9 Digital Marketing Business Model yang Harus Dipelajari

Di era digital seperti saat ini, pelaku bisnis perlu mengadaptasi model bisnis digital marketing agar tetap relevan dengan zaman dan mampu bersaing dengan kompetitor. 

Strategi digital marketing bisa merancang dan menggali peluang bisnis di era digital. Dengan demikian, bisnis kamu bisa berkembang dengan pesat dan bisa menjangkau banyak audiens. 

Tapi, sebelum kamu menerapkan digital marketing business model, ada baiknya jika kamu mempelajari seluk beluknya terlebih dahulu. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. 

Apa Itu Digital Marketing Business Model?

Sumber: Freepik

Digital marketing business model adalah alat atau tools yang mendefinisikan cara perusahaan menghasilkan pendapatan atau revenue. Model ini biasanya dikembangkan dengan teknologi. 

Lebih lengkapnya, digital business model adalah strategi atau rencana yang menggambar cara perusahaan beroperasi, berinteraksi dengan customer, dan menghasilkan profil. 

Model bisnis ini ada banyak jenisnya dan biasanya menggunakan beberapa elemen inti, seperti customer segment, value proposition, sumber daya yang diperlukan, dan elemen lainnya. 

Manfaat Digital Marketing Business Model

Digital marketing business model memiliki peran penting dan krusial bagi perusahaan, terutama perusahaan yang ingin berkembang di era digital seperti saat ini. 

Perkembangan model bisnis yang kompleks, membuat perusahaan butuh digital business model yang terarah. 

Perusahaan harus mengadopsi model bisnis baru agar tetap relevan dengan customer dan berdaya saing di era digital seperti saat ini. DIgitalisasi membuat perusahaan memiliki nilai tambah dengan lebih efektif, efisien, dan inovatif. 

Namun, untuk mencapai keberhasilan tersebut, perusahaan harus proaktif dalam menghadapi perubahan dan pemanfaatan teknologi. Dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam model bisnis, risiko perusahaan untuk tertinggal bisa dihindari. 

Maka dari itu, pengembangan digital marketing business model menjadi prioritas dan bagian krusial dalam pengembangan perusahaan. 

Jenis-jenis Digital Marketing Business Model

Model bisnis pemasaran digital sangat beragam. Kamu bisa memilih salah satu atau lebih dari satu model. Berikut ini beberapa jenis digital marketing business model yang bisa kamu terapkan. 

Brokerage atau Marketplace

Model bisnis ini intinya menghubungkan penjual dan pembeli di satu tempat. Brokerage atau yang sering disebut marketplace akan mendatangkan keuntungan dari biaya layanan platform, komisi penjualan, atau iklan yang tampil di platform tersebut. 

Model bisnis ini mengarahkan upaya bisnis untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya penjual dan pembeli. Bagi para penjual, marketplace bisa menjadi yang tepat untuk menjalankan bisnis secara online. 

Baca Artikel Lainnya  8 Tips Facebook Ad Strategy Template, Cocok untuk Pemula

Advertising

Sumber: Freepik

Jenis digital marketing business model yaitu advertising. Model bisnis ini menghubungkan para pemasang iklan dengan pemilik media digital. 

Dalam dunia digital, seringkali pemilik media memiliki model bisnis advertising untuk menyiapkan iklan langsung ke platformnya. 

Model bisnis ini mendatangkan keuntungan dari persentase komisi menjual iklan atau biaya iklan di platform tersebut. Model ini mengandalkan banyaknya pengguna yang bisa diberi iklan oleh pengiklan. 

Berbicara mengenai iklan, jika kamu memilih model bisnis ini, maka sebaiknya kamu memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan iklan digital. Kamu bisa menggunakan Adsumo untuk mengoptimalkan iklan dengan mudah. 

Infomediary

Model bisnis ini menghubungkan konsumen dengan kurasi informasi yang spesifik dan bernilai. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari biaya langganan atau biaya akses. 

Model bisnis ini menggandakan kualitas dan kurasi informasi. Semakin berkualitas informasi yang diberikan, maka semakin mahal yang harga yang ditawarkan. 

Merchant

Bentuk digital marketing business model selanjutnya yaitu merchant. Model bisnis sebenarnya sudah ada sejak dahulu, namun saat ini dikembangkan dengan memanfaatkan internet dan teknologi. Model bisnis ini memungkinkan kamu mendapatkan keuntungan dari penjualan produk. 

Manufacturer

Model bisnis ini menggunakan kekuatan digital untuk membuat proses bisnis berjalan dengan efektif dan efisien. 

Model bisnis manufacturer mendapatkan keuntungan dari penjualan produk yang sudah dibuat. Produk bisa dijual langsung ke konsumen maupun lewat distributor. 

Affiliate

Jenis bisnis ini menawarkan produk milik orang lain dengan keuntungan berupa persentase keuntungan jika ada penjualan. Model bisnis ini tidak membayar komisi apabila jika tidak ada penjualan atau aksi konversi apapun. 

Subscription

Jenis digital marketing business model lainnya yaitu subscription. Model bisnis ini membebankan biaya tertentu kepada konsumen yang menggunakan layanan tertentu. 

Semakin banyak pengguna yang berlangganan, maka semakin besar penghasilan yang didapatkan. Model bisnis ini diterapkan oleh Netflix, Spotify, dan lain sebagainya. 

Community

Bentuk digital marketing business model lainnya yaitu community. Model bisnis ini mengandalkan komunitas yang aktif dan engagement yang tinggi untuk menjalankan bisnisnya. 

Cara perusahaan mendapatkan keuntungan dari model ini bisa dengan biaya langganan, jasa iklan, dan lain sebagainya. 

Unity atau On-Demand

Model bisnis ini membebankan biaya sesuai layanan yang digunakan. Model bisnis ini semakin efektif dengan banyaknya tawaran layanan yang diberikan. Contoh perusahaan yang menjalankan bisnis ini seperti Gojek dan Grab. 

Implementasi Digital Marketing Business Model

Sumber: Freepik

Dalam menjalankan digital marketing business model, ada beberapa implementasi yang perlu kamu pelajari. Berikut ini framework dari digital business model uang bisa kamu gunakan. 

Customer Segments

Customer segments adalah kelompok orang yang menjadi target market. Hal ini sangat penting karena bisa mengidentifikasi dan memahami segmen pelanggan. 

Baca Artikel Lainnya  Mengapa Analisis 4P Marketing Penting untuk Bisnis?

Dengan memahami karakteristik dan kebiasaan segmen pelanggan, kamu sebagai pemilik usaha bisa mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. 

Value Propositions

Value proposition adalah nilai yang kamu berikan kepada pelanggan. Dengan value proposition kamu bisa menerangkan mengapa pelanggan harus memilih produk kamu. 

Value ini juga bisa digunakan untuk menjelaskan nilai terbaik apa yang bisa kamu tawarkan ke pelanggan. 

Channel Building

Implementasi digital marketing business model selanjutnya yaitu channel building yang merupakan cara perusahaan berkomunikasi mengenai nilai mereka kepada pelanggan. Channel building menjadi jalur komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan pelanggan. 

Customer Relationship

Customer relationship adalah aspek penting dalam bisnis yang merupakan cara perusahaan berinteraksi dan terhubung dengan customer. Kini, customer relationship bisa dilakukan menggunakan sosial media, email, dan platform digital lain. 

Revenue Streams

Revenue streams merupakan aliran masuk uang dari setiap segmen pelanggan. Sumber pendapatan bisa bervariasi karena banyak perusahaan menawarkan berbagai model pembayaran. 

Key Resources

Bentuk implementasi selanjutnya yaitu key resources yang merupakan aset penting dalam proses bisnis. DI aspek ini kamu perlu mempertanyakan beberapa hal seperti sumber daya apa yang memiliki peran penting dalam menciptakan nilai. 

Dalam digital business model, sumber daya kunci sering berkaitan dengan teknologi dan data. Contoh; Cloud, process tools, dan lain sebagainya. 

Key Activities

Selanjutnya ada key activities yang merupakan aktivitas-aktivitas paling penting dalam proses bisnis yang menjamin keberlangsungan bisnis. 

Aspek ini mencakup berbagai kegiatan yang harus dilakukan perusahaan untuk menjalankan operasional bisnisnya. 

Key Partnership

Key partnership menerangkan jaringan pasokan perusahaan untuk menjamin kelancaran aktivitas usaha. Aspek ini berisi pihak-pihak yang berkolaborasi dengan perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. 

Cost Structure

Terakhir, implementasi digital marketing business model yaitu cost structure yang merupakan total biaya yang harus dibayarkan untuk menjalankan aktivitas bisnis. 

Biaya dalam usaha meliputi bahan baku, gaji, biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya-biaya usaha lainnya. 

Dengan mengidentifikasi biaya utama dalam struktur biaya, maka kamu bisa memahami komponen biaya yang paling besar dan mengambil langkah-langkah untuk mengoptimalkan pengeluaran, meningkatkan efisiensi, dan profit. 

Sudah Bisa Menerapkan Digital Marketing Business Model?

Nah, itulah penjelasan mengenai digital marketing business model. Kamu bisa menjalankan model bisnis digital marketing agar bisnis yang kamu jalankan semakin melejit. 

Selain menerapkan strategi yang sudah disebutkan sebelumnya, kamu juga bisa menggunakan Adsumo untuk mengoptimalkan model bisnis digital marketing di perusahaan kamu. 

Adsumo bisa kamu gunakan untuk mengoptimalkan iklan. Ada banyak fitur yang tersedia di Adsumo, salah satunya yaitu fitur riset interest. 

Dengan fitur ini, kamu bisa menentukan target audiens atau customer yang tepat. Dengan demikian, kamu bisa membuat iklan dengan maksimal. 

Selain fitur riset interest, kamu juga bisa menggunakan Adsumo untuk mengawasi performa iklan yang sedang dijalankan secara real time. 

Jadi, kalau kamu menjalankan digital marketing business model, tidak ada salahnya untuk menggunakan Adsumo agar model bisnis yang dijalankan lebih optimal. Tidak percaya? Daftar Adsumo dan buktikan sendiri!