Performance Marketing Adalah Strategi Pemasaran yang Efektif dan Efisien, Ini Penjelasan Lengkapnya Sudah bukan rahasia lagi, kalau pemasaran merupakan kunci kesuksesan dalam menjalankan bisnis. Tanpa pemasaran yang tepat, maka bisnis yang dijalankan tidak akan optimal. Dari banyaknya strategi marketing yang bisa dijalankan, performance marketing adalah salah satu pilihan yang tepat. Dalam praktiknya, para advertiser atau pengiklan yang menjalankan performance marketing hanya akan membayar saat ada action tertentu, sehingga strategi marketing ini dinilai lebih murah an efektif. Tapi, untuk menjalankan strategi pemasaran ini, ada banyak hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu. Simak penjelasan lengkapnya di sini. Apa Itu Performance Marketing? Sumber: Freepik Performance marketing adalah istilah yang mengacu pada metode di mana advertiser membayar perusahaan atau platform tertentu untuk menjalankan campaign pemasaran. Perusahaan yang dibayar harus memberikan hasil positif atau performance, seperti jumlah klik atau angka konversi pelanggan yang besar. Berbeda dengan pemasaran konvensional, jenis marketing ini digunakan untuk mendorong, melacak, dan mengukur tindakan user sambil mengaitkan ROI dari setiap aset, campaign, atau aktivitas perusahaan. Performance marketing mencakup native ads, sponsored advertising, affiliate marketing, iklan sosial media, dan SEM. Lalu, pihak advertiser hanya akan membayar ketika ada action tertentu yang dilakukan. Dengan hanya membayar ketika ada tindakan, maka biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia. Cara Kerja Performance Marketing Performance marketing adalah pemasaran yang dijalankan di berbagai jenis platform, seperti mesin pencair dan media sosial. Umumnya, setiap platform akan memiliki iklan mana yang akan ditampilkan berdasarkan beragam faktor, seperti target pasar, penawaran yang diberikan, kualitas dan relevansi, serta conversion rate. Dalam praktiknya, performance marketing terdapat empat grup yang harus bekerja sama. Berikut penjelasan dari masing-masing grup tersebut. Retailer atau Advertiser Grup pertama yaitu retailer atau advertiser yang merupakan kelompok para pebisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasa, lewat publisher atau affiliate partner. Affiliate Affiliate adalah pihak yang akan mempromosikan produk dan jasa dari para advertiser. Nah, affiliate bisa berupa blog, situs review produk, atau media sosial yang dijalankan oleh influencer. Affiliate Network Grup berikutnya yaitu affiliate network atau third party tracking platform. Platform ini sangat penting perannya dalam menjalin hubungan retailer dengan affiliate. Affiliate Manager Manajer affiliate dikenal juga sebagai outsourced program management companies atau OPM. Mereka bisa bekerja di perusahaan atau agency. Kelebihan dan Kekurangan Performance Marketing Sumber: Freepik Performance marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada hasil nyata, seperti konversi, klik, atau penjualan, yang memungkinkan pengiklan hanya membayar ketika tujuan spesifik tercapai. Strategi ini semakin populer di era digital karena menawarkan pendekatan yang transparan dan terukur. Namun, seperti strategi lainnya, performance marketing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasannya Kelebihan Performance Marketing Berikut ini beberapa kelebihan performance marketing yang perlu kamu ketahui: Hasilnya Terukur dan Transparan Salah satu keunggulan utama performance marketing adalah kemampuannya untuk mengukur hasil secara real-time. Dengan menggunakan data analitik, pengiklan dapat memantau metrik kinerja seperti ROI, konversi, atau CTR (Click-Through Rate). Hal ini memberikan transparansi dan kontrol penuh atas pengeluaran iklan. Biaya Lebih Efisien Pengiklan hanya membayar ketika ada tindakan yang diambil oleh audiens, seperti klik atau pembelian. Ini mengurangi risiko pengeluaran iklan tanpa hasil yang signifikan. Optimasi Lebih Mudah Kampanye performance marketing memungkinkan pengiklan untuk terus mengoptimalkan strategi berdasarkan data yang diperoleh. Misalnya, jika suatu iklan tidak memberikan hasil yang diinginkan, kamu dapat mengubah elemen kreatif atau menargetkan audiens yang lebih spesifik. Penargetan Lebih Tepat Dengan alat digital seperti Google Ads dan Facebook Ads, pengiklan dapat menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, atau perilaku online mereka, sehingga meningkatkan peluang konversi. Berbicara mengenai penargetan, kamu bisa menggunakan Adsumo untuk melakukan penargetan dengan mudah dan cepat. Kekurangan Performance Marketing Meski memiliki banyak kelebihan, performance marketing juga mempunyai beberapa kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan performance marketing: Ketergantungan pada Data dan Teknologi Performance marketing membutuhkan teknologi canggih dan data yang akurat. Jika data tidak dikelola dengan baik, hasil yang diperoleh bisa menjadi tidak relevan atau bahkan menyesatkan. Persaingan yang Ketat Banyak perusahaan menggunakan performance marketing, terutama di platform populer seperti Google dan Facebook. Hal ini membuat biaya per klik (CPC) atau biaya per seribu tampilan (CPM) bisa menjadi mahal, terutama di industri yang kompetitif. Pendekatan Jangka Pendek Fokus pada hasil langsung seperti klik atau penjualan dapat membuat pengiklan mengabaikan pentingnya membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau meningkatkan brand awareness. Risiko Iklan yang Kurang Kreatif Karena terlalu fokus pada metrik kinerja, beberapa kampanye performance marketing bisa kehilangan sisi kreatifnya, yang sebenarnya penting untuk menarik perhatian audiens dalam jangka panjang. Strategi Performance Marketing Sumber: Freepik Setelah mengetahui definisi, cara kerja, keunggulan, dan kekurangan performance marketing, kini saatnya kamu mempelajari strategi performance marketing. Berikut penjelasannya lengkapnya. Cost per Impression Cost per impression atau CMP adalah biaya per seribu impresi. Dengan strategi ini, maka advertiser akan membayar sejumlah uang kepada publisher saat iklan yang dipasang sudah dilihat (per 1000 impresi). Meskipun bar dilihat, setidaknya iklan tersebut sudah bisa meningkatkan brand awareness yang membuat audiens mengetahui produk atau layanan kamu. Cost per Click Selain CPM, strategi performance marketing lainnya yaitu cost per click atau CPC. CPC adalah istilah periklanan yang artinya biaya per klik pada iklan yang kamu buat. CPC mengacu pada harga yang kamu bayarkan ke penyedia iklan untuk setiap klik yang didapatkan iklan kamu. Cost per Leads atau Pay per Lead Dalam strategi ini, seorang pengiklan harus membayar ketika ada lead baru. Artinya, ada calon user yang sign up atau mengisi formulir dari iklan yang dipasang, baru kamu membayarnya. Kamu bisa menggunakan data yang mereka berikan untuk mengirimkan pesan marketing secara personal agar mereka tertarik untuk membeli produk atau berlangganan layanan tertentu. Cost per Acquisition Terakhir, strategi performance marketing adalah cost per acquisition (CPA) atau pay per sale. Dengan strategi ini, maka advertiser atau retailer akan membayar ke pihak publisher saat ada orang yang klik iklan tersebut, lalu melakukan tindakan spesifik. Tindakan spesifik yang dimaksud bisa berupa pembelian barang atau jasa, mengisi formulir, intinya apa pun matriks yang ditentukan oleh advertiser. Tips Menjalankan Performance Marketing Performance marketing adalah strategi yang efektif untuk mencapai hasil spesifik, seperti konversi, klik, atau penjualan. Namun, untuk memaksimalkan hasil, kamu perlu menerapkan langkah-langkah strategis. Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan performance marketing yang optimal: Tetapkan Tujuan yang Jelas Sebelum memulai, pastikan kamu memiliki tujuan yang spesifik, seperti meningkatkan penjualan produk, memperbanyak pendaftaran email, atau memperbesar traffic ke situs web. Tujuan yang jelas akan memandu strategi kampanye kamu. Kenali Audiens kamu Pahami siapa audiens kamu dan kebiasaan online mereka. Gunakan data demografi, minat, atau perilaku untuk membuat segmentasi yang akurat. Penargetan yang tepat akan meningkatkan efektivitas iklan kamu. Pilih Platform yang Tepat Tidak semua platform cocok untuk semua bisnis. Jika kamu menargetkan profesional, LinkedIn bisa menjadi pilihan. Sementara itu, untuk produk visual, Instagram atau TikTok mungkin lebih efektif. Gunakan Data untuk Optimasi Pantau performa iklan secara berkala menggunakan alat analitik. Jika suatu iklan tidak memberikan hasil optimal, lakukan A/B testing untuk menemukan elemen kreatif atau strategi yang lebih efektif. Kelola Anggaran dengan Bijak Mulailah dengan anggaran kecil untuk menguji efektivitas iklan. Setelah mengetahui apa yang berhasil, alokasikan lebih banyak dana ke kampanye yang menghasilkan ROI tinggi. Sudah Memahami Performance Marketing? Nah, itulah penjelasan mengenai performance marketing. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa performance marketing adalah strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Dengan menjalankan strategi marketing ini, kamu hanya perlu membayar biaya sesuai dengan matriks yang ingin dicapai. Tapi, dalam menjalankan strategi marketing ini, kamu harus memahami target audiens terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan Adsumo karena ada fitur riset interest yang memungkinkan kamu mengetahui ribuan interest, behaviour, dan demografi hanya sekali search. Jadi, tunggu apa lagi, ayo gunakan Adsumo sekarang juga! Performance Marketing Adalah Strategi Pemasaran yang Efektif dan Efisien, Ini Penjelasan Lengkapnya Sudah bukan rahasia lagi, kalau pemasaran merupakan kunci kesuksesan dalam menjalankan bisnis. Tanpa pemasaran yang tepat, maka bisnis yang dijalankan tidak akan optimal. Dari banyaknya strategi marketing yang bisa dijalankan, performance marketing adalah salah satu pilihan yang tepat. Dalam praktiknya, para advertiser atau pengiklan yang menjalankan performance marketing hanya akan membayar saat ada action tertentu, sehingga strategi marketing ini dinilai lebih murah an efektif. Tapi, untuk menjalankan strategi pemasaran ini, ada banyak hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu. Simak penjelasan lengkapnya di sini. Apa Itu Performance Marketing? Sumber: Freepik Performance marketing adalah istilah yang mengacu pada metode di mana advertiser membayar perusahaan atau platform tertentu untuk menjalankan campaign pemasaran. Perusahaan yang dibayar harus memberikan hasil positif atau performance, seperti jumlah klik atau angka konversi pelanggan yang besar. Berbeda dengan pemasaran konvensional, jenis marketing ini digunakan untuk mendorong, melacak, dan mengukur tindakan user sambil mengaitkan ROI dari setiap aset, campaign, atau aktivitas perusahaan. Performance marketing mencakup native ads, sponsored advertising, affiliate marketing, iklan sosial media, dan SEM. Lalu, pihak advertiser hanya akan membayar ketika ada action tertentu yang dilakukan. Dengan hanya membayar ketika ada tindakan, maka biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia. Cara Kerja Performance Marketing Performance marketing adalah pemasaran yang dijalankan di berbagai jenis platform, seperti mesin pencair dan media sosial. Umumnya, setiap platform akan memiliki iklan mana yang akan ditampilkan berdasarkan beragam faktor, seperti target pasar, penawaran yang diberikan, kualitas dan relevansi, serta conversion rate. Dalam praktiknya, performance marketing terdapat empat grup yang harus bekerja sama. Berikut penjelasan dari masing-masing grup tersebut. Retailer atau Advertiser Grup pertama yaitu retailer atau advertiser yang merupakan kelompok para pebisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasa, lewat publisher atau affiliate partner. Affiliate Affiliate adalah pihak yang akan mempromosikan produk dan jasa dari para advertiser. Nah, affiliate bisa berupa blog, situs review produk, atau media sosial yang dijalankan oleh influencer. Affiliate Network Grup berikutnya yaitu affiliate network atau third party tracking platform. Platform ini sangat penting perannya dalam menjalin hubungan retailer dengan affiliate. Affiliate Manager Manajer affiliate dikenal juga sebagai outsourced program management companies atau OPM. Mereka bisa bekerja di perusahaan atau agency. Kelebihan dan Kekurangan Performance Marketing Sumber: Freepik Performance marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada hasil nyata, seperti konversi, klik, atau penjualan, yang memungkinkan pengiklan hanya membayar ketika tujuan spesifik tercapai. Strategi ini semakin populer di era digital karena menawarkan pendekatan yang transparan dan terukur. Namun, seperti strategi lainnya, performance marketing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasannya Kelebihan Performance Marketing Berikut ini beberapa kelebihan performance marketing yang perlu kamu ketahui: Hasilnya Terukur dan Transparan Salah satu keunggulan utama performance marketing adalah kemampuannya untuk mengukur hasil secara real-time. Dengan menggunakan data analitik, pengiklan dapat memantau metrik kinerja seperti ROI, konversi, atau CTR (Click-Through Rate). Hal ini memberikan transparansi dan kontrol penuh atas pengeluaran iklan. Biaya Lebih Efisien Pengiklan hanya membayar ketika ada tindakan yang diambil oleh audiens, seperti klik atau pembelian. Ini mengurangi risiko pengeluaran iklan tanpa hasil yang signifikan. Optimasi Lebih Mudah Kampanye performance marketing memungkinkan pengiklan untuk terus mengoptimalkan strategi berdasarkan data yang diperoleh. Misalnya, jika suatu iklan tidak memberikan hasil yang diinginkan, kamu dapat mengubah elemen kreatif atau menargetkan audiens yang lebih spesifik. Penargetan Lebih Tepat Dengan alat digital seperti Google Ads dan Facebook Ads, pengiklan dapat menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, atau perilaku online mereka, sehingga meningkatkan peluang konversi. Berbicara mengenai penargetan, kamu bisa menggunakan Adsumo untuk melakukan penargetan dengan mudah dan cepat. Kekurangan Performance Marketing Meski memiliki banyak kelebihan, performance marketing juga mempunyai beberapa kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan performance marketing: Ketergantungan pada Data dan Teknologi Performance marketing membutuhkan teknologi canggih dan data yang akurat. Jika data tidak dikelola dengan baik, hasil yang diperoleh bisa menjadi tidak relevan atau bahkan menyesatkan. Persaingan yang Ketat Banyak perusahaan menggunakan performance marketing, terutama di platform populer seperti Google dan Facebook. Hal ini membuat biaya per klik (CPC) atau biaya per seribu tampilan (CPM) bisa menjadi mahal, terutama di industri yang kompetitif. Pendekatan Jangka Pendek Fokus pada hasil langsung seperti klik atau penjualan dapat membuat pengiklan mengabaikan pentingnya membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau meningkatkan brand awareness. Risiko Iklan yang Kurang Kreatif Karena terlalu fokus pada metrik kinerja, beberapa kampanye performance marketing bisa kehilangan sisi kreatifnya, yang sebenarnya penting untuk menarik perhatian audiens dalam jangka panjang. Strategi Performance Marketing Sumber: Freepik Setelah mengetahui definisi, cara kerja, keunggulan, dan kekurangan performance marketing, kini saatnya kamu mempelajari strategi performance marketing. Berikut penjelasannya lengkapnya. Cost per Impression Cost per impression atau CMP adalah biaya per seribu impresi. Dengan strategi ini, maka advertiser akan membayar sejumlah uang kepada publisher saat iklan yang dipasang sudah dilihat (per 1000 impresi). Meskipun bar dilihat, setidaknya iklan tersebut sudah bisa meningkatkan brand awareness yang membuat audiens mengetahui produk atau layanan kamu. Cost per Click Selain CPM, strategi performance marketing lainnya yaitu cost per click atau CPC. CPC adalah istilah periklanan yang artinya biaya per klik pada iklan yang kamu buat. CPC mengacu pada harga yang kamu bayarkan ke penyedia iklan untuk setiap klik yang didapatkan iklan kamu. Cost per Leads atau Pay per Lead Dalam strategi ini, seorang pengiklan harus membayar ketika ada lead baru. Artinya, ada calon user yang sign up atau mengisi formulir dari iklan yang dipasang, baru kamu membayarnya. Kamu bisa menggunakan data yang mereka berikan untuk mengirimkan pesan marketing secara personal agar mereka tertarik untuk membeli produk atau berlangganan layanan tertentu. Cost per Acquisition Terakhir, strategi performance marketing adalah cost per acquisition (CPA) atau pay per sale. Dengan strategi ini, maka advertiser atau retailer akan membayar ke pihak publisher saat ada orang yang klik iklan tersebut, lalu melakukan tindakan spesifik. Tindakan spesifik yang dimaksud bisa berupa pembelian barang atau jasa, mengisi formulir, intinya apa pun matriks yang ditentukan oleh advertiser. Tips Menjalankan Performance Marketing Performance marketing adalah strategi yang efektif untuk mencapai hasil spesifik, seperti konversi, klik, atau penjualan. Namun, untuk memaksimalkan hasil, kamu perlu menerapkan langkah-langkah strategis. Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan performance marketing yang optimal: Tetapkan Tujuan yang Jelas Sebelum memulai, pastikan kamu memiliki tujuan yang spesifik, seperti meningkatkan penjualan produk, memperbanyak pendaftaran email, atau memperbesar traffic ke situs web. Tujuan yang jelas akan memandu strategi kampanye kamu. Kenali Audiens kamu Pahami siapa audiens kamu dan kebiasaan online mereka. Gunakan data demografi, minat, atau perilaku untuk membuat segmentasi yang akurat. Penargetan yang tepat akan meningkatkan efektivitas iklan kamu. Pilih Platform yang Tepat Tidak semua platform cocok untuk semua bisnis. Jika kamu menargetkan profesional, LinkedIn bisa menjadi pilihan. Sementara itu, untuk produk visual, Instagram atau TikTok mungkin lebih efektif. Gunakan Data untuk Optimasi Pantau performa iklan secara berkala menggunakan alat analitik. Jika suatu iklan tidak memberikan hasil optimal, lakukan A/B testing untuk menemukan elemen kreatif atau strategi yang lebih efektif. Kelola Anggaran dengan Bijak Mulailah dengan anggaran kecil untuk menguji efektivitas iklan. Setelah mengetahui apa yang berhasil, alokasikan lebih banyak dana ke kampanye yang menghasilkan ROI tinggi. Sudah Memahami Performance Marketing? Nah, itulah penjelasan mengenai performance marketing. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa performance marketing adalah strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Dengan menjalankan strategi marketing ini, kamu hanya perlu membayar biaya sesuai dengan matriks yang ingin dicapai. Tapi, dalam menjalankan strategi marketing ini, kamu harus memahami target audiens terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan Adsumo karena ada fitur riset interest yang memungkinkan kamu mengetahui ribuan interest, behaviour, dan demografi hanya sekali search. Jadi, tunggu apa lagi, ayo gunakan Adsumo sekarang juga!

Performance Marketing Adalah Strategi Pemasaran yang Efektif dan Efisien, Ini Penjelasan Lengkapnya

Sudah bukan rahasia lagi, kalau pemasaran merupakan kunci kesuksesan dalam menjalankan bisnis. Tanpa pemasaran yang tepat, maka bisnis yang dijalankan tidak akan optimal. 

Dari banyaknya strategi marketing yang bisa dijalankan, performance marketing adalah salah satu pilihan yang tepat. 

Dalam praktiknya, para advertiser atau pengiklan yang menjalankan performance marketing hanya akan membayar saat ada action tertentu, sehingga strategi marketing ini dinilai lebih murah an efektif. 

Tapi, untuk menjalankan strategi pemasaran ini, ada banyak hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu. Simak penjelasan lengkapnya di sini. 

Apa Itu Performance Marketing?

Sumber: Freepik

Performance marketing adalah istilah yang mengacu pada metode di mana advertiser membayar perusahaan atau platform tertentu untuk menjalankan campaign pemasaran. 

Perusahaan yang dibayar harus memberikan hasil positif atau performance, seperti jumlah klik atau angka konversi pelanggan yang besar. 

Berbeda dengan pemasaran konvensional, jenis marketing ini digunakan untuk mendorong, melacak, dan mengukur tindakan user sambil mengaitkan ROI dari setiap aset, campaign, atau aktivitas perusahaan. 

Performance marketing mencakup native ads, sponsored advertising, affiliate marketing, iklan sosial media, dan SEM. 

Lalu, pihak advertiser hanya akan membayar ketika ada action tertentu yang dilakukan. Dengan hanya membayar ketika ada tindakan, maka biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia. 

Cara Kerja Performance Marketing

Performance marketing adalah pemasaran yang dijalankan di berbagai jenis platform, seperti mesin pencair dan media sosial. 

Umumnya, setiap platform akan memiliki iklan mana yang akan ditampilkan berdasarkan beragam faktor, seperti target pasar, penawaran yang diberikan, kualitas dan relevansi, serta conversion rate. 

Dalam praktiknya, performance marketing terdapat empat grup yang harus bekerja sama. Berikut penjelasan dari masing-masing grup tersebut. 

Retailer atau Advertiser

Grup pertama yaitu retailer atau advertiser yang merupakan kelompok para pebisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasa, lewat publisher atau affiliate partner. 

Affiliate

Affiliate adalah pihak yang akan mempromosikan produk dan jasa dari para advertiser. Nah, affiliate bisa berupa blog, situs review produk, atau media sosial yang dijalankan oleh influencer. 

Baca Artikel Lainnya  Begini Cara Ad Admin Facebook Page, Bisa Pakai HP

Affiliate Network

Grup berikutnya yaitu affiliate network atau third party tracking platform. Platform ini sangat penting perannya dalam menjalin hubungan retailer dengan affiliate. 

Affiliate Manager

Manajer affiliate dikenal juga sebagai outsourced program management companies atau OPM. Mereka bisa bekerja di perusahaan atau agency. 

Kelebihan dan Kekurangan Performance Marketing

Sumber: Freepik

Performance marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada hasil nyata, seperti konversi, klik, atau penjualan, yang memungkinkan pengiklan hanya membayar ketika tujuan spesifik tercapai. 

Strategi ini semakin populer di era digital karena menawarkan pendekatan yang transparan dan terukur. Namun, seperti strategi lainnya, performance marketing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasannya

Kelebihan Performance Marketing

Berikut ini beberapa kelebihan performance marketing yang perlu kamu ketahui:

Hasilnya Terukur dan Transparan

Salah satu keunggulan utama performance marketing adalah kemampuannya untuk mengukur hasil secara real-time. 

Dengan menggunakan data analitik, pengiklan dapat memantau metrik kinerja seperti ROI, konversi, atau CTR (Click-Through Rate). Hal ini memberikan transparansi dan kontrol penuh atas pengeluaran iklan.

Biaya Lebih Efisien

Pengiklan hanya membayar ketika ada tindakan yang diambil oleh audiens, seperti klik atau pembelian. Ini mengurangi risiko pengeluaran iklan tanpa hasil yang signifikan.

Optimasi Lebih Mudah

Kampanye performance marketing memungkinkan pengiklan untuk terus mengoptimalkan strategi berdasarkan data yang diperoleh. 

Misalnya, jika suatu iklan tidak memberikan hasil yang diinginkan, kamu dapat mengubah elemen kreatif atau menargetkan audiens yang lebih spesifik.

Penargetan Lebih Tepat

Dengan alat digital seperti Google Ads dan Facebook Ads, pengiklan dapat menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, atau perilaku online mereka, sehingga meningkatkan peluang konversi.

Berbicara mengenai penargetan, kamu bisa menggunakan Adsumo untuk melakukan penargetan dengan mudah dan cepat. 

Kekurangan Performance Marketing

Meski memiliki banyak kelebihan, performance marketing juga mempunyai beberapa kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan performance marketing:

Ketergantungan pada Data dan Teknologi

Performance marketing membutuhkan teknologi canggih dan data yang akurat. Jika data tidak dikelola dengan baik, hasil yang diperoleh bisa menjadi tidak relevan atau bahkan menyesatkan.

Persaingan yang Ketat

Banyak perusahaan menggunakan performance marketing, terutama di platform populer seperti Google dan Facebook. Hal ini membuat biaya per klik (CPC) atau biaya per seribu tampilan (CPM) bisa menjadi mahal, terutama di industri yang kompetitif.

Pendekatan Jangka Pendek

Fokus pada hasil langsung seperti klik atau penjualan dapat membuat pengiklan mengabaikan pentingnya membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau meningkatkan brand awareness.

Risiko Iklan yang Kurang Kreatif

Karena terlalu fokus pada metrik kinerja, beberapa kampanye performance marketing bisa kehilangan sisi kreatifnya, yang sebenarnya penting untuk menarik perhatian audiens dalam jangka panjang.

Strategi Performance Marketing

Sumber: Freepik

Baca Artikel Lainnya  Bagaimana Cara Kerja Search Engine Marketing? Ini Penjelasannya!

Setelah mengetahui definisi, cara kerja, keunggulan, dan kekurangan performance marketing, kini saatnya kamu mempelajari strategi performance marketing. Berikut penjelasannya lengkapnya. 

Cost per Impression

Cost per impression atau CMP adalah biaya per seribu impresi. Dengan strategi ini, maka advertiser akan membayar sejumlah uang kepada publisher saat iklan yang dipasang sudah dilihat (per 1000 impresi). 

Meskipun bar dilihat, setidaknya iklan tersebut sudah bisa meningkatkan brand awareness yang membuat audiens mengetahui produk atau layanan kamu. 

Cost per Click

Selain CPM, strategi performance marketing lainnya yaitu cost per click atau CPC. CPC adalah istilah periklanan yang artinya biaya per klik pada iklan yang kamu buat. 

CPC mengacu pada harga yang kamu bayarkan ke penyedia iklan untuk setiap klik yang didapatkan iklan kamu.

Cost per Leads atau Pay per Lead

Dalam strategi ini, seorang pengiklan harus membayar ketika ada lead baru. Artinya, ada calon user yang sign up atau mengisi formulir dari iklan yang dipasang, baru kamu membayarnya. 

Kamu bisa menggunakan data yang mereka berikan untuk mengirimkan pesan marketing secara personal agar mereka tertarik untuk membeli produk atau berlangganan layanan tertentu. 

Cost per Acquisition

Terakhir, strategi performance marketing adalah cost per acquisition (CPA) atau pay per sale. Dengan strategi ini, maka advertiser atau retailer akan membayar ke pihak publisher saat ada orang yang klik iklan tersebut, lalu melakukan tindakan spesifik. 

Tindakan spesifik yang dimaksud bisa berupa pembelian barang atau jasa, mengisi formulir, intinya apa pun matriks yang ditentukan oleh advertiser. 

Tips Menjalankan Performance Marketing

Performance marketing adalah strategi yang efektif untuk mencapai hasil spesifik, seperti konversi, klik, atau penjualan. Namun, untuk memaksimalkan hasil, kamu perlu menerapkan langkah-langkah strategis. Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan performance marketing yang optimal:

Tetapkan Tujuan yang Jelas

Sebelum memulai, pastikan kamu memiliki tujuan yang spesifik, seperti meningkatkan penjualan produk, memperbanyak pendaftaran email, atau memperbesar traffic ke situs web. Tujuan yang jelas akan memandu strategi kampanye kamu.

Kenali Audiens kamu

Pahami siapa audiens kamu dan kebiasaan online mereka. Gunakan data demografi, minat, atau perilaku untuk membuat segmentasi yang akurat. Penargetan yang tepat akan meningkatkan efektivitas iklan kamu.

Pilih Platform yang Tepat

Tidak semua platform cocok untuk semua bisnis. Jika kamu menargetkan profesional, LinkedIn bisa menjadi pilihan. Sementara itu, untuk produk visual, Instagram atau TikTok mungkin lebih efektif.

Gunakan Data untuk Optimasi

Pantau performa iklan secara berkala menggunakan alat analitik. Jika suatu iklan tidak memberikan hasil optimal, lakukan A/B testing untuk menemukan elemen kreatif atau strategi yang lebih efektif.

Kelola Anggaran dengan Bijak

Mulailah dengan anggaran kecil untuk menguji efektivitas iklan. Setelah mengetahui apa yang berhasil, alokasikan lebih banyak dana ke kampanye yang menghasilkan ROI tinggi.

Sudah Memahami Performance Marketing?

Nah, itulah penjelasan mengenai performance marketing. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa performance marketing adalah strategi pemasaran yang efektif dan efisien. 

Dengan menjalankan strategi marketing ini, kamu hanya perlu membayar biaya sesuai dengan matriks yang ingin dicapai. 

Tapi, dalam menjalankan strategi marketing ini, kamu harus memahami target audiens terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan Adsumo karena ada fitur riset interest yang memungkinkan kamu mengetahui ribuan interest, behaviour, dan demografi hanya sekali search. 

Jadi, tunggu apa lagi, ayo gunakan Adsumo sekarang juga!