Cara Kerja dan Model Conversion Attribution yang Perlu Dipelajari Cara Kerja dan Model Conversion Attribution yang Perlu Dipelajari

Cara Kerja dan Model Conversion Attribution yang Perlu Dipelajari

Saat kamu menjalankan iklan digital, kamu perlu menganalisis performanya untuk mengetahui iklan mana yang kinerjanya baik dan iklan mana yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki. 

Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat mengevaluasi iklan yaitu conversion attribution. Dengan memahami indikator ini, kamu bisa mengetahui bagaimana sasaran konversi terpenuhi, apakah pengguna melihat kampanye atau mengklik tautan. 

Namun, sebenarnya apa itu conversion attribution? Dan mengapa conversion attribution penting? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. 

Apa Itu Conversion Attribution?

Sumber: Freepik

Conversion attribution atau atribusi konversi adalah metode sistemik yang digunakan dalam pemasaran digital untuk mengalokasikan kredit ke satu atau beberapa titik kontak sepanjang perjalanan pembelian audiens. 

Metode ini berupaya untuk menentukan bagian mana dari kampanye atau strategi yang memberikan kontribusi paling signifikan terhadap konversi. 

Dalam Nine Tailed, dijelaskan bahwa conversion attribution adalah proses pemberian kredit untuk konversi ke titik kontak yang berperan dalam memengaruhi penjualan. Dengan kata lain, conversion attribution merupakan cara untuk menentukan interaksi mana yang bisa menghasilkan konversi yang diinginkan. 

Ada banyak model atribusi yang berbeda dan memilih model yang tepat untuk bisnis kamu. Namun, sebelum memilih atribusi konversi, ada baiknya untuk mempelajari terlebih dahulu cara kerja atribusi ini. 

Mengapa Conversion Attribution Penting?

Atribusi konversi penting untuk memahami aktivitas pemasaran mana yang mendorong konversi dan ROI atau Return on Investment. 

Tanpa atribusi konversi, maka kamu sulit mengetahui saluran dan kampanye mana yang paling efektif. Atribusi ini bisa membantu mengoptimalkan upaya pemasaran dengan memahami titik kontak mana yang paling penting dalam customer journey. Informasi ini bisa digunakan untuk mengalokasikan anggaran dan sumber daya lebih efektif. 

Jika kamu memiliki iklan digital, penting untuk berinvestasi pada model atribusi yang tepat agar bisa mendapatkan data yang tepat terhadap kinerja pemasaran kamu. Data tersebut bisa membantu kamu dalam membuat keputusan berkaitan dengan iklan yang kamu buat. 

Model atribusi yang tepat akan bervariasi tergantung pada target audiens kamu. Jadi, penting untuk memilih model yang paling tepat. 

Dari penjelasan tersebut, kita bisa mengetahui bahwa alasan conversion attribution berperan penting dalam pengambilan keputusan seputar iklan sekaligus mengetahui pemasaran mana yang mendorong konversi di iklan tersebut. 

Cara Kerja Conversion Attribution

Setidaknya ada dua jenis konversi utama yaitu konversi online dan offline. Konversi online adalah tindakan yang terjadi di situs web kamu, seperti melakukan pembelian atau mendaftar untuk menerima buletin. 

Baca Artikel Lainnya  Seluk-Beluk Direct Ads: Pengertian, Keunggulan, Manfaat, dan Jenisnya  

Sedangkan, konversi offline adalah tindakan yang bisa dikaitkan dengan upaya pemasaran online, seperti melakukan panggilan telepon atau mengunjungi toko fisik. 

Untuk mengatribusikan konversi, pertama-tama kamu perlu mengidentifikasi titik kontak yang mengarah ke sana. Titik kontak adalah setiap interaksi antara calon pelanggan dengan merek kamu, termasuk hal-hal seperti kunjungi situs web, interaksi sosial media, klik email, dan tampilan iklan. 

Setelah mengidentifikasi titik kontak, kamu bisa menetapkan nilai untuk masing-masing titik kontak berdasarkan seberapa besar kemungkinannya untuk mengarah ke konversi. 

Ada banyak cara untuk mengatribusikan nilai ke titik sentuh, tapi metode yang paling umum yaitu klik terakhir. Model ini menerapkan 100% kredit untuk konversi ke titik sentuh terakhir sebelum terjadi penjualan. 

Misalnya, seorang pelanggan melihat iklan Facebook, mengkliknya, lalu mengunjungi situs web kamu. Namun, mereka tidak langsung melakukan pembelian. Beberapa hari kemudian, mereka menerima email dari kamu berisi kode kupon dan memutuskan untuk menggunakan kode promo tersebut. Dalam kasus ini, titik kontak terakhir sebelum konversi adalah email, jadi 100% kredit akan diatribusikan ke email tersebut. 

Namun, metode ini tidak selalu akurat karena tidak memperhitungkan semua titik kontak lain yang berperan dalam memengaruhi penjualan. 

Model Conversion Attribution Umum

Sumber: Freepik

Atribusi konversi ternyata ada banyak jenisnya. Setiap model atribusi konversi memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini beberapa model conversion attribution yang umum digunakan. 

Last Click Attribution

Dalam memahami cara pelanggan berinteraksi, atribusi menjadi kuncinya. Dalam pemasaran digital, atribusi mengacu pada proses pembelian kredit untuk konversi ke titik kontak yang berperan dalam konversi tersebut. 

Last click attribution menjadi salah satu atribusi yang sering digunakan. Atribusi ini memberikan 1005 kredit untuk konversi ke titik kontak terakhir yang berinteraksi dengan pelanggan sebelum melakukan konversi. 

Jadi, jika pelanggan mengklik iklan, mengunjungi situs web, lalu melakukan pembelian, maka klik terakhir akan mendapatkan semua kredit untuk konversi tersebut. 

Atribusi ini bisa membantu kamu mengidentifikasi saluran mana yang mendorong konversi terbanyak dan di mana kamu harus memfokuskan upaya pemasaran. Selain itu, atribusi ini bisa digunakan bersama dengan model atribusi lain untuk mendapatkan pandangan yang menyeluruh tentang customer journey. 

Last Non-Direct Click Attribution

Saat seseorang mengklik iklan, mereka biasanya akan diarahkan ke situs web pengiklan. Di sana, pengiklan bisa melacak berapa lama orang tersebut menghabiskan waktu, halaman apa yang dilihat, dan apakah mereka melakukan pembelian atau tidak. 

Jika yang bersangkutan mengklik iklan lain sebelum pembelian, pengiklan asli tidak akan menerima kredit untuk penjualan tersebut. Hal ini dikenal dengan nama last non-direct click attribution atau atribusi klik tidak langsung terakhir. 

Atribusi ini penting bagi pengiklan karena memungkinkan kamu melacak efektivitas iklan yang kamu buat. Selain itu, konversi atribusi ini juga bisa membantu kamu mengidentifikasi kata kunci dan penempatan mana yang efektif untuk menghasilkan penjualan. 

Baca Artikel Lainnya  Penting! Contoh Search Engine Marketing untuk Promosi Produkmu  

Last Ads Click Attribution

Model atribusi ini sering digunakan oleh pengiklan yang ingin mengidentifikasi iklan mana yang paling efektif dalam mendorong konversi. Konversi atribusi ini berguna untuk mengevaluasi kinerja kampanye. 

Namun, penting untuk diingat bahwa model atribusi ini tidak selalu mencerminkan nilai sebenarnya dari setiap iklan dalam kampanye. Meskipun memiliki keterbatasan, atribusi ini bisa menjadi alat yang berguna untuk memahami iklan yang paling mendorong konversi. 

First Click Attribution

Atribusi klik pertama adalah pemberian kredit untuk konversi ke titik kontak pertama yang dimiliki pelanggan dengan merek kamu. Dengan kata lain, atribusi ini adalah praktik pemberian kredit untuk penjualan atau prospek ke saluran iklan yang awalnya mengarahkan pelanggan ke situs web atau aplikasi kamu. 

Atribusi ini bisa menjadi metrik yang berguna untuk memahami saluran mana yang menghasilkan lalu lintas paling berharga ke situs web kamu. Atribusi ini juga bisa membantu kamu mengidentifikasi titik kontak mana yang paling mungkin menghasilkan konversi. 

Linear Attribution

Model atribusi ini dinilai paling sederhana dalam mendistribusikan kredit di beberapa saluran. Dalam model ini, setiap titik sentuh mendapatkan jumlah kredit yang sama. 

Namun, seringkali hasil dari atribusi ini tidak mencerminkan kenyataan tentang cara audiens berinteraksi. Maka dari itu, kamu perlu mempertimbangkan penggunaan model atribusi lain yang lebih canggih. 

Time Decay Attribution

Time decay attribution adalah proses pengalokasian kredit untuk penjualan atau konversi yang terjadi seiring waktu. 

Manfaat atribusi ini yaitu membantu kamu dalam memahami titik kontak mana yang paling penting dalam penjualan dan membantu kamu mengalokasikan anggaran ke saluran yang paling efektif. 

Namun, ada kekurangan dari atribusi ini yaitu terkadang memberikan kredit berlebih pada titik sentuh berbeda. Misalnya, memberikan kredit berlebihan pada kunjungan situs web, sedangkan kredit pada klik iklan kurang. 

Position-Based Attribution

Model ini memberikan bobot lebih besar pada interaksi yang terjadi pertama dan terakhir. Artinya, model conversion attribution ini lebih mementingkan pengenalan awal dan kesimpulan akhir daripada interaksi yang terjadi antara kedua proses tersebut. 

Kesimpulan

Nah, itulah tentang conversion attribution yang perlu kamu pahami. Dengan memahami conversion attribution maka kamu mengetahui interaksi mana yang bisa menghasilkan konversi yang diinginkan. 

Maka dari itu, penting untuk mempelajari konversi atribusi sebelum mulai memasang iklan. Selain mempelajari conversion attribution, ada hal lain yang tak kalah penting untuk dipelajari, yakni mempelajari cara optimasi iklan dengan benar. 

Kamu harus bisa mengoptimasi iklan yang dibuat agar hasilnya efektif. Untuk mengoptimalkan iklan, sebenarnya tidak sulit. Apalagi jika kamu menggunakan tools optimasi seperti Adsumo. Sebab, Adsumo memiliki beberapa fitur yang sangat membantu kamu dalam mengoptimalkan iklan yang dibuat. Penasaran fitur apa saja yang ada di Adsumo? Klik beranda kami dan pelajari semua fitur yang ada di Adsumo.