Jenis content pillar menjadi salah satu hal penting yang harus kamu pahami sebelum membuat content pillar atau pilar konten.
Dengan memahami jenis-jenisnya, maka kamu bisa mengetahui pilar konten seperti apa yang paling cocok dengan brand kamu.
Selain itu, pemahaman seputar jenis pilar konten juga membuat content pillar yang kamu buat semakin optimal.
Lantas, apa saja jenis content pillar? Di artikel Adsumo kali ini, kami akan mengulas lebih lengkap seputar konten pilar.
Pengertian Content Pillar
Sebelum beranjak jauh untuk membahas jenis pilar konten, tidak ada salahnya jika kita mengulas terlebih dahulu definisi atau pengertian dari content pillar.
Secara sederhana, content pillar bisa diartikan sebagai panduan strategi konten. Sementara itu, menurut penjelasan di Semrush, content pillar adalah panduan atau halaman yang berisi informasi penting dari strategi konten.
Pembuatan content pillar bertujuan untuk menyediakan informasi yang komprehensif supaya pembaca bisa menemukan semua informasi yang mereka cari di satu tempat saja.
Dengan adanya pilar konten, maka proses pembuatan konten menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini tentu mempermudah pekerjaan kamu sebagai content creator maupun digital marketer.
Manfaat Content Pillar
Pembuatan content pillar dipercaya bisa mendatangkan sejumlah manfaat, terutama bagi kamu yang bekerja atau terbisa membuat konten setiap harinya. Ada sejumlah manfaat content pillar yang mungkin tanpa sadari sering kamu rasakan. Berikut ini beberapa manfaat pilar konten yang perlu kamu ketahui.
Membuat Konten Lebih Terencana
Meskipun sudah ada content planning, keberadaan content pillar ternyata bisa membantu kamu dalam mencari ide konten berikutnya.
Apabila sudah kehabisan ide, maka kamu bisa dengan mudah mengingat kembali apa saja tema maupun kategori konten yang bisa dibuat. Baru setelahnya, kamu bisa melakukan riset topik baru.
Menyesuaikan Konten dengan Kebutuhan Audiens
Manfaat lainnya yaitu kamu bisa menyesuaikan konten dengan kebutuhan audiens. Content pillar umumnya bersifat fleksibel, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan maupun minat audiens.
Kamu bisa mengetahui minat audiens menggunakan tools digital marketing seperti Adsumo. Hanya dengan sekali search, kamu bisa mengetahui ribuan interest, behaviour, dan demografi audiens yang sesuai dengan bisnis kamu.
Mengoptimalkan Strategi SEO
Sering tidak disadari bahwa keberadaan content pillar sebenarnya bisa mengoptimalkan strategi SEO. Adanya content pillar membuat website menjadi lebih rapi, baik secara susunan hierarki maupun navigasinya.
Hal tersebut membuat pengunjung web lebih mudah saat mengakses website tersebut. Semakin mudah pengunjung dalam menavigasi web, maka mesin pencari seperti Google akan memberikan skor yang bagus.
Meningkatkan Konversi
Manfaat lain dari content pillar adalah bisa meningkatkan konversi. Jenis konten yang dibuat berdasarkan pilar tertentu berpotensi dalam meningkatkan konversi.
Apalagi jika didukung dengan call to action yang menarik. Jika content pilar dibuat dengan benar, maka strategi content marketing juga bisa direncanakan dan dijalankan dengan efektif.
Menguatkan Identitas Brand
Pilar konten merupakan pegangan agar konten yang dibuat tidak berubah-ubah. Konsistensi dalam membuat konten bisa membuat audiens tertarik untuk mengikuti sosial media kamu.
Tidak hanya itu, kesamaan konten yang dibuat juga bisa menjadi identitas brand. Hal tersebut berguna agar brand kamu lebih mudah dikenali dan diingat target audiens.
Jenis-jenis Content Pillar
Seperti yang sudah disinggung di awal, bahkan content pillar ada banyak jenisnya. Sebelum membuat content pillar ada baiknya jika kamu memahami jenis content pillar terlebih dahulu. Simak penjelasannya berikut ini.
Educational Content
Salah satu jenis content pillar yang bisa kamu buat yaitu educational content. Konten ini dibuat dengan tujuan untuk mengedukasi pengguna mengenai cara menggunakan maupun memaksimalkan fungsi produk.
Dengan strategi ini, kita bisa memperoleh perhatian audiens yang berpotensi menjadi pelanggan setia. Mereka yang masuk dalam kategori ini akan merasa diperhatikan dengan informasi yang kamu berikan.
Selain itu, educational content juga dapat menarik perhatian calon pembeli karena mereka tidak sengaja berkenalan dengan fitur produk tanpa perlu membelinya.
Promotional Content Pillar
Jenis pilar konten lainnya yaitu promotional content pillar yang berfungsi untuk mendorong audiens agar membeli produk dari brand kamu.
Konten semacam ini sebenarnya cukup sering dijumpai pada unggahan ulasan produk di sosial media. Dapat dikatakan bahwa kita bisa mengunggulkan fitur produk dan kemudahan apa yang konsumen bisa dapatkan dari produk kita.
Konten yang bersifat hard selling seperti ini perlu digunakan agar audiens terus mengingat produk yang kamu jual.
Conversational
Conversational adalah konten yang mengandalkan customer journey dalam penerapannya. Jadi, kamu sebagai pembuat konten harus memperhatikan setiap tahapan customer journey untuk bisa mendapatkan konversi.
Cara ini digunakan agar pendekatan terhadap konsumen lebih efektif karena sesuai dengan journey mereka. Dengan kata lain, content pillar ini bisa membuat calon pembeli melakukan transaksi lebih cepat.
Entertainment
Dalam menyusun strategi konten, sebaiknya jangan terus menerus membuat konten promosi. Kamu juga perlu membuat konten yang bersifat entertainment.
Tujuannya tentu saja agar audiens merasa terhibur dengan konten yang kamu buat. Selain itu, konten entertainment juga penting dibuat agar audiens tidak merasa sekadar menjadi objek pemasaran belaka.
Saat membuat konten entertainment, sebaiknya perhatikan tren terkini yang sedang banyak disukai audiens.
Agile
Terakhir, jenis content pillar yang perlu kamu perhatikan yaitu agile. Dengan content pillar ini, maka kamu bisa melakukan pendekatan lewat unggahan atau konten yang membicarakan trending topik.
Tidak harus hal-hal viral, kamu juga bisa membuat konten bernuansa hari besar atau peringan momen tertentu.
Tips Membuat Content Pillar yang Efektif
Sumber: Freepik
Setelah menentukan jenis content pillar yang akan dibuat, kini kamu bisa langsung mencoba membuat pilar konten. Berikut beberapa tips membuat content pillar yang efektif.
Mengenali Target Audiens
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan yaitu memahami target audiens. Kamu bisa mencoba membuat user persona yang menggambarkan audiens secara tepat.
Kamu dapat mengembangkan strategi ini dengan pertanyaan-pertanyaan, seperti berikut:
- Dari demografi mana customer berada?
- Seperti apa perilaku di sosial medianya?
- Konten seperti apa yang audiens sukai?
Selain tiga pertanyaan di atas, kamu juga bisa masih bisa mengembangkan beberapa pertanyaan lain. Semakin lengkap pertanyaan yang kamu ajukan, semakin tepat buyer persona yang kamu buat.
Merumuskan Kebutuhan Audiens
Setelah mengenali siapa yang akan menjadi target market kamu, langkah berikutnya yaitu merumuskan kebutuhan audiens. Di saat ini, kamu harus bisa mengenali pain point konsumen yang dapat kita tawarkan pada konten yang dibuat.
Selain itu, kamu juga bisa mempertajam analisis dengan melakukan riset kata kunci. Riset ini dapat memberikan insight tentang apa yang dibutuhkan atau dicari target audiens.
Buat Content Pillar dengan Keyword Mapping
Langkah selanjutnya, kamu bisa mulai mengelompokkan kata kunci berdasarkan subjek atau topik tertentu.
Jika keyword mapping selesai, kamu akan melihat keyword tersebut berada di kategorinya masing-masing. Hasil ini dapat kamu implementasikan dalam pembuatan konten.
Buat Content Planning yang Jelas
Terakhir, tips membuat content pillar yaitu membuat content planning yang jelas. Kamu dapat membuat rencana konten di kalender konten.
Dalam kalender tersebut memuat hal-hal seperti tanggal upload konten, keyword yang akan digunakan, dan jenis konten yang akan dibuat. Kalender konten akan membuat kamu selalu ingat dengan konten yang hendak dibuat.
Sudah Memahami Jenis Content Pillar?
Nah, itulah penjelasan mengenai jenis content pillar yang perlu kamu ketahui. Dengan memahami jenis-jenis konten pilar, maka kamu bisa menentukan content pillar yang paling tepat.
Selain memahami jenis pilar konten yang akan dibuat, dalam membuat pilar konten kamu juga perlu memahami target audiens. Kamu harus mengetahui apa kebutuhan mereka dan hal yang mereka sukai.
Untuk mengetahui hal tersebut, kamu bisa menggunakan fitur riset interest dari Adsumo. Hanya dengan sekali search, kamu sudah bisa mengetahui ribuan interest, behaviour, dan demografi audiens yang sesuai dengan brand kamu.
Jika kamu membutuhkan insight tambahan, Adsumo juga bisa memberikan insight kepada kamu, sehingga kamu tidak akan kehabisan ide. Cek website Adsumo sekarang juga untuk dapatkan informasi lebih lengkap dan klik Daftar untuk gunakan semua fitur Adsumo.