Contoh Native Ads Contoh Native Ads

6 Contoh Native Ads Terbaik Untuk Kamu Tiru

Saat membuat iklan digital, kita seringkali bingung menentukan format iklan yang bisa menarik perhatian tanpa mengganggu pengalaman pengguna. 

Native ads adalah jawaban untuk masalah ini. Dengan tampilan yang seperti konten organik, native ads bisa menyatu dengan baik di platform mana pun, sehingga membuatnya lebih mudah diterima oleh audiens.

Tapi, menemukan contoh native ads yang benar-benar efektif dan bisa ditiru bukan tugas yang mudah. Kamu mungkin bertanya-tanya, “Apa saja sih native ads yang sukses dan gimana cara kerjanya?” 

Tenang, di artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh native ads terbaik yang bisa kamu pelajari dan aplikasikan dalam kampanye digitalmu. Yuk, simak selengkapnya!

Apa itu Native Ads?

Native ads adalah jenis iklan digital yang dirancang untuk menyatu dengan konten di platform tempat mereka ditampilkan

Alih-alih terlihat seperti iklan tradisional yang terlalu mencolok, jenis iklan ini justru terlihat seperti konten organik. Sehingga, peluang iklannya diklik jadi semakin besar.

Cara kerja native ads cukup pun sederhana. Native ads bekerja dengan menyesuaikan tampilan, format, dan bahkan gaya tulisan sesuai dengan konten platformnya.

Misalnya, saat kamu sedang scroll feed di media sosial, kamu mungkin menemukan konten yang kelihatannya seperti postingan biasa. Namun, jika dilihat lebih dekat, konten tersebut ternyata adalah iklan. 

Itulah kekuatan native ads—mengubah iklan menjadi sesuatu yang menarik dan relevan tanpa terlihat seperti iklan.

Native ads bisa digunakan di berbagai platform digital. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Facebook dan Instagram: Native ads di platform ini sering muncul sebagai postingan bersponsor di feed audiens, dengan tampilan yang menyerupai postingan organik.
  • Google Search dan Display Network: Native ads bisa muncul sebagai hasil pencarian bersponsor atau sebagai banner yang menyatu dengan konten situs yang kamu kunjungi.
  • Situs Berita dan Blog: Banyak situs berita dan blog yang menggunakan native ads sebagai bagian dari konten mereka, bentuknya biasanya sebagai artikel yang direkomendasikan atau artikel bersponsor.
  • Aplikasi Mobile: Di aplikasi mobile, native ads bisa muncul sebagai bagian dari konten aplikasi itu sendiri, misalnya dalam bentuk banner atau video pendek.
Baca Artikel Lainnya  8 Facebook Ads AI Tool, Bikin Iklan Lebih Optimal

6 Contoh Native Ads yang Menarik untuk Audiens

Nah, setelah kamu tahu apa itu native ads, yuk lihat beberapa contoh native ads menarik yang bisa kamu tiru!

Iklan Facebook Adsumo

Pada contoh yang satu ini, Adsumo memanfaatkan platform Facebook untuk menampilkan native ads.

Walau kelihatannya seperti postingan biasa, tapi tulisan “Sponsored” menunjukkan bahwa ini adalah iklan. Sekilas isinya pun terlihat seperti konten informasional pada umumnya.

Native ads ini digunakan untuk memperkenalkan fitur Adsumo yang dapat membantu pebisnis untuk meningkatkan penjualan lewat Facebook Ads. Selain caption yang bikin penasaran, videonya pun menunjukkan manfaat toolsnya secara real.

Jika kamu ingin menjangkau calon pembeli secara natural di platform yang basis audiensnya banyak, maka cara ini bisa kamu gunakan juga.

Fitur TopAds Tokopedia

Saat kamu sedang mencari barang di Tokopedia atau marketplace lainnya, kamu pasti pernah melihat barang-barang yang muncul di hasil pencarian, tapi bertuliskan Ads, kan?

Kalau kamu tidak sadar bahwa produk-produk tersebut adalah iklan, wajar, karena memang seharusnya seperti itu. Sebagaimana native ads pada umumnya, bentuknya memang tidak terlihat seperti iklan.

Contoh native ads yang satu ini efektif karena iklannya akan muncul di hasil pencarian yang relevan dengan target pembeli. Jadi peluang untuk mendapatkan pembeli pun tentunya akan jadi lebih besar.

Native Ads Google

Tak perlu mencari jauh-jauh untuk mencari contoh native ads, karena Google juga menampilkan format iklan ini.

Cobalah untuk mengetikkan keyword-keyword dengan intent pembelian seperti “beli baju” atau “beli teko”. Kemungkinan besar Google akan menampilkan list produk yang kelihatannya seperti hasil pencarian biasa, tapi sebetulnya itu adalah iklan.

Bila kamu ingin menargetkan audiens yang lebih relevan dengan produkmu, maka jenis native ads yang satu ini bisa kamu gunakan. Sebab, iklanmu hanya akan muncul untuk keyword-keyword yang relevan dengan target pasarmu.

Native Ads Emeron

Ini adalah contoh native ads yang muncul di portal berita. Pada gambar di atas, Emeron mempromosikan event mereka, yaitu “Emeron Hijab Hunt” di website Detik.com. Walau begitu, format iklannya terlihat serupa dengan artikel berita lainnya.

Jika pada contoh-contoh sebelumnya iklannya ditujukan secara spesifik untuk target konsumen, iklan ini justru bertujuan untuk menjangkau audiens sebanyak mungkin.

Baca Artikel Lainnya  Seluk-Beluk Direct Ads: Pengertian, Keunggulan, Manfaat, dan Jenisnya  

Karena, portal berita biasanya dikunjungi oleh audiens dari berbagai kalangan, dengan minat yang berbeda-beda pula. Jadi, penggunaan native ads ini akan lebih cocok untuk meningkatkan awareness.

Native Ads Buzzfeed

Walmart adalah perusahaan retail, sedangkan Buzzfeed adalah perusahaan media.

Di tahun 2023, Walmart pernah beriklan di Buzzfeed dalam bentuk artikel berbayar. Isi artikelnya merekomendasikan barang-barang yang dijual di Walmart.

Bagi orang-orang yang ingin berbelanja di Walmart dan masih bingung mau beli apa, tentunya artikel ini akan membantu mereka. Itulah kenapa artikel ini tidak terasa seperti iklan, padahal esensi dari artikelnya adalah mengiklankan produk Walmart.

Cara ini juga banyak digunakan oleh portal berita atau blog di luar sana. Jadi, si pemilik platform menawarkan artikel promosi yang nantinya akan dipublish di platform mereka. Semakin terkenal platformnya, semakin tinggi pula biaya artikel-nya.

Native Ads Spotify

Ini adalah salah satu contoh native ads yang unik. Karena isinya bukan copy, video, atau artikel seperti biasanya. Tapi justru playlist lagu.

Salah satu serial populer di Netflix, Stranger Things, mempromosikan acaranya dengan membuat playlist lagu di Spotify. Lagu-lagu yang dipasang pun memang relevan dengan isi acaranya. 

Alih-alih menginterupsi pendengar (seperti iklan Netflix pada umumnya), playlist ini justru membuat orang-orang yang senang dengan lagu-lagunya jadi tertarik untuk menonton serialnya.

Sekilas playlist ini memang tidak terlihat seperti iklan, tapi jika kamu perhatikan, playlist ini dibuat langsung oleh akun official Spotify, dengan deskripsi “Watch Season 4 now on Netflix”, tandanya ini adalah kerjasama antara platform ini dengan Netflix.

Kesimpulan

Sekadar tahu native ads saja tidak cukup. Kamu juga harus tahu contoh native ads yang bagus dan menarik bagi target audiens.

Untungnya, di artikel ini kamu sudah melihat native ads dari berbagai platform, mulai dari Facebook, Tokopedia, hingga Spotify. Seluruh contohnya menunjukkan bentuk iklan yang sesuai dengan format konten dan juga target audiens platformnya.

Selain memilih platform yang tepat, pengiklan juga harus memastikan bahwa iklannya tepat sasaran. Tapi, bagaimana caranya?

Nah, kalau kamu ingin membuat iklan yang tepat sasaran di Facebook atau Instagram, Adsumo punya fitur-fitur yang kamu butuhkan!

Contohnya, di sini kamu bisa memanfaatkan fitur Audience Targeting untuk menemukan segmen audiens yang berpotensi menguntungkan untuk bisnismu. Dengan begitu, kamu bisa selangkah lebih unggul daripada kompetitor.

Masih banyak lagi fitur Adsumo lainnya yang bisa menyukseskan kampanye iklanmu di Facebook atau Instagram. Penasaran? Yuk kunjungi halaman utama kami!