Perbedaan Content Writing dan Copywriting Perbedaan Content Writing dan Copywriting

Perbedaan Content Writing dan Copywriting yang Belum Banyak Orang Tahu

Pernah mendengar istilah content writing dan copywriting? Di era gempuran teknologi dan kemudahan akses informasi, istilah content writing dan copywriting tak asing bagi kita. Kedua peran tersebut sangatlah dibutuhkan dalam dunia pemasaran dan komunikasi digital. 

Meskipun content writing dan copywriting terdengar mirip, kenyataannya keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam banyak hal. Faktanya, masih banyak orang yang belum paham mengenai perbedaan tersebut. 

Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan membahas perbedaan content writing dan copywriting yang wajib diketahui. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa Itu Content Writing dan Copywriting?

Pertama-tama, mari kita pahami definisi dari content writing dan copywriting. Definisi content writing adalah kegiatan menulis konten yang informatif, edukatif, dan menghibur dalam beragam format. Seseorang yang menekuni bidang content writing disebut content writer. 

Menurut Jubilee E. dalam bukunya yang berjudul “Jurus Sakti Copywriting di Twitter, Facebook, dan Blog”, copywriting adalah ilmu menyusun kata-kata yang menarik untuk mempromosikan seseorang, produk, jasa,  atau lainnya supaya audiens terpengaruh untuk melakukan suatu tindakan. 

Tindakan tersebut antara lain mengklik link, membaca artikel sampai habis, membeli produk, melakukan pendaftaran, follow, like, subscribe dan sebagainya. Pelaku copywriting dikenal dengan sebutan copywriter. 

Keterampilan yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi content writer maupun copywriter yang sukses sebenarnya hampir sama. Keduanya harus memiliki skill menulis yang baik, keterampilan riset, mampu berkomunikasi dengan baik, dan kreatif. 

Selain itu, content writer dan copywriter harus dapat bekerja sama dengan tim. Bedanya, seorang content writer perlu penguasaan Search Engine Optimization (SEO) sedangkan copywriter dituntut untuk memahami sales dan marketing.

Tugas dan Tanggung Jawab Content Writer

source: Picjumbo

Secara umum, tugas dan tanggung jawab utama seorang content writer adalah sebagai berikut.

Riset dan membuat konten

  • Melakukan riset keyword secara mendalam dengan tools seperti SEMRush, Ahrefs, Google Keyword Planner, dan lainnya.
  • Menulis berbagai jenis konten, seperti artikel blog, website, media sosial, email marketing, copywriting iklan, dan lain sebagainya.
  • Memastikan konten yang dibuat sesuai dengan target audience, platform, dan gaya brand.
  • Melakukan riset konten mendalam untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terkini.
  • Mengoptimalkan konten untuk mesin pencari (SEO).

Menerbitkan dan mengelola konten

  • Menerbitkan konten pada platform yang tepat, seperti website, blog, atau media sosial.
  • Mengelola content planner dan kalender konten untuk memastikan konten dipublikasikan secara konsisten.
  • Memantau performa konten dan melakukan analisis untuk mengetahui konten mana yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki.
  • Berkolaborasi dengan tim lain, seperti tim SEO, tim desain, dan tim marketing, untuk mempromosikan konten.

Meningkatkan performa konten

  • Mempelajari tren terbaru dalam content marketing dan SEO.
  • Mengikuti perkembangan industri dan target audiens.
  • Mengukur efektivitas konten dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
  • Mencari cara baru untuk meningkatkan engagement dan traffic website.

Apa Saja yang Dilakukan Copywriter?

Seorang copywriter bertanggung jawab untuk membuat teks yang menarik perhatian pembaca, meyakinkan mereka untuk mengambil tindakan, dan membantu mencapai tujuan bisnis. Berikut beberapa tugas seorang copywriter pada umumnya.

Riset dan pemahaman

  • Melakukan riset mendalam tentang produk, layanan, atau ide yang akan dipromosikan.
  • Memahami target audiens, termasuk kebutuhan, keinginan, dan motivasi mereka.
  • Menganalisis pesaing dan strategi marketing mereka.

Pengembangan konsep

  • Mengembangkan ide-ide kreatif untuk teks yang akan ditulis.
  • Menentukan tone of voice yang sesuai dengan brand dan target audiens.
  • Menulis headline yang menarik dan call to action yang jelas.

Menulis teks atau copy

  • Menulis teks yang persuasif dan informatif.
  • Menggunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami.
  • Menyesuaikan gaya penulisan dengan platform dan media yang digunakan.

Editing dan proofreading

  • Mengedit teks untuk memastikan tidak ada kesalahan tata bahasa, ejaan, atau tanda baca.
  • Memastikan teks konsisten dengan gaya brand dan pesan yang ingin disampaikan.

Pengukuran dan analisis

  • Melacak performa teks yang ditulis dan menganalisis hasilnya.
  • Mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang tidak, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
  • Melaporkan hasil kepada klien atau atasan.

Apa Bedanya Content Writing dan Copywriting?

Source: unsplash

Supaya kamu semakin memahami perbedaan antara content writing dan copywriting, berikut ciri-ciri content writing:

  • Berfokus pada penulisan konten informatif dan edukasi.
  • Gaya penulisan yang informatif dan objektif.
  • Memiliki nilai tambah dan solusi bagi pembaca.
  • Output berupa berupa artikel blog, landing page, rilis pers (press release), infografis, e-book, deskripsi produk, podcast, dan social media post. 
  • Umumnya isi konten lebih panjang dan mendetail.
  • Peran utama content writing adalah meningkatkan brand awareness produk atau layanan, meningkatkan engagement, membangun otoritas dan hubungan lebih dekat dengan audiens.
  • Jenis-jenis content writer meliputi technical writer, SEO content writer, long form writer, social media content writer, blogger, dan jurnalis.

Sementara itu, copywriting mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Berfokus pada penulisan iklan, penjualan brand, persuasi, serta menunjukkan kepada audiens mengapa brand relevan dan penting untuk digunakan.
  • Menggunakan bahasa yang persuasif dan emosional serta call to action yang jelas.
  • Menekankan manfaat produk atau layanan.
  • Output copywriting berupa naskah iklan televisi, radio, majalah, koran, baliho, spanduk, teks situs web, kalender, brosur, semboyan perusahaan atau produk (tagline), surat penjualan (sales letter), direct mail, newsletter, dan masih banyak lagi. 
  • Umumnya konten lebih singkat dan padat.
  • Jenis copywriting: direct response, marketing, brand, SEO copywriting, dan technical.

Apa Perbedaan Content Creator dan Copywriter?

Sebenarnya hampir sama dengan content writing, content creator fokus pada kreativitasnya dalam memproduksi beragam jenis konten. Bedanya, content creator cakupanya tak hanya dalam penulisan tetapi juga video, podcast dan lainnya. 

Konten yang dibuat oleh content creator cenderung fokus memberikan informasi, menghibur, atau menginspirasi audiens. Tujuan utama dari konten yang dibuat oleh content creator adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pembaca.

Sementara itu, seorang copywriter fokus pada penulisan konten yang berorientasi pada penjualan. Sering kali copywriter bekerja sama dengan tim marketing sesuai kerangka kerja yang jelas. Lain halnya dengan content creator yang lebih mengutamakan kebebasan berekspresi dan lebih leluasa dalam mengeksplorasi ide-ide kreatifnya.

Apakah Menulis Caption Termasuk Copywriting?

Mungkin kamu bertanya-tanya apakah menulis caption di postingan sosial media termasuk copywriting? Jawabannya adalah iya, apabila caption tersebut mengandung kalimat copywriting yang efektif. 

Caption yang efektif dalam hal ini membutuhkan keterampilan copywriting yang baik, seperti penggunaan kata-kata yang menarik, penulisan yang persuasif, adanya call to action, dan pemilihan gaya bahasa yang sesuai dengan audiens dan brand. 

Seorang copywriter yang baik dapat menciptakan caption yang mampu menginspirasi, mempengaruhi, dan memicu respons dari audiens.

Apa Bedanya Copywriter dengan Scriptwriter?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, copywriter adalah orang yang menulis copy iklan supaya pembaca terbujuk untuk melakukan suatu tindakan. Di sisi lain, scriptwriter fokus pada penulisan naskah untuk berbagai jenis media, seperti film, televisi, video promosi, iklan radio, dan sebagainya.

Konten yang dibuat oleh scriptwriter berbentuk dialog, narasi, atau instruksi untuk adegan yang akan difilmkan atau direkam. Tujuan utama dari konten yang dibuat oleh script writer adalah untuk menciptakan cerita yang menarik dan menghibur audiens, baik dalam bentuk visual maupun audio. Sampai sini sudah jelas perbedaan copywriter dan scriptwriter, bukan?

Sudah Mengerti Perbedaan Content Writing dan Copywriting?

Dalam dunia pemasaran dan komunikasi digital, perbedaan antara content writing dan copywriting menjadi sangat penting dalam merancang strategi konten yang efektif. Meskipun keduanya berfokus pada kemampuan menulis yang baik, konteks dan tujuan dari konten yang dihasilkan menjadi faktor utama yang membedakan keduanya. 

Content writing bertujuan untuk memberikan informasi, menghibur, atau menginspirasi audiens dengan konten yang bervariasi seperti artikel blog, video, atau posting media sosial, sementara copywriting lebih berorientasi pada penjualan dan menggerakkan audiens untuk bertindak melalui konten yang persuasif seperti iklan, teks promosi, dan halaman penjualan. 

Meskipun memiliki perbedaan yang signifikan, keduanya saling melengkapi dalam menciptakan strategi pemasaran yang komprehensif dan efektif. Dengan memahami perbedaan ini, para pemasar dan content creator dapat memilih pendekatan yang tepat untuk mencapai tujuan mereka dalam mengkomunikasikan pesan kepada audiens.

Dalam menyelesaikan pekerjaan, seorang copywriter maupun content writer juga harus memiliki kemampuan untuk riset audiens, membuat strategi konten, dan kemampuan lainnya. Untuk mempermudah pekerjaan tersebut, kamu bisa memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki Adsumo. Yuk cek informasi selengkapnya sekarang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *