Social commerce adalah istilah baru yang populer beberapa waktu terakhir. Meski bukan istilah baru, nyatanya masih banyak orang yang belum mengetahui istilah ini.
Jika kamu berkecimpung di dunia digital marketing, maka penting untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan social commerce.
Di artikel Adsumo kali ini, kami akan mengupas tuntas seputar social commerce. Simak penjelasan lengkapnya di sini. Jangan sampai ketinggalan!
Apa Itu Social Commerce?
Sumber: Freepik
Saat mendengar kata “Social” mungkin kamu akan teringat pada sosial media seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan media sosia lain.
Akan tetapi, akhir-akhir ini platform media sosial mulai berubah fungsi. Dari yang awalnya menjadi tempat bersosialisasi di dunia maya, kini media sosial banyak dimanfaatkan untuk memasarkan produk dan jual beli produk.
Maka dari itu, beberapa platform media sosial menambahkan fitur untuk memfasilitasi jual beli, sehingga munculah istilah social commerce.
Secara definisi social commerce adalah penggunaan sosial media untuk jualan. Model penjualan social commerce bersifat end to end, dimana pembeli bisa langsung transaksi tanpa meninggalkan aplikasi tersebut dan penjual juga tidak memaksa pembeli untuk pindah platform.
Jika kamu memiliki bisnis, maka social commerce menjadi platform yang menguntungkan karena hanya dalam satu aplikasi kamu bisa melakukan beberapa hal, seperti riset produk, berinteraksi dengan customer, menerima update pengiriman, lain sebagainya.
Beberapa aplikasi media sosial yang kini memfasilitasi social commerce antara lain Facebook Shop, Instagram Shop, dan TikTok Shop.
Selain lewat sosial media, jualan di aplikasi pesan instan seperti Line, WhatsApp, dan Telegram juga disebut sebagai social commerce. Bahkan, kini banyak aplikasi pesan instan yang memiliki fitur untuk jualan.
Keunggulan Social Commerce
Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa social commerce adalah jual beli yang dilakukan di sosial media. Dibandingkan dengan platform jual beli lainnya, penggunaan social commerce ternyata memiliki sejumlah keunggulan, antara lain:
Interaksi yang Lebih Personal
Social commerce memungkinkan kamu sebagai penjual untuk terhubung langsung dengan konsumen melalui platform media sosial.
Komunikasi dua arah, seperti komentar atau pesan langsung, membantu membangun hubungan yang lebih dekat dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk atau layanan.
Pemasaran yang Lebih Efektif
Media sosial adalah tempat di mana konten visual dan cerita bekerja dengan sangat baik. Social commerce memanfaatkan kekuatan ini untuk menyampaikan pesan merek dengan cara yang menarik.
Fitur seperti live streaming, ulasan pelanggan, atau rekomendasi dari influencer membuat konsumen lebih mudah membuat keputusan pembelian.
Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Ulasan dan rekomendasi produk dari pengguna lain secara langsung di platform memberikan bukti sosial (social proof) yang kuat. Konsumen cenderung lebih percaya pada opini sesama pengguna dibandingkan iklan tradisional.
Proses Belanja yang Simpel dan Cepat
Dengan fitur pembelian langsung di media sosial, konsumen tidak perlu lagi berpindah ke platform lain. Ini mengurangi hambatan dalam proses pembelian dan meningkatkan konversi penjualan.
Akses ke Data dan Analitik
Platform social commerce menyediakan data berharga tentang perilaku konsumen, tren produk, dan preferensi pasar. Informasi ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dan pengembangan produk.
Kekurangan Social Commerce
Sumber: Freepik
Meski memiliki beberapa keunggulan, tapi social commerce juga mempunyai beberapa kekurangan. Berikut beberapa kekurangan social commerce yang perlu kamu pelajari.
Ketergantungan pada Platform Media Sosial
Social commerce sangat bergantung pada platform tertentu seperti Instagram, TikTok, atau Facebook. Ketika platform tersebut mengubah algoritma atau kebijakan, bisnis mungkin mengalami penurunan jangkauan dan interaksi tanpa kendali langsung atas situasi tersebut.
Kendala Keamanan dan Privasi
Belanja melalui media sosial sering kali menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan data dan privasi konsumen. Platform social commerce harus memastikan bahwa data pelanggan terlindungi, tetapi kekhawatiran ini tetap menjadi tantangan yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen.
Tidak Semua Produk Cocok untuk Social Commerce
Tidak semua jenis produk atau layanan cocok untuk dijual melalui media sosial. Produk dengan siklus pembelian yang lebih panjang atau yang membutuhkan demonstrasi mendetail mungkin tidak mendapatkan respons optimal di platform ini.
Kesulitan dalam Mengelola Banyak Platform
Bisnis yang menggunakan banyak platform media sosial untuk social commerce harus menghadapi tantangan dalam mengelola inventaris, interaksi pelanggan, dan strategi pemasaran yang berbeda-beda untuk setiap platform. Hal ini bisa memakan waktu dan sumber daya.
Kurangnya Pengalaman Belanja yang Komprehensif
Meski social commerce menawarkan kemudahan, pengalaman belanja di media sosial terkadang tidak sekomprehensif e-commerce tradisional. Konsumen mungkin kesulitan membandingkan produk, membaca deskripsi yang mendetail, atau menemukan ulasan yang lengkap.
Tantangan dalam Membangun Kepercayaan
Bagi bisnis kecil atau baru, membangun kepercayaan di media sosial bisa menjadi tantangan besar, terutama jika reputasi belum terbentuk atau jika konsumen merasa tidak yakin dengan keamanan transaksi.
Tips Jualan di Social Commerce
Social commerce telah menjadi alat yang sangat efektif bagi bisnis untuk meningkatkan penjualan. Namun, agar sukses di ranah ini, diperlukan strategi yang tepat. Berikut beberapa tips penting untuk menjual dengan sukses melalui social commerce:
Pahami Platform yang Digunakan
Setiap platform media sosial memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda. Misalnya, Instagram cocok untuk konten visual seperti foto dan video produk, sementara TikTok lebih fokus pada konten kreatif dan storytelling. Pelajari cara kerja platform pilihanmu, termasuk fitur seperti live shopping, marketplace, atau iklan.
Optimalkan Profil Bisnis
Pastikan profil media sosialmu terlihat profesional dan menarik. Gunakan foto profil yang representatif, deskripsi yang informatif, dan tautan yang relevan, seperti ke katalog produk atau halaman e-commerce. Profil yang baik memberikan kesan pertama yang positif kepada calon pelanggan.
Gunakan Konten Visual Berkualitas Tinggi
Konten visual adalah kunci sukses di social commerce. Pastikan foto dan video produkmu memiliki kualitas tinggi, memperlihatkan detail produk dengan jelas, dan menarik perhatian. Gunakan pencahayaan yang baik dan latar belakang yang bersih untuk meningkatkan daya tarik visual.
Manfaatkan Ulasan dan Testimoni
Ulasan pelanggan memberikan kepercayaan tambahan kepada calon pembeli. Bagikan testimoni positif, tanggapi ulasan dengan sopan, dan jadikan bukti sosial (social proof) sebagai bagian dari strategi pemasaranmu.
Tawarkan Promosi dan Diskon
Promosi seperti diskon khusus, bundling, atau giveaway dapat menarik lebih banyak perhatian. Kamu juga bisa memanfaatkan fitur flash sale pada platform social commerce untuk meningkatkan urgensi pembelian.
Berinteraksi dengan Audiens
Jangan hanya memposting konten, tetapi juga aktif berinteraksi dengan audiens. Balas komentar, pesan langsung, dan pertanyaan dengan cepat dan ramah. Interaksi ini membantu membangun hubungan baik dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Gunakan Influencer Marketing
Bekerja sama dengan influencer yang relevan dengan niche bisnismu dapat meningkatkan eksposur produk secara signifikan. Pilih influencer yang memiliki audiens sesuai dengan target pasarmu.
Pantau Performa dan Evaluasi Strategi
Gunakan data analitik dari platform social commerce untuk memantau performa kampanyemu. Analisis ini membantu kamu memahami apa yang bekerja dan apa yang perlu diperbaiki.
Tertarik Jualan di Social Commerce?
Nah, itulah penjelasan mengenai social commerce yang perlu kamu pahami. Dari penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa social commerce adalah cara jualan di sosial media.
Dengan sistem jualan ini, maka pembeli tidak perlu meninggalkan aplikasi saat hendak belanja. Mereka bisa berselancar di sosial media dan belanja dalam satu tempat yang sama, sehingga sangat praktis
Meski terkesan mudah dan menguntungkan, tapi jualan di social commerce membutuhkan strategi yang tepat. Sebab, persaingan bisnis di platform ini cukup ketat.
Salah satu strategi yang bisa kamu jalankan yaitu dengan menggunakan tools Adsumo. Ada berbagai fitur di Adsumo yang bisa kamu gunakan untuk mengoptimalkan penjualan di social commerce.
Kamu bisa memahami karakteristik audiens dengan menggunakan fitur riset interest di Adsumo. Selain digunakan untuk mengenali karakter audiens, kamu juga bisa menemukan interest tersembunyi yang bisa kamu manfaatkan untuk mengoptimalkan penjualan di social commerce.
Selain itu, Adsumo juga bisa digunakan untuk memantau performa penjualan di social commerce. Kamu bisa memanfaatkan fitur visual ads manager untuk melihat performa penjualan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk langganan Adsumo sekarang juga!