Jika kamu ingin memulai bisnis online, kamu punya banyak opsi untuk beriklan di media sosial. Tapi, mungkin kamu masih mengalami kebingungan untuk bikin iklan yang seperti apa, pilih platform yang mana, dan seterusnya.
Biar kamu ga bingung, artikel ini membahas contoh-contoh iklan di media sosial yang bisa kamu pakai untuk referensi. Ga perlu nunggu lama, yuk scroll sampai habis!
Facebook & Instagram
Kedua medsos ini pada dasarnya satu grup (Meta), sehingga jenis iklannya pun sama. Berikut adalah jenis dan contohnya:
Image Ads
Dari namanya, kamu mungkin sudah tau kalau jenis ads ini hanya menampilkan gambar. Biasanya image ads ini sering ditayangkan di feeds Facebook dan Instagram.
Gambar yang digunakan biasanya adalah foto produk. Kamu juga bisa post gambar lain selama masih relevan dengan iklan yang ditayangkan.
Dari contoh image ads di atas, berikut adalah dua aspek penting di dalamnya:
- Gambar berkualitas tinggi sehingga produk yang ditawarkan terlihat jelas
- Nama dan harga produk untuk memudahkan pemahaman audiens
Contoh di atas adalah image ads di Facebook yang menampilkan beberapa produk dalam satu frame. Selain gambar yang beresolusi tinggi, ads ini juga dilengkapi aspek penting lain seperti:
- CTA (Call to Action) berupa “Lengkapi Kebutuhan Rumahmu” untuk mengarahkan audiens agar mau melakukan tindakan tertentu
- Benefit (Keuntungan) berupa “Potongan Harga 800rb”, “Free Ongkir”, dan “Cicilan 0% 12x”, untuk menarik perhatian audiens
- Hashtag “#RuangVersiKamu” untuk memperkuat branding kampanye iklan
Carousel Ads
Carousel di Facebook dan Instagram prinsipnya sama, yakni menampilkan lebih dari satu gambar dalam satu post.
Di Instagram, kamu memiliki space sebanyak 10 gambar. Sedangkan di Facebook hanya terdiri dari 4 space saja (1 cover image/video, 3 gambar produk).
Contoh carousel ads Instagram
Contoh carousel ads Facebook
Selain kualitas resolusi, produk yang ditampilkan wajib stand out seperti contoh di atas. Misalnya pada produk baju, mulai dari kancing hingga aksen renda di bagian bawah dapat terlihat seutuhnya oleh audiens.
Video Ads
Kamu bisa banget pakai video untuk ads karena efektif untuk menarik perhatian audiens. Visual bergerak yang dilengkapi sound dapat memancing ketertarikan audiens untuk melihat produk.
Lewat video ads, berbagai keunggulan produk dapat ditampilkan dengan cara yang lebih menarik. Ga cuma visual saja, tetapi CTA dan pesan-pesan menarik lainnya juga dapat ditampilkan dalam video.
Contoh di atas adalah video ads yang muncul di feeds Facebook dengan format live action (bukan animasi gambar). Selain space video, Facebook juga menyediakan ruang untuk caption. Berdasarkan contoh di atas, berikut adalah berbagai aspek yang tertulis di caption:
- Nama dan deskripsi produk
- Hashtag berupa #diorsavage
- CTA berupa “Shop at Dior Beauty Official eBoutique”
Berbeda dengan Facebook, video ads di Instagram muncul dalam bentuk reels. Video ini biasanya muncul di tab reels atau explore.
Story Ads
Namanya saja story ads, tentu iklannya muncul di story, dong! Ada dua format yang bisa kamu pilih, yaitu gambar dan video.
Selain menampilkan visual, story ads juga dapat dilengkapi dengan nama produk, CTA, keunggulan/benefit produk, dan penawaran menarik. Semua ini tidak harus dimasukkan ke dalam iklan, tentukan saja informasi apa yang cocok untuk ditampilkan dalam story ads.
Collection Ads
Collection ads adalah iklan yang memudahkan audiens untuk explore hingga langsung membeli produk. Vibesnya agak mirip dengan e-commerce.
Saat menyentuh gambar, audiens akan melihat Instant Experience berupa landing page. Di sini, audiens akan melihat storefront, lookbook, atau customer template acquisition. Dengan Instant Experience, audiens akan merasa lebih engage dan semakin tertarik untuk membeli produk.
Kamu juga bisa banget menayangkan video di collection ads. Video akan diletakkan pada baris atas dan diikuti dengan gambar-gambar lain di baris selanjutnya.
Jangan lupa, collection ads wajib menggunakan gambar dan video berkualitas tinggi agar terlihat jernih. Pastikan tata letaknya juga menarik untuk memikat perhatian audiens.
Tampilan produk juga ga kalah penting, nih! Kamu jangan sampai menampilkan produk yang tidak dalam kondisi baik (lecet/bocel/sobek/rusak/dll). Seperti OST Aladdin, pastikan produk yang diiklankan terlihat shining, shimmering, and splendid.
TikTok
Ini dia nih platform yang sukses mencuri perhatian masyarakat global. Dengan tingkat pengguna yang semakin tumbuh setiap tahunnya, TikTok adalah platform yang cocok banget untuk beriklan.
TiKTok adalah platform berbasis video, oleh karena itu iklannya juga berformat video, ya!
Contoh ads di atas adalah produk kosmetik dengan highlight keunggulan, yakni “UP TO 16 HOURS”. Maksudnya, lipstik Revlon dapat bertahan hingga 16 jam setelah pulasan pertama. Inilah keunggulan lipstik selain pilihan warna dan teksturnya.
Selain shoot dan editing yang menarik, highlight pada kata-kata tertentu menjadi nilai tambah tersendiri agar persepsi audiens semakin terpengaruh untuk membeli atau menggunakan produknya.
Sama halnya seperti reels Instagram, TikTok ads juga akan jauh lebih efektif apabila menggunakan trending sound. Lengkapi juga dengan hashtag yang menarik untuk memperluas jangkauan audiens.
YouTube
YouTube juga ga salah untuk dipilih sebagai spot beriklan.
Contoh di atas adalah iklan yang muncul di awal atau pertengahan video. Iklan tidak harus berformat video portrait seperti contoh ini, tetapi juga bisa landscape.
Video pun dapat menggunakan format live action atau animasi. Prinsip utama yang wajib ada yaitu gambar/video berkualitas tinggi. Lengkapi dengan keunggulan/benefit, penawaran menarik, dan tentu saja CTA.
Berbeda dengan contoh sebelumnya, kali ini iklannya tayang di tab home dan muncul di list teratas. Contoh di atas juga memperlihatkan tombol CTA bertuliskan Watch dan Learn More.
Oleh karena itu, komposisi visual, judul, dan deskripsi harus mampu memikat perhatian audiens. Dengan demikian, audiens akan tergerak untuk klik tombol CTA.
X
Platform yang dulu bernama Twitter ini memiliki tiga jenis ads menarik. Uniknya, dua di antaranya hanya ada di X, percaya ga?
Image & Video Ads
Image dan video ads dilengkapi dengan caption yang memuat CTA, benefit/keunggulan, dan hashtag.
Promoted Account
Inilah salah satu fitur ads menarik di platform X. Iklan media sosial dapat ditayangkan dalam bentuk lain, yaitu promosi akun.
Secara ringkas, objek yang dimasukkan ke dalam iklan bukanlah “produk” tetapi “akun”. Perhatikan contoh di bawah ini, yuk!
Iklan ini akan muncul pada who to follow section atau rekomendasi akun-akun untuk di follow olehmu.
Promoted Hashtag
Prinsipnya sama seperti promoted account, tetapi kali ini yang menjadi objek iklan adalah hashtag dan akan muncul di tab trending.
Agar hashtag dilirik oleh audiens, rumuskan kata-kata yang menarik. Singkat, padat, dan jelas, itulah kuncinya.
Memangnya bisa ngiklan di medsos buat nyari kerja? Bisa dong!
Linkedin memiliki fitur ads menarik, bisa banget kamu manfaatkan untuk mempromosikan produk atau kegiatanmu.
Sponsored Content
Iklan ini dapat berupa gambar atau video dan muncul seperti post dari user, yakni di homepage. Adapun gambar dapat dibuat seperti carousel, yakni menampilkan lebih dari satu visual.
Selain caption dan visual, iklan media sosial ini juga menyertakan tombol CTA di bagian paling bawah. Pada contoh di atas, CTA hadir dalam wujud tombol Sign Up.
Sponsored InMail
Salah satu keunggulan Linkedin ads adalah promosi via direct chat. Prinsipnya kurang lebih seperti iklan yang seringkali muncul di inbox Google Mail.
Iklan ini hadir seperti halnya chat pada umumnya. Ads akan muncul di inbox Linkedin dan umumnya dilengkapi dengan CTA. Pada contoh di atas, CTA adalah “Register Now” berupa link di body chat dan tombol di bagian paling bawah.
Text Ads
Inilah jenis iklan terakhir yang ditawarkan oleh Linkedin. Kemasannya sangat sederhana, hanya terdiri dari satu gambar dan teks singkat.
Iklan ini muncul di sidebar dan hanya dapat dilihat jika mengakses Linkedin via desktop.
Baca juga: Cara Kerja Facebook Ads
Kesimpulan
Setiap platform memiliki karakteristik iklan yang khas. Kamu bisa perhatikan dari basis platformnya.
Kalau platform nya berbasis video, maka iklan yang ditampilkan juga berformat video, dan begitu seterusnya.
Walaupun basisnya berbeda, semua platform di artikel ini memiliki persamaan: gambar dan video yang stand out, keunggulan plus benefit produk, ditutup dengan CTA. Itulah persamaan dari semua contoh iklan yang diulas dalam tulisan ini.
Aspek-aspek di atas adalah elemen penting yang tidak boleh tertinggal dalam iklan. Ingatlah selalu bahwa semakin menarik suatu iklan, maka akan semakin menjangkau banyak audiens dan meningkatkan potensi pembelian produk.
Terlebih jika iklannya unik, dalam waktu singkat bisa viral loh! Iklan akan menjadi buah bibir di masyarakat sehingga meningkatkan exposure pada produk serta brand.
Pembahasan tentang iklan seru kan? Kalau kamu masih kepo dengan informasi menarik lainnya seputar iklan, langsung saja ke https://adsumo.co/blog/, ya!