Dalam AIDA, tahap Desire bertujuan untuk membangkitkan keinginan calon konsumen terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Pada fase ini, copywriter berusaha mengubah rasa tertarik menjadi dorongan emosional untuk memiliki atau mencoba produk tersebut. Kita akan membahas lebih dalam tentang tujuan tahap Desire dalam AIDA dan berbagai info menarik lainnya lagi di artikel Adsumo!
Apa Tujuan dari Tahap Desire dalam Model AIDA?
Kalau kamu lagi belajar copywriting, pasti sudah familiar dengan model AIDA. Model ini adalah salah satu fondasi dasar dalam dunia pemasaran dan periklanan karena membantu membimbing pembaca dari sekadar mengenal produk sampai akhirnya melakukan tindakan pembelian.
AIDA sendiri terdiri dari empat tahapan penting: Attention, Interest, Desire, dan Action. Setiap tahap punya fungsi khusus untuk membawa calon konsumen semakin dekat pada keputusan membeli.
Dalam model AIDA, kamu akan melewati tahap Desire atau dalam bahasa Indonesia, berarti keinginan. Nah, kalau kamu bertanya “dalam AIDA tahap Desire bertujuan untuk apa sih?” jawabannya sederhana: untuk membangkitkan rasa ingin memiliki dari calon pelanggan.
Setelah kamu berhasil menarik perhatian (Attention) dan menumbuhkan ketertarikan (Interest), langkah selanjutnya adalah membuat pembaca merasa bahwa produkmu harus dimiliki.
Di sinilah copywriter berperan penting dalam membangun koneksi emosional antara produk dan audiens. Tujuannya bukan sekadar menunjukkan fakta, tapi juga membangkitkan desire atau keinginan mendalam untuk membeli.
Pada tahap ini, biasanya copywriter akan menonjolkan keunggulan dan manfaat utama produk. Misalnya, dengan menekankan unique selling point (USP), nilai tambah, atau hasil nyata yang bisa dirasakan pengguna.
Kalimat-kalimat di tahap Desire biasanya bersifat persuasif dan emosional, bukan lagi informatif. Contohnya seperti, “Bayangkan kulit wajahmu jadi lebih cerah hanya dalam 7 hari,” atau “Rasakan kemudahan beriklan tanpa stres dengan satu klik.”
Selain itu, strategi lain yang sering digunakan di tahap ini adalah dengan menceritakan pengalaman pengguna (testimonial), menampilkan bukti sosial (social proof), atau menunjukkan before-after results.
Semua itu bertujuan agar pembaca merasa yakin bahwa produk tersebut bukan hanya bagus, tapi juga cocok untuk mereka.
Ketika tahap Desire berhasil, pembaca akan mulai membayangkan diri mereka menikmati manfaat produk tersebut. Mereka tidak lagi hanya tertarik, tapi juga ingin memiliki.
Ini menjadi jembatan penting sebelum masuk ke tahap Action, saat pembaca benar-benar melakukan pembelian atau tindakan yang diinginkan.
Contoh Penerapan AIDA untuk Copywriting
Berikut ini adalah contoh penerapan model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) untuk tiga produk berbeda: parfum, jaket windbreaker musim hujan, dan kopi GERD-friendly.
Setiap contoh dirancang dengan tone yang natural, persuasif, dan mudah dipahami agar bisa kamu jadikan inspirasi saat menulis copywriting.
Parfum (Luxury Perfume “Aroma Élégante”)
Attention:
Pernah nggak, kamu disapa orang dengan kalimat “Wanginya enak banget, pakai parfum apa?”
Interest:
Dengan Aroma Élégante, kamu nggak cuma harum, tapi juga meninggalkan kesan elegan yang susah dilupakan. Perpaduan aroma vanilla, amber, dan floral-nya bikin setiap langkahmu terasa lebih percaya diri dan classy.
Desire:
Bayangkan setiap kali kamu lewat, orang menoleh bukan karena kamu tampil berlebihan, tapi karena wangi yang khas dan menenangkan. Parfum ini dibuat dari long-lasting oil-based formula yang bisa bertahan seharian penuh, bahkan di cuaca panas sekalipun.
Action:
Tunjukkan pesona eleganmu sekarang.
Kunjungi AromaElegante.com dan dapatkan diskon eksklusif 20% minggu ini!
Jaket Windbreaker Musim Hujan (StormGuard Series)
Attention:
Hujan deras bukan alasan buat tampil kusut dan kedinginan!
Interest:
Jaket StormGuard Windbreaker hadir buat kamu yang aktif di luar ruangan tapi tetap ingin tampil stylish. Bahan water-repellent dan windproof bikin kamu tetap hangat dan kering tanpa rasa gerah.
Desire:
Cukup satu jaket ini buat nemenin kamu dari motoran, ngopi sore, sampai meeting dadakan. Dengan desain ringan dan lipatan praktis, kamu bisa simpan di tas tanpa makan tempat. Plus, warnanya yang netral cocok untuk semua gaya.
Action:
Cek koleksinya di StormGuard.id sekarang!
Ayo siapin diri buat musim hujan dengan jaket yang tahan cuaca sekaligus tahan gaya.
Kopi GERD-Friendly (Calm Brew Coffee)
Attention:
Pernah kangen ngopi tapi takut perut terasa perih?
Interest:
Tenang, kini ada Calm Brew Coffee, kopi nikmat tanpa rasa asam berlebih dan aman untuk penderita GERD. Dibuat dari 100% biji arabika premium dengan kadar asam yang sudah terkontrol lewat proses slow roast.
Desire:
Nikmati aroma kopi yang lembut, cita rasa manis alami tanpa gula tambahan, dan sensasi hangat yang menenangkan. Kamu tetap bisa ngopi santai setiap pagi tanpa khawatir nyeri lambung kambuh.
Action:
Pesan Calm Brew Coffee sekarang di CalmBrew.co dan rasakan nikmatnya ngopi tanpa drama perut.
Nikmatnya tetap sama, untuk lambung yang lebih ramah!
Kesimpulan
Kalau kamu sudah memahami bagaimana dalam AIDA tahap Desire bertujuan untuk membangkitkan keinginan konsumen, ada satu hal lagi yang bisa mengoptimalkan ads campaign.
Gunakan Adsumo, tools optimasi iklan yang membantu kamu menganalisis performa iklan, menemukan audiens yang tepat, dan mengelola campaign secara otomatis di platform Meta.
Dengan Adsumo, kamu bisa menciptakan strategi promosi yang lebih efektif. Mulai dari membangun desire sampai akhirnya menghasilkan action nyata!
