Suggestive Selling Adalah Suggestive Selling Adalah

Suggestive Selling Adalah Teknik Penjualan yang Menguntungkan, Begini Tips Penerapannya

Suggestive selling adalah teknik pemasaran yang banyak dijalankan pemilik usaha karena dinilai efektif untuk meningkatkan penjualan produk. 

Tapi, perlu dipahami bahwa dalam menjalankan suggestive selling, kamu memerlukan strategi komunikasi yang tepat agar keuntungan yang diperoleh maksimal. Tidak hanya itu, kamu juga perlu mengetahui kebutuhan konsumen.

Dengan kata lain, untuk menjalankan strategi marketing ini, ada banyak hal yang perlu kamu perhatikan. 

Di artikel Adsumo kali ini, kami akan mengupas tuntas seputar suggestive selling. Simak penjelasan lengkapnya sampai akhir. 

Apa Itu Suggestive Selling?

Sumber: Freepik

Suggestive selling adalah strategi pemasaran yang mendorong konsumen untuk membeli produk lain dengan harga yang terjangkau dan berkualitas. 

Contoh suggestive selling sebenarnya banyak kita jumpai dan mungkin kita pernah merasakannya. Saat kamu belanja di minimarket, biasanya kasir akan menawarkan beberapa produk sebelum kamu membeli produk. Nah, itu merupakan contoh suggestive selling. 

Teknik pemasaran ini juga bisa kamu temukan saat belanja online. Setelah melakukan pembayaran, biasanya website atau marketplace tempat kamu belanja akan memberikan beberapa rekomendasi produk sesuai dengan minat kamu. 

Tujuan Suggestive Selling

Sama halnya dengan strategi penjualan lain, penerapan suggestive selling juga ada tujuannya. Berikut penjelasan lengkapnya. 

Meningkatkan Nilai Transaksi

Salah satu tujuan utama suggestive selling adalah meningkatkan nilai transaksi per pelanggan. Dengan menawarkan produk tambahan yang melengkapi pembelian utama, bisnis dapat meningkatkan pendapatan tanpa harus mencari pelanggan baru.

Membantu Pelanggan Mendapatkan Produk yang Lebih Sesuai

Suggestive selling bukan hanya tentang menjual lebih banyak, tetapi juga memberikan rekomendasi yang membantu pelanggan mendapatkan produk terbaik sesuai kebutuhan mereka. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Dengan memberikan saran yang relevan, pelanggan merasa lebih diperhatikan dan dihargai. Misalnya, di toko pakaian, menawarkan aksesoris yang cocok dengan pakaian yang dibeli bisa membuat pengalaman belanja lebih menyenangkan.

Baca Artikel Lainnya  Lookalike Audience adalah Fitur Penting di Facebook Ads, Ini Penjelasannya

Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Pelanggan

Ketika pelanggan merasa mendapatkan rekomendasi yang bermanfaat, mereka lebih cenderung kembali berbelanja. Ini membantu bisnis membangun hubungan jangka panjang dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Mengoptimalkan Stok Produk

Suggestive selling juga bisa membantu bisnis mengelola stok dengan lebih baik. Dengan menawarkan produk tambahan yang kurang populer tetapi masih relevan, bisnis bisa mengurangi stok yang menumpuk.

Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan Suggestive Selling?

Saat menjalankan suggestive selling, kamu perlu melakukannya di waktu yang tepat. Dengan demikian, hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal. Ada beberapa kesempatan yang bisa kamu manfaat untuk melakukan suggestive selling, antara lain:

Setelah Memberikan Layanan atau Produk yang Memuaskan

Setelah pelanggan menerima layanan atau produk yang memuaskan, mereka cenderung lebih reseptif terhadap rekomendasi produk yang kamu berikan. 

Di titik ini, kepercayaan pelanggan terhadap brand atau produk kamu sudah terbentuk, sehingga mereka akan lebih mudah mempertimbangkan setiap saran yang diberikan. 

Waktu tersebut merupakan kesempatan yang tepat untuk menawarkan produk tambahan. Pastikan untuk memberikan rekomendasi produk yang relevan dengan minat mereka, sehingga konsumen akan merasa diperhatikan dan dihargai. 

Ketika Meluncurkan Produk atau Layanan Baru

Waktu lainnya yang bisa kamu coba yaitu ketikaa meluncurkan produk atau layanan baru. Pelanggan yang sudah ada mungkin akan tertarik mencoba produk baru kamu, terutama jika produk tersebut sesuai dengan minat mereka. 

Gunakan kesempatan ini untuk memberikan informasi tentang produk baru dan manfaat produk tersebut. 

Saat Pelanggan Meminta Rekomendasi

Suggestive selling juga bisa kamu lakukan saat ada pelanggan yang meminta rekomendasi. Dengan memanfaatkan situasi ini, maka kamu bisa memberikan rekomendasi yang tepat berdasarkan kebutuhan dan preferensi pelanggan. 

Jadi, pastikan untuk mendengarkan dengan seksama keinginan pelanggan dan berikan saran yang paling relevan. 

Saat Ada Penawaran atau Diskon Khusus

Waktu tepat lainnya yang bisa kamu gunakan untuk menerapkan suggestive selling adalah saat terdapat penawaran atau diskon khusus. 

Pelanggan sering kali merasa tertarik untuk memanfaatkan penawaran khusus. Kondisi ini bisa kamu manfaatkan untuk menawarkan produk tambahan yang mungkin mereka sukai. 

Kamu bisa mengemas produk tambahan sebagai bagian dari diskon atau paket bundling. Dijamin akan banyak pelanggan yang tertarik dengan penawaran ini. 

Ketika Berinteraksi Langsung dengan Pembeli

Pasti ada suatu waktu dimana kamu maupun tim pemasaran brand kamu melakukan interaksi langsung dengan pembeli. Saat waktu itu tiba, sebaiknya manfaatkan untuk menerapkan suggestive selling. 

Berikan saran dan rekomendasi produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pastikan juga tim yang memberikan rekomendasi sudah mengetahui value dari produk tersebut. 

Tips Menerapkan Suggestive Selling dengan Efektif

Sumber: Freepik

Suggestive selling adalah teknik penjualan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai transaksi dengan merekomendasikan produk atau layanan tambahan yang relevan. Jika dilakukan dengan benar, teknik ini bisa meningkatkan penjualan sekaligus memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi pelanggan. Berikut beberapa tips untuk menerapkan suggestive selling secara efektif.

Baca Artikel Lainnya  10 Instagram Story Ad Examples yang Bisa Menjadi Inspirasi

Pahami Kebutuhan Pelanggan

Sebelum merekomendasikan produk tambahan, penting untuk memahami kebutuhan pelanggan terlebih dahulu. Ajukan pertanyaan yang relevan untuk mengetahui apa yang mereka cari. Misalnya, jika pelanggan membeli skincare, tanyakan jenis kulitnya agar bisa memberikan rekomendasi yang sesuai.

Berikan Rekomendasi yang Relevan

Jangan asal menawarkan produk tambahan tanpa alasan yang jelas. Pastikan produk yang direkomendasikan benar-benar bermanfaat bagi pelanggan. Misalnya, jika pelanggan membeli kamera, menawarkan lensa tambahan atau tripod bisa menjadi pilihan yang tepat.

Gunakan Teknik Upselling dan Cross-Selling

  • Upselling: Menawarkan versi lebih premium dari produk yang sedang dipertimbangkan pelanggan. Contoh, jika pelanggan ingin membeli laptop dengan RAM 8GB, tawarkan versi dengan RAM 16GB dengan sedikit perbedaan harga tetapi performa lebih baik.
  • Cross-Selling: Menawarkan produk pelengkap yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. Contohnya, jika pelanggan membeli sepatu olahraga, tawarkan kaus kaki khusus lari atau pembersih sepatu.

Gunakan Bahasa yang Persuasif tapi Tidak Memaksa

Pelanggan cenderung enggan membeli jika merasa dipaksa. Oleh karena itu, gunakan bahasa yang lembut dan persuasif. Contoh, alih-alih berkata “Kamu harus beli produk ini juga”, lebih baik gunakan “Produk ini bisa membuat hasil penggunaan produk utama jadi lebih optimal”.

Manfaatkan Teknik Storytelling

Menceritakan pengalaman pelanggan lain atau menjelaskan manfaat produk dalam bentuk cerita bisa membuat suggestive selling lebih menarik. Contohnya, “Banyak pelanggan yang menggunakan serum ini bersama dengan pelembap, dan hasilnya kulit jadi lebih lembab dan sehat.”

Buat Paket Bundling

Menawarkan produk dalam bentuk paket dengan harga lebih hemat bisa menjadi strategi yang efektif. Misalnya, restoran cepat saji sering menawarkan paket combo burger, kentang goreng, dan minuman dengan harga lebih terjangkau dibandingkan membeli satuan.

Tawarkan Insentif Tambahan

Diskon atau promo bisa menjadi daya tarik untuk mendorong pelanggan membeli produk tambahan. Contohnya, “Jika kamu membeli dua produk ini, kamu akan mendapatkan diskon 20%.” Insentif semacam ini bisa meningkatkan kemungkinan pelanggan mengambil penawaran.

Gunakan Teknik FOMO (Fear of Missing Out)

Membuat pelanggan merasa bahwa mereka bisa kehilangan kesempatan spesial bisa mendorong mereka untuk mengambil keputusan lebih cepat. Misalnya, “Promo ini hanya berlaku hari ini, jadi ini kesempatan terbaik untuk mendapatkan harga spesial”.

Berikan Demonstrasi atau Testimoni

Jika memungkinkan, lakukan demonstrasi produk agar pelanggan bisa melihat langsung manfaatnya. Selain itu, testimoni pelanggan lain juga bisa menjadi bukti sosial yang meyakinkan.

Evaluasi dan Perbaiki Strategi yang Masih Kurang Optimal

Pantau efektivitas suggestive selling dengan melihat feedback pelanggan dan performa penjualan. Jika suatu strategi tidak berjalan efektif, lakukan penyesuaian agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Tertarik untuk Menerapkan Suggestive Selling?

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai suggestive selling. Dari penjelasan di atas, kita bisa memahami bahwa suggestive selling adalah sebuah strategi yang membuat pelanggan membeli produk tambahan. 

Strategi ini dinilai efektif untuk meningkatkan omset usaha. Tapi dalam praktiknya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan suggestive selling. 

Salah satu cara untuk mengoptimalkan strategi marketing ini yaitu dengan memahami kebutuhan pelanggan. Kamu bisa menggunakan tools khusus seperti Adsumo untuk membantu proses riset target market. Selain lebih mudah, riset target menggunakan Adsumo juga menjadi lebih cepat dan hasilnya akurat. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo langganan Adsumo dan optimalkan strategi suggestive selling kamu.