandingkan produk pesaing.
Caranya, perusahaan harus terus menerus menanamkan produk value kepada konsumen dengan memanfaatkan analisis segmentation, targeting, dan positioning, sehingga minat konsumen terus meningkat dari waktu ke waktu.
Contoh produk positioning bisa dilihat pada brand makanan seperti Burger King, Pizza Hut, dan Richeese Factory yang selalu mencoba menjadi brand makanan terunik.
Tips Membuat Strategi Positioning
Sumber: Freepik
Positioning adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk menempatkan brand atau produk di benak konsumen. Strategi pemasaran ini bisa dibuat dan dijalankan dengan mudah. Berikut ini cara membuat strategi positioning yang perlu kamu ketahui.
Mengidentifikasi Tujuan
Mulailah dengan mengklarifikasi tujuan dalam membuat strategi positioning. Kamu harus mengetahui apa yang ingin kamu capai.
Misalnya, tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar, menargetkan segmen pelanggan baru, atau mengubah citra bisnis. Dengan tujuan yang jelas, maka kamu bisa membuat strategi positioning dengan benar.
Mempelajari Kompetitor
Selanjutnya, kamu perlu melakukan analisis pesaing atau kompetitor. Analisis yang mendalam mengenai pesaing sangat penting.
Dengan melakukan identifikasi pesaing dan mempelajari posisi mereka di pasar, maka kamu bisa membuat positioning dengan benar.
Selain itu, kamu juga perlu mengetahui cara mereka berkomunikasi dengan konsumennya dan apa yang membedakannya dengan produk kamu. Hal ini akan membantu menemukan peluang untuk membedakan brand kamu dengan pesaing.
Membuat Peta Persepsi
Peta persepsi adalah representasi visual mengenai cara konsumen memandang merek kamu di pasar. Dengan membuat peta persepsi, maka kamu bisa memahami di mana merek kamu berdiri di antara para pesaing.
Buatlah alur atau urutan mengenai merek kamu dan merek pesaing dalam sebuah peta untuk mengidentifikasi kesenjangan dan peluang dalam menentukan positioning.
Membuat Timeline yang Jelas
Selanjutnya, tips membuat positioning adalah membuat timeline yang jelas. Kembangkan timeline yang menguraikan tolak ukur dan tenggat waktu untuk menerapkan strategi penentuan positioning brand kamu.
Timeline yang dibuat harus mencakup tugas penting seperti riset pasar, pembaruan branding, pembuatan konten, dan campaign promosi.
Dengan timeline yang terstruktur dan jelas, maka kamu bisa membuat strategi yang tepat sesuai dengan jalurnya.
Menemukan Tema atau Topik yang Sesuai
Identifikasi tema atau topik dari segmen pasar tertentu yang selaras dengan kekuatan dan penawaran brand kamu.
Jika kamu fokus pada hal ini, maka kamu bisa menjadi ahli di bidang itu dan terhubung lebih dalam dengan audiens yang memang sudah menjadi target market kamu.
Sudah Memahami Makna Positioning?
Itulah penjelasan mengenai positioning yang perlu kamu pahami. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa positioning adalah strategi pemasaran yang berusaha menempatkan brand di benak konsumen.
Dengan positioning, maka produk atau jasa kamu bisa mudah diingat. Hal ini tentu sangat bermanfaat terhadap keberlangsungan bisnis kamu.
Tapi, kamu perlu memahami bahwa memahami dan menerapkan positioning saja tidak cukup. Kamu juga perlu melakukan beragam strategi optimasi bisnis lainnya.
Misalnya, dengan memahami interest atau minat target market. Kamu bisa menggunakan Adsumo untuk melakukan hal ini.
Adsumo mempunyai fitur riset interest yang memungkinkan kamu untuk mengetahui hal-hal yang disukai audiens. Selain itu, fitur ini juga bisa kamu gunakan untuk mencari beragam interest yang mungkin belum pernah kamu pikirkan sebelumnya.
Selain fitur untuk melakukan riset interest, Adsumo juga memiliki fitur visual ads manager yang memungkinkan kamu untuk mengetahui performa campaign yang sudah dibuat secara real time Semua fitur tersebut bisa kamu gunakan dengan biaya langganan yang sangat terjangkau. Cek info selengkapnya dan daftarkan diri kamu di Adsumo sekarang juga