Cost Per Mile adalah Cost Per Mile adalah

Cost Per Mile adalah Biaya Per 1000 Impresi Iklan, Begini Cara Menghitungnya

Saat ini, banyak pemilik usaha yang mempromosikan produknya di internet. Alasannya karena dengan promosi lewat internet, semakin banyak orang yang mengetahui produk yang mereka jual, kemudian tertarik membelinya. 

Apabila kamu memiliki usaha, kamu juga bisa menggunakan internet untuk mempromosikan produk dan jualan online. Salah satu cara promosi di internet yang mudah dilakukan yaitu dengan memasang iklan di Facebook. 

Meski mudah digunakan, dalam praktiknya kamu perlu memahami sejumlah metrik agar iklan yang dibuat bekerja optimal. Salah satu matrik penting yang harus dipahami yaitu cost per mile. 

Secara sederhana, cost per mile adalah metode untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan setiap ada 1000 impression. Lebih lengkapnya, kami akan mengulas pada artikel Adsumo ini. Simak penjelasannya sampai akhir. 

Apa yang Dimaksud dengan CPM?

CPM atau Cost Per Mille adalah metrik yang mengukur biaya yang harus dikeluarkan pengiklan setiap kali iklan mereka dilihat sebanyak 1.000 kali

Kata “Mille” sendiri diambil dari bahasa Latin yang artinya seribu. 

Metrik ini biasanya digunakan di kampanye iklan yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness, karena fokus utamanya adalah jumlah tayangan, bukan interaksi seperti klik atau pembelian.

Lalu berapa angka CPM yang ideal?

Jawabannya tentu tergantung tujuan pemasaran serta budget iklan yang kamu miliki. Contohnya, jika kamu punya budget yang lebih tinggi, kamu bisa menargetkan angka CPM yang lebih tinggi agar tujuan pemasaranmu bisa segera tercapai.

Sebaliknya, jika budget iklanmu terbatas, memilih angka CPM yang lebih rendah pun tidak masalah, selama hasilnya masih sesuai dengan tujuan pemasaranmu di awal.

Pengertian Impression

Jika kita mempelajari CPM, maka kita perlu mempelajari impression atau impresi. Impression adalah kondisi saat iklan kamu tampil di layar target audiens, baik itu di halaman website, aplikasi, atau platform media sosial lainnya. 

Setiap tampilan iklan dihitung sebagai satu impresi, tidak peduli apakah pengguna berinteraksi dengan iklan tersebut atau tidak.

Meski metrik impression tidak memberikan informasi seputar interaksi pengguna, data ini tetap menjadi ukuran yang penting. Dalam banyak kasus, impression digunakan untuk menilai sejauh mana sebuah kampanye digital berhasil mencapai target audiens. 

Jika tujuan utama kampanye digital tersebut adalah meningkatkan kesadaran merek, maka fokus pada jumlah impression bisa menjadi salah satu indikator yang efektif.

Mengapa CPM Penting?

Cost per mile adalah metrik penting dalam iklan digital, khususnya iklan Facebook. Setidaknya ada dua alasan utama mengapa CPM penting untuk dijalankan. Simak penjelasannya berikut ini:

Meningkatkan Awareness

Salah satu alasan mengapa cost per mile penting yaitu meningkatkan awareness terhadap brand kamu. Kamu bisa menayangkan iklan ke audiens luas, sehingga brand kamu lebih mudah dikenal banyak orang. 

Semakin banyak orang yang mengenal brand kamu, maka semakin besar peluang kamu mendapatkan pesanan. 

Memunculkan Social Buzz

Hal lain yang membuat CPM penting yaitu memunculkan social buzz. Jika konten yang kamu gunakan pada CPM berkualitas dan menarik, maka audiens tidak akan sungkan untuk membagikan konten tersebut kepada orang lain maupun di sosial media mereka. Hal ini tentu berdampak baik bagi keberlangsungan bisnis kamu. 

Baca Artikel Lainnya  Panduan Lengkap Facebook Ads dan Cara Menggunakannya di 2024

Rumus dan Cara Menghitung CPM

Setelah mengetahui arti penting CPM bagi keberlangsungan bisnis, kini saatnya kamu untuk mempelajari cara menghitung CPM. Untuk menghitung CPM, kamu bisa menggunakan rumus berikut ini:

CPM = (Anggaran Iklan / Jumlah Tayangan) x 1.000

Dari rumus di atas, kamu perlu membagi total anggaran iklan yang telah kamu keluarkan dengan jumlah impresi atau tayangan iklan yang kamu dapatkan. Kemudian, kalikan hasilnya dengan 1.000 untuk mendapatkan nilai CPM.

Contohnya, kamu memiliki anggaran Rp5.000.000 untuk menjalankan kampanye iklan. Setelah iklan dibuat, ternyata iklan tersebut ditampilkan sebanyak 200.000 kali. Maka dari itu, CPM iklan tersebut bisa dihitung, seperti berikut:  

CPM = (Rp5.000.000 / 200.000) x 1.000 = Rp25.000

Artinya, biaya yang kamu keluarkan untuk setiap seribu tayangan iklan sebesar Rp25.000. Dengan mengetahui nilai ini, kamu bisa menentukan apakah kampanye iklan tersebut efisien atau masih perlu dioptimalkan lebih lanjut.

Cara Mengoptimalkan Cost Per Mile

Sumber: Freepik

Selain bisa dihitung dengan mudah, CPM juga bisa dioptimalkan. Berikut ini sejumlah tips mengoptimalkan cost per mile yang perlu kamu ketahui. 

Menentukan Budget dan Risiko

Sebelum mulai memasang iklan, lebih baik tetapkan terlebih dahulu nominal CPM yang bisa kamu keluarkan untuk memasang iklan tersebut. 

Selain menentukan budget iklan, kamu juga perlu mewaspadai risiko yang mungkin saja terjadi. Kamu bisa menyesuaikan dan menambah budget di angka tertentu jika dibutuhkan. Bahkan, kamu bisa melakukan testing di awal, kemudian mematok budget kecil terlebih dahulu. 

Memilih Platform Beriklan yang Tepat

Selanjutnya, cara mengoptimalkan cost per mile adalah memilih platform beriklan yang tepat. Banyak pertimbangan yang harus dibuat saat menentukan platform iklan. 

Jika ingin beriklan lewat media sosial, seperti Facebook, maka kamu perlu mengecek terlebih dahulu ketersediaan dan fasilitas sistem yang diberikan aplikasi sosial media tersebut. 

Apabila kamu beriklan di Facebook, kamu juga perlu menentukan bentuk iklan yang ingin dibuat dan penempatan iklan tersebut. 

Membuat Target Audiens yang Tepat

Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan CPM yaitu membuat target audiens yang tepat. Dengan target audiens yang tepat, biaya iklan yang kamu keluarkan tidak sia-sia. 

Misalnya, kamu menjual produk fashion anak muda, maka kamu bisa menargetkan audiens remaja, berusia 13 hingga 25 tahun, dan lain sebagainya. 

Berbicara mengenai target audiens, kamu bisa menggunakan fitur riset interest milik Adsumo untuk mendapatkan target audiens yang tepat. 

Pantau Frekuensi Iklan dengan Rutin

Tips lainnya yaitu memantau frekuensi iklan dengan tujuan untuk memastikan bahwa iklan tersebut tidak dayang lebih dari dua kali pada orang yang sama. 

Sebab, kalau tayang lebih dari dua kali pada orang yang sama, maka bisa menimbulkan pemborosan impression. Hal ini membuat target audiens tidak optimal karena hanya tayang pada audiens tertentu. 

Menampilkan Testimoni dari Pelanggan Sebelumnya

Dalam mengoptimalkan CPM, kamu juga bisa menampilkan testimoni dari pelanggan sebelumnya. Dibandingkan dengan copywriting yang berlebihan, audiens akan lebih percaya pada testimoni pelanggan sebelumnya. 

Selain menggunakan testimoni pelanggan, kamu juga bisa mencoba bekerja sama dengan influencer. Nantinya, influencer bisa membantu mempengaruhi audiens agar berminat untuk menggunakan produk kamu. 

Dengan cara ini, interaksi pada iklan kamu akan lebih optimal dan biaya iklan yang kamu keluarkan menjadi lebih efektif. 

Perbedaan CPM, CPA, dan CPC

Selain CPM, masih ada metrik penghitungan biaya iklan lainnya, yaitu CPA (Cost Per Action), dan CPC (Cost Per Click).

Baca Artikel Lainnya  Cara Melihat Status Iklan di Meta: Ini Penjelasan Lengkapnya!

Tiap metrik punya karakteristik dan tujuan yang berbeda, mari kita bahas satu per satu:

  • CPM: Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, CPM adalah biaya yang dibebankan setiap 1000 kali tayangan iklan. Metrik ini cocok untuk bisnis yang ingin menjangkau audiens yang lebih luas.
  • CPA: Dengan CPA, pengiklan perlu mengeluarkan biaya setiap audiens melakukan tindakan tertentu setelah melihat iklan, contohnya seperti membeli, mengisi formulir, atau tindakan lain yang diinginkan oleh pengiklan.
  • CPC: Pada metrik ini, pengiklan harus membayar setiap kali iklan mereka diklik oleh audiens. Metrik ini kerap digunakan oleh kampanye yang bertujuan untuk mengarahkan audiens ke website atau landing page tertentu.

Dengan memahami ketiga metrik tersebut, kamu bisa memilih model yang paling cocok dengan tujuan kampanye iklanmu.

Kenapa Kamu Perlu Menggunakan CPM?

Kalau kamu sedang mencari cara paling efektif untuk menyebarkan pesan iklanmu, CPM (Cost Per Mille) bisa jadi jawabannya. 

Yuk kita lihat kenapa CPM bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kampanye iklanmu!

Meningkatkan Brand Awareness

Dibandingkan dengan CPA dan CPC yang lebih berorientasi pada tindakan spesifik, CPM justru lebih fokus pada jangkauan.

Tentunya Ini akan sangat berguna saat menjalankan kampanye iklan jangka pendek atau peluncuran produk baru yang perlu segera mendapat perhatian dari pasar.

Tidak hanya itu, CPM juga dapat membantu brandmu untuk semakin dikenal oleh banyak orang. Sehingga, kamu bisa membentuk identitas brand yang lebih kuat.

Biaya yang Relatif Efisien

CPM sering kali lebih efisien dalam hal biaya per tayangan dibandingkan dengan metrik yang lain. 

Jadi, kalau tujuanmu adalah mendapatkan banyak tayangan dengan biaya yang relatif rendah, CPM adalah pilihan yang tepat. 

Ini memungkinkan kamu untuk memaksimalkan anggaranmu dan mendapatkan hasil terbaik untuk uang yang kamu keluarkan.

Apa Saja Kekurangan CPM?

Meskipun CPM punya banyak kelebihan, ada beberapa kekurangan yang perlu kamu waspadai sebelum memutuskan untuk menggunakannya dalam kampanye iklanmu. Berikut di antaranya:

Kurang Fokus pada Konversi

Salah satu kekurangan utama CPM adalah kurangnya fokus pada konversi. 

Karena biaya dihitung berdasarkan jumlah tayangan, tidak ada jaminan bahwa iklan yang dilihat akan menghasilkan tindakan seperti klik, pendaftaran, atau pembelian. 

Jadi, jika tujuan utamamu adalah menghasilkan konversi, CPA atau CPC mungkin akan lebih cocok untuk kampanye iklanmu.

Potensi Tayangan yang Tidak Efektif

Dengan CPM, kamu membayar untuk setiap 1.000 tayangan, tetapi tidak semua tayangan tersebut mungkin relevan atau efektif. 

Ada kemungkinan iklanmu juga dilihat oleh audiens yang tidak tertarik atau tidak sesuai dengan target demografismu. Ini tentu akan mengurangi efektivitas kampanye iklanmu.

Sulit Mengukur ROI (Return On Investment)

Mengukur Return on Investment (ROI) dalam kampanye CPM bisa menjadi tantangan juga. 

Alasannya, karena CPM berfokus pada tayangan, sulit untuk menentukan bagaimana setiap tayangannya berkontribusi pada penjualan atau tujuan bisnis lainnya. 

Tanpa data konversi yang jelas, mengevaluasi keberhasilan kampanye tentu jadi lebih sulit.

Sudah Memahami Cost Per Mile?

Nah, itulah penjelasan mengenai CPM. Dari penjelasan di atas, kita bisa memahami bahwa cost per mile adalah alat yang sangat bermanfaat ketika kamu ingin menjangkau audiens yang lebih luas tanpa menguras anggaran iklan.

Dengan memahami cara menghitung CPM, kamu bisa lebih mudah mengoptimalkan kampanye iklan yang dibuat. 

Namun, seperti semua metrik, penting juga untuk tidak hanya mengandalkan satu angka saja. Pastikan kamu juga memantau metrik lain seperti CPC dan ROI (Return on Investment) untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang performa iklanmu.

CPM berkaitan erat dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk iklan tersebut. Dengan demikian, kamu perlu menghitung CPM sebelum mulai beriklan. 

Akan tetapi, selain menghitung cost per mile, kamu juga bisa memanfaatkan fitur otomatisasi manajemen iklan dari Adsumo. Fitur ini bisa mencegah biaya iklan membengkak, sekaligus membantu kamu untuk mengoptimalkan iklan secara otomatis. 

Dengan fitur ini, kamu bisa mengubah budget iklan dengan mudah. Hal ini membuat iklan lebih efektif dan efisien, tanpa menghamburkan banyak uang. 

Jadi, kalau kamu ingin mengoptimalkan CPM dari iklan yang dibuat, jangan lupa untuk menggunakan Adsumo. Dijamin tidak akan merugi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *