Contoh Portofolio Digital Marketing Contoh Portofolio Digital Marketing

Contoh Portofolio Digital Marketing dan Tips Membuatnya

Mau berkarir di bidang digital marketing, tapi belum tahu cara bikin portofolionya? Tenang, di sini kamu akan melihat berbagai contoh portofolio digital yang bisa kamu jadikan inspirasi.

Ini penting, karena kamu perlu tahu apa saja yang harus dimasukkan ke dalam portofolio, dan bagaimana membuatnya terlihat profesional.

Dengan mengikuti arahan di artikel ini, kamu bisa membuat portofolio yang ga cuma menunjukkan skillmu, tapi juga membantumu mendapatkan lebih banyak peluang karir.

Penasaran? Yuk simak selengkapnya!

Apa itu Portofolio Digital Marketing?

Portofolio digital marketing adalah kumpulan karya dan proyek yang menunjukkan kemampuan, pengalaman, dan hasil kerja seseorang dalam bidang digital marketing.

Berbeda dengan CV yang hanya mencantumkan informasi singkat tentang riwayat pekerjaan dan keterampilan, portofolio memberikan gambaran lebih mendalam tentang apa yang sudah kamu capai.

Di dalamnya, kamu bisa menyertakan contoh kampanye yang pernah kamu jalankan, hasil kinerja (seperti peningkatan traffic atau konversi), dan proyek-proyek lain yang relevan.

Terus, kenapa kamu harus membuat portofolio digital marketing?

Ini adalah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan membuat portofolio:

  • Menunjukkan Skill dan Pengalaman: Portfolio memungkinkan kamu untuk memamerkan karya terbaikmu secara detail. Sehingga tim HR bisa melihat langsung kualitas pekerjaanmu dan kemampuanmu dalam menjalankan kampanye digital.
  • Membedakan Diri dari Kompetitor: Di pasar kerja yang kompetitif, memiliki portfolio yang profesional dapat membuatmu lebih menonjol dari pelamar lain.
  • Membangun Kredibilitas: Dengan memasukkan studi kasus, data, dan testimoni, kamu bisa membangun kredibilitas di mata tim HR
  • Membuka Peluang Karir: Portfolio yang menarik juga bisa membuka lebih banyak peluang kerja atau proyek freelance. Sebab klien pasti lebih tertarik dengan orang yang bisa menunjukkan hasil kerjanya secara konkret.

Apa Saja Isi Portofolio Digital Marketing?

Sebelum membuat portofolionya, tentu kamu harus tahu strukturnya terlebih dulu. Berikut adalah beberapa bagian yang terkandung di dalam portofolio digital marketing:

Baca Artikel Lainnya  Ad Guidelines Instagram: Panduan Mudah untuk Pemula

Pengenalan

Perkenalan adalah bagian pertama yang akan dilihat oleh orang yang membuka portofolio digital marketingmu. 

Bagian ini sangat penting karena memberikan gambaran awal tentang siapa kamu, bidang yang kamu kuasai, dan mengapa orang harus tertarik dengan portofoliomu.

Contohnya seperti ini:

sumber: LinkedIn

Latar Belakang Pendidikan

Bagian ini berfungsi untuk menunjukkan pendidikan formal yang sudah kamu tempuh. Mulailah dengan mencantumkan nama institusi pendidikan tempat kamu menempuh studi serta jurusan yang kamu ambil.

Sebagai pelengkap, kamu juga bisa mencantumkan sertifikasi dari pendidikan non-formal. Contohnya seperti ini:

Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja adalah salah satu bagian terpenting dalam portofolio digital marketing-mu. 

Sebab, bagian ini menunjukkan kepada tim HR bahwa kamu sudah pernah mengaplikasikan skillmu di dunia kerja. Tentunya ini dapat menjadi nilai plus tersendiri.

Di sini, cantumkan posisi yang kamu pegang dan nama perusahaan tempat kamu bekerja. Sertakan juga periode waktu selama kamu bekerja di posisi tersebut.

Skill

Tentunya tim HR ingin melihat daftar skill yang kamu miliki. Jadi mereka bisa menentukan apakah kamu kandidat yang tepat atau tidak.

Jadi, di bagian ini, kamu perlu menampilkan skillmu yang relevan dengan pekerjaan di bidang digital marketing.

Contohnya, kamu bisa memasukkan skill-skill berikut: SEO, SEM, Google Analytics, Facebook Ads, Content Creation, dan Email Marketing.

Berikut adalah contoh segmen skill di dalam portofolio digital marketing:

Proyek

Oke, sekarang tim HR sudah tahu latar belakang serta skill yang kamu miliki. Tapi bagaimana cara membuktikan bahwa skillmu menguntungkan bagi perusahaan?

Salah satu cara terampuh adalah dengan menampilkan list proyek yang pernah kamu kerjakan sebelumnya. Pastikan proyek-proyek ini berkaitan dengan lowongan digital marketing yang kamu lamar.

Di sini, kamu harus menjelaskan detail proyeknya, peranmu di dalam proyek itu, tugas-tugas yang kamu kerjakan, dan (kalau memungkinkan) hasil positif yang berhasil diraih dari proyek tersebut.

Contohnya seperti ini:

Informasi Kontak

Nah, setelah melihat semua informasi tersebut, bisa jadi tim HR tertarik untuk mengenal dirimu lebih dalam. Oleh karena itu, pastikan kamu memasukkan informasi kontak ke dalam portofolionya.

Baca Artikel Lainnya  Catat, Ini Facebook Ad Benchmarks 2024

Detail kontaknya bisa bermacam-macam, mulai dari alamat email, nomor HP (opsional), halaman LinkedIn, atau URL website (jika kamu punya).

Jadi, tim HR tak perlu susah-susah mencari kontakmu, dan kamu pun bisa segera mendapat kabar dari perusahaan yang mengincarmu.

Contoh Portofolio Digital Marketing

Setelah tahu apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam portofolio digital marketing, kamu pasti sudah mulai bisa menggambarkan isi portofoliomu nanti seperti apa.

Tapi, mungkin kamu masih butuh ide untuk membuat portofolio yang lebih profesional. Untuk itu, kami sudah siapkan beberapa contoh portofolio digital marketing yang desainnya menarik dan patut dijadikan inspirasi.

Yuk kita lihat satu per satu!

Contoh Portofolio Digital Marketing dengan Spesialisasi Social Media

sumber: LinkedIn

Contoh Portofolio Digital Marketing dengan Spesialisasi PPC

sumber: LinkedIn

Contoh Portofolio Digital Marketing dengan Spesialisasi Community Marketing

sumber: LinkedIn

Tips Membuat Portofolio Digital Marketing yang Menarik

Agar portofolio digital marketing yang kamu buat semakin menarik dan profesional, kamu bisa ikuti tips-tips berikut:

  1. Gunakan desain yang menarik dan konsisten: Gunakan desain yang bersih, konsisten, dan mudah dibaca. Hindari terlalu banyak elemen visual yang bisa membuat portofoliomu terlihat berantakan.
  2. Tampilkan proyek terbaik: Fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Dua atau tiga proyek saja sudah cukup. Pilih proyek-proyek terbaik yang bisa menunjukkan keahlian dan pencapaianmu.
  3. Tampilkan elemen visual yang estetik: Visual adalah elemen penting dalam portofolio digital marketing. Gunakan screenshot, grafik, dan gambar untuk mendukung proyek-proyekmu. Pastikan visualnya juga relevan dengan konten.
  4. Sertakan data dan pencapaian: Data konkret dan hasil yang terukur bisa menunjukkan dampak nyata dari pekerjaanmu. Gunakan statistik, ROI, peningkatan engagement, dan metrik lain yang relevan untuk mendukung klaim-mu.
  5. Lakukan update secara berkala: Pastikan isi portofoliomu selalu di-update. Jadi, tim HR benar-benar tahu skill dan pengalaman terbaru yang sudah kamu miliki. Ini juga bisa menunjukkan kalau kamu rutin mengembangkan diri.

Kesimpulan

Portofolio digital marketing adalah dokumen berisi sekumpulan karya atau proyek yang pernah kamu kerjakan. Tujuannya adalah untuk meyakinkan tim HR bahwa kamu punya skill dan pengalaman yang dibutuhkan pada lowongan kerja yang mereka buka.

Umumnya portofolio digital marketing berisi segmen-segmen seperti perkenalan, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, daftar skill, daftar proyek, hingga informasi kontak.

Pastikan portofoliomu tidak hanya menarik secara visual, tapi juga terlihat profesional. Terus, jangan lupa untuk rutin mengupdate isinya juga, ya!
Jika kamu ingin membaca artikel-artikel berisi tips tentang digital marketing seperti ini, ikuti terus konten di blog Adsumo!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *