Jika kamu sering berurusan dengan kampanye iklan online, kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah CTR. Click-Through Rate atau CTR adalah angka yang menunjukkan seberapa efektif iklan kamu dalam menarik perhatian orang untuk mengkliknya.
CTR yang tinggi menunjukkan bahwa iklan kamu berhasil menarik perhatian dan mendorong orang untuk mengambil tindakan.
Sebaliknya, CTR yang rendah bisa jadi tanda bahwa iklan kamu perlu diperbaiki, baik dari segi desain, pesan, atau penargetan audiens.
Jadi, memahami CTR dan cara meningkatkannya bisa sangat berpengaruh pada kesuksesan kampanye iklan online kamu. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang CTR dan strategi-strategi yang bisa kamu gunakan untuk membuat iklan kamu lebih efektif!
Apa Itu CTR?
Menurut Investopedia, CTR adalah istilah dalam iklan online yang mengukur persentase orang yang melihat halaman web dan kemudian mengklik iklan yang muncul di halaman tersebut.
Jika kamu punya iklan dan muncul di seribu halaman web, dan dari jumlah itu ada 50 orang mengkliknya, berarti CTR kamu adalah 5%. Angka ini menjadi indikator seberapa efektif iklanmu dalam menarik perhatian dan memotivasi tindakan.
CTR tinggi menandakan bahwa iklan tersebut efektif dalam menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk mengklik. Sementara itu, CTR rendah bisa jadi tanda bahwa iklanmu kurang menarik atau kurang relevan.
Selain itu, CTR juga berperan dalam membantu pemilik situs web mendapatkan pendapatan dari iklan. Pemilik situs biasanya dibayar berdasarkan jumlah klik yang diterima iklan, sebuah sistem yang dikenal sebagai “cost-per-click” atau CPC.
Fungsi CTR
CTR sangat penting karena memberikan gambaran jelas tentang seberapa baik iklan kamu dalam menarik perhatian audiens. Berikut ini beberapa fungsi utama dari CTR:
Efisiensi Biaya Iklan
Kalau kamu menggunakan sistem pembayaran iklan berbasis biaya per klik (CPC), CTR yang tinggi berarti kamu mendapatkan lebih banyak klik dengan biaya yang sama.
Misalnya, jika kamu mengeluarkan anggaran yang sama namun CTR kamu tinggi, berarti lebih banyak orang yang tertarik dan mengklik iklanmu. Hal ini tentu saja menghemat biaya iklan dan meningkatkan efisiensi kampanye iklanmu.
Membantu Mengevaluasi Kampanye Iklan
Dengan melihat CTR, kamu bisa menilai seberapa efektif iklan atau kata kunci yang kamu gunakan.
CTR membantu kamu mengetahui iklan mana yang berhasil menarik perhatian dan mana yang tidak. Jadi, kamu bisa melakukan penyesuaian untuk kampanye berikutnya dengan strategi yang lebih efektif.
Memengaruhi Peringkat Iklan
Peringkat iklan (Ad Rank) menentukan posisi iklan kamu di halaman hasil pencarian atau situs web. CTR yang tinggi dapat meningkatkan peringkat iklan kamu, sehingga iklan kamu muncul di posisi yang lebih atas atau lebih terlihat.
Dengan posisi iklan yang lebih baik, kamu punya peluang lebih besar untuk mendapatkan klik dari audiens yang melihatnya.
Cara Meningkatkan CTR
Sekarang, mari kita bahas bagaimana cara meningkatkan CTR iklan kamu. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu coba untuk meningkatkan CTR. :
Memilih Keyword yang Sesuai untuk PPC Campaigns
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan CTR adalah dengan memilih keyword yang relevan dan tepat.
Keywords adalah istilah yang digunakan orang saat mencari sesuatu di mesin pencari. Jika kamu menargetkan keyword yang tepat, iklanmu akan lebih mudah muncul di depan orang yang benar-benar tertarik dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Misalnya, jika kamu menjual sepatu lari, gunakan keyword seperti “sepatu lari terbaik” atau “beli sepatu lari online”. Hal ini akan membantu menarik audiens yang memang mencari produk seperti milikmu.
Menggunakan Kata Kunci Negatif
Selain menargetkan keyword yang relevan, penting juga untuk menggunakan kata kunci negatif. Kata kunci negatif adalah istilah yang ingin kamu hindari agar iklanmu tidak muncul untuk pencarian yang tidak relevan.
Misalnya, jika kamu menjual sepatu lari, masukkan kata kunci negatif seperti “sepatu basket” atau “sepatu hak tinggi” untuk menghindari klik dari orang-orang yang tidak tertarik pada produkmu.
Manfaatkan Remarketing Campaign
Remarketing campaign memungkinkan kamu menjangkau kembali orang-orang yang pernah mengunjungi situs webmu. Dengan menggunakan pixel, kamu bisa menargetkan pengunjung yang sebelumnya telah melihat situsmu dengan iklan yang dipersonalisasi.
Remarketing dapat meningkatkan CTR karena pengunjung yang pernah melihat situsmu lebih cenderung tertarik pada iklanmu.
Kesalahan Umum saat Meningkatkan CTR
Ketika mencoba meningkatkan CTR, beberapa kesalahan umum bisa berdampak buruk pada hasil iklan. Berikut ini beberapa kesalahan saat meningkatkan CTR yang sering dilakukan:
Menggunakan Clickbait dalam Ad Copy
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menggunakan judul yang terlalu menarik perhatian atau menyesatkan.
Meskipun bisa membuat orang mengklik iklanmu, bisa jadi informasi dalam iklanmu terlalu berlebihan atau tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Hal ini dapat merusak kepercayaan audiens pada iklanmu di masa depan.
Menargetkan Audiens yang Salah
Jika kamu menargetkan iklan kepada audiens yang tidak relevan dengan produk atau layananmu, CTR bisa rendah.
Bayangkan jika kamu mengiklankan produk olahraga kepada orang yang tidak tertarik pada olahraga, kemungkinan mereka tidak akan mengklik iklanmu.
Pastikan kamu menargetkan audiens yang benar-benar tertarik pada produk yang kamu tawarkan. Untuk mengetahui target audiens yang tepat, kamu bisa memanfaatkan fitur audience targeting dari Adsumo.
Fitur ini bisa membantu kamu mendapatkan data interests, behaviours, dan demographics dengan cepat dan mudah.
Tidak Menguji Variasi Iklan
Kampanye iklan yang baik biasanya melewati proses percobaan untuk menemukan kombinasi yang terbaik.
Cobalah berbagai judul, gambar, atau teks untuk melihat mana yang paling menarik perhatian orang. Hal ini membantu kamu menemukan elemen yang paling efektif dalam menarik klik.
Tidak Memantau CTR dengan Baik
CTR adalah metrik penting. Jika kamu tidak memantau perubahannya, maka kamu tidak akan mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki.
Dengan memonitor CTR secara teratur, kamu bisa mengidentifikasi masalah dengan cepat dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan hasil iklan.
Contoh Penggunaan CTR dalam Digital Marketing
CTR adalah salah satu metrik kunci dalam digital marketing yang dapat membantu kamu mengevaluasi seberapa efektif iklan atau konten kamu dalam menarik perhatian audiens.
Dengan memahami dan memanfaatkan CTR, kamu bisa meningkatkan performa kampanye iklanmu dan mendapatkan hasil yang lebih optimal. Berikut beberapa contoh penggunaan CTR dalam praktik digital marketing:
Mengukur Kinerja Konten Website
CTR bisa digunakan untuk mengukur seberapa baik kinerja berbagai jenis konten di website kamu. Misalnya, jika kamu memiliki berbagai elemen di website seperti link, tombol, dan banner, kamu bisa melacak CTR untuk masing-masing elemen tersebut. Dengan cara ini, kamu bisa mengetahui bagian mana yang lebih banyak mendapatkan interaksi dari pengunjung.
Sebagai contoh, bayangkan kamu punya tombol “Daftar Sekarang” di beberapa halaman di website kamu. Dengan melacak CTR tombol tersebut, kamu bisa melihat apakah tombol di halaman utama lebih banyak diklik dibandingkan dengan tombol di halaman produk.
Jika CTR tombol di halaman utama jauh lebih tinggi, maka hal ini bisa jadi indikasi bahwa desain atau penempatan tombol tersebut lebih menarik bagi pengunjung.
Kamu bisa menggunakan data ini untuk mengoptimalkan elemen lain di website kamu, seperti menyesuaikan desain atau mengubah posisi tombol agar lebih efektif.
Optimasi Landing Page
CTR juga memainkan peran penting dalam mengoptimasi landing page. Setelah kamu menjalankan kampanye iklan dan mengarahkan traffic ke landing page, melacak CTR bisa membantu kamu mengidentifikasi elemen mana yang mungkin menghambat konversi.
Misalnya, jika kamu melihat bahwa CTR dari iklan menuju landing page cukup tinggi tetapi konversi tidak sesuai harapan, mungkin ada masalah dengan elemen di landing page seperti judul, tombol call to action (CTA), atau penempatan formulir.
Dengan memeriksa CTR dan performa elemen-elemen ini, kamu bisa menentukan area mana yang perlu diperbaiki.
Mungkin saja judul yang kurang menarik atau tombol CTA yang sulit ditemukan bisa menjadi faktor penghambat. Dengan memperbaiki elemen-elemen tersebut, kamu bisa meningkatkan konversi dan efektivitas landing page kamu.
A/B Testing
CTR sering digunakan dalam A/B testing untuk membandingkan berbagai variasi elemen atau kampanye. Dalam A/B testing, kamu membuat dua atau lebih versi iklan atau landing page dengan elemen yang berbeda, seperti judul, gambar, atau teks. Kemudian, kamu melacak CTR untuk setiap versi untuk melihat mana yang paling efektif.
Misalnya, kamu mungkin membuat dua versi iklan dengan judul yang berbeda. Versi A bisa menggunakan judul “Dapatkan Diskon 50% Sekarang!”, sementara versi B menggunakan judul “Penawaran Terbatas: Diskon 50%”.
Dengan melacak CTR dari kedua versi ini, kamu bisa menentukan judul mana yang lebih menarik bagi audiens dan meningkatkan performa kampanye iklanmu.
Bagaimana Cara Menghitung CTR?
Menghitung CTR cukup sederhana. Kamu hanya perlu membagi jumlah klik dengan jumlah tayangan, lalu mengalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan persentase. Berikut adalah rumusnya:
CTR = (Total Klik / Total Tayangan) x 100
Misalnya, jika iklan kamu mendapatkan 500 klik dari 10.000 tayangan, perhitungannya adalah:
CTR = (500 / 10.000) x 100 = 5%
Jadi, CTR untuk iklan tersebut adalah 5%. Hal ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 orang yang melihat iklanmu, 5 di antaranya mengklik iklan tersebut.
Berapa Persentase CTR yang Bagus?
Persentase CTR yang dianggap bagus bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti industri, format iklan, platform, dan tujuan kampanye.
Menurut data dari Wordstream.com, CTR rata-rata untuk kampanye pencarian Google Ads di industri B2B adalah 2,41%, sementara di sektor e-commerce, rata-rata CTR adalah 3,78%.
Meskipun tidak ada angka pasti yang bisa dijadikan patokan universal untuk CTR yang “bagus”, umumnya CTR yang lebih tinggi menunjukkan bahwa iklan itu lebih efektif dalam menarik perhatian audiens.
Namun, penting juga untuk mempertimbangkan konteks dan tujuan kampanye kamu. CTR yang tinggi di satu industri atau platform mungkin tidak selalu berlaku untuk industri atau platform lainnya.
Optimalkan CTR dengan Fitur dari Adsumo
CTR adalah metrik penting yang menunjukkan seberapa efektif iklan kamu menarik perhatian audiens. Dengan memahami dan memaksimalkan CTR, kamu bisa meningkatkan kinerja kampanye iklan, mengoptimalkan landing page, dan meraih hasil yang lebih baik.
Untuk mengoptimalkan CTR, kamu bisa menggunakan fitur canggih dari Adsumo. Kamu bisa menggunakan fitur audience targeting untuk mengetahui target audiens yang tepat, sehingga iklan yang kamu buat bisa tepat sasaran.
Kamu juga bisa memanfaatkan fitur visual ads manager agar bisa memantau iklan secara real time dan bisa mengambil keputusan dengan tepat dan cepat.
Selain dua fitur yang sudah disebutkan, masih ada fitur canggih lainnya yang bisa kamu manfaatkan untuk mengoptimalkan CTR. Tertarik dengan fitur canggih dari Adsumo? Yuk daftar sekarang juga!