Mau Tahu tentang Native Ads? Begini Penjelasannya  

Pernah gak sih kamu lihat iklan yang muncul di website tapi tampilannya ganggu banget? Seringkali, iklan seperti itu mengurangi kenyamanan pengunjung saat scroll halaman. Lalu, bagaimana cara memonetize website dengan cara yang lebih elegan? Kamu ga perlu khawatir, karena ada alternatif menarik untuk beriklan, namanya native ads.

Mungkin kamu masih bingung, iklan yang seperti apa? Kenapa namanya native ads?

Nah, jawaban dari kedua pertanyaan di atas ada nih di artikel ini. Kamu bakalan memperoleh informasi padat tapi ringkas, mulai dari pengertian sampai jenis-jenis native ads. Kuy dicek!

Apa Itu Native Ads? 

Native ads adalah salah satu jenis promosi yang termasuk dalam ranah digital marketing. Sesuai namanya, native ads memang ga jauh-jauh dari iklan yang mempromosikan suatu produk.

Keberadaan native ads adalah solusi tepat untuk beriklan tanpa mengurangi atau bahkan mengganggu kenyamanan audiens. Lebih lengkapnya, native ads adalah iklan berbayar yang user-friendly karena mampu menyesuaikan format tampilan dengan platform atau layout media placement.

Misalnya, kamu lagi buka Instagram lalu ada ads yang muncul. Nah, tampilannya akan sama seperti halnya konten di feed Instagram pada umumnya. Jadi ga terlalu kelihatan kalau konten itu adalah iklan berbayar.

Sebagai marketer, ga ada salahnya buatmu untuk mencoba opsi ini dalam mempromosikan produk. Ga cuma memperluas jangkauan audiens saja, tapi kamu juga lebih berpotensi untuk meningkatkan user experience

Kalau kamu mau lihat contohnya, mudah diidentifikasi, loh! Konten apapun dengan label “Ad”, “Ads”, “Sponsored”, atau “Promoted”, maka itu adalah native ads.

Apa Saja Kelebihan Native Ads?

Ada beberapa kelebihan native ads yang membuatnya menarik untuk diterapkan dalam promosi produk. Berikut adalah penjelasan singkatnya:

Lebih Berpotensi Menarik Perhatian Audiens

Tampilan native ads yang tidak mengganggu kenyamanan audiens membuatnya lebih berpotensi untuk disimak secara menyeluruh. Baik di website atau medsos, kontenmu akan lebih mudah diterima oleh audiens.

Meningkatkan CTR dan Konversi

Native ads bakalan membantumu buat meningkatkan views dan konversi. Ga berhenti di situ saja, CTR (Click Through Rate) atau jumlah pengunjung yang klik iklan juga berpotensi meningkat.

Kenapa bisa gitu? Lagi-lagi berkat tampilan yang menarik dan menyesuaikan dengan platform tempat beriklan.

Kredibilitas Lebih Tinggi

Kalau kamu menggunakan native ads, iklan produkmu ga akan lewat begitu saja dari perhatian audiens. Native ads disesuaikan dengan tujuan pencarian (search intent) audiens sehingga konten hasil pencarian akan lebih relevan dengan kebutuhan.

Baca Artikel Lainnya  Cara Kerja AdSense YouTube: Hasilkan Banyak Uang dari Video!

Iklan yang muncul berkat hasil pencarian konten yang relevan akan membuat audiens lebih relate. Ga cuma nyaman saat melihat tampilannya, tapi produk yang diiklankan juga relevan dengan preferensi/minat/kebutuhan audiens. 

Optimasi Iklan sesuai Target Audiens

Native ads akan menampilkan iklan secara kontekstual sesuai ketertarikan audiens. Contohnya adalah brand bumbu yang meluncurkan konten di blog atau situs masakan/resep, platform yang diakses oleh audiens dengan ketertarikan/hobi memasak.

Lewat cara ini, kamu dapat meningkatkan traffic ke website dan audiens memperoleh pengalaman atau kebutuhan yang dicari

Apakah Native Ads Memiliki Kekurangan?

Percaya deh, ga ada yang sempurna di dunia ini, termasuk native ads. Berikut adalah beberapa kekurangannya:

  • Sulit mengukur hasil karena sifatnya yang unik, kamu perlu tools atau metrik khusus untuk mengukur performa native ads, itu pun juga bergantung dengan campaign dan perilaku audiens.
  • Pembuatannya memerlukan waktu dan kreativitas karena tampilannya disesuaikan dengan konten asli. Selain waktu, kamu juga perlu tenaga tambahan seperti fotografer, videografer, copywriter, dan lain-lain.
  • Berpotensi dianggap sebagai penipuan, karena iklan berbaur dengan konten asli. Kamu harus cermat saat produksi iklan agar audiens tidak menganggap promosimu sebagai penipuan.

Apa Saja Jenis-jenis Native Ads?

Overall, ada tiga jenis native ads yang bisa kamu coba. Berikut adalah penjelasannya:

In-Feed Units

Native Ads

Sumber: Instagram

Sesuai namanya, native ads muncul di feed medsos (Instagram, X, Linkedin, TikTok) dengan label “Sponsored” atau “Promoted”. Bentuknya bisa berupa gambar atau video dan dilengkapi dengan tombol CTA.

Konten Rekomendasi di Engine Widgets

Native Ads

Sumber: Tirto.id

Simpelnya, native ads ini muncul di bawah atau di samping konten yang sedang dilihat audiens. Template ga akan jauh-jauh dari “Artikel Terkait”, “Baca Artikel Lainnya dari xxxx”, dan sejenisnya. 

Native ads seperti ini dirancang agar sesuai dengan vibes atau tampilan konten reguler di website.

Ga jarang suatu brand memanfaatkan engine widgets untuk menampilkan konten promosi produk mereka sendiri, tapi dengan sentuhan yang natural dan tidak terkesan aneh bagi audiens.

Native Content

Native content adalah iklan berbayar dalam bentuk konten dengan format yang sama seperti konten editorial di website/platform penerbit. Umumnya native content dirancang bersama tim redaksi dari penerbit itu sendiri.

Konten seperti ini juga biasa disebut sebagai konten bersponsor atau konten mitra karena dibangun atas relasi antara brand dengan penerbit.

Promoted Listings

Sumber: Shopee

Kali ini, native ads muncul di e-commerce. Biasanya menampilkan produk bersponsor dengan placement yang sesuai kategori. Contohnya kalau sedang membuka Shopee dan mencari totebag, nanti bakalan muncul totebag yang bersponsor.

Paid Search Ads

Sumber: Google

Baca Artikel Lainnya  Display Ads: Pengertian, Keunggulan, Jenis, dan Manfaat Penggunaannya

Ini dia nih native ads yang paling sering kamu lihat di Google. Sesuai namanya, iklan akan muncul di halaman hasil pencarian. Iklan yang ditampilkan juga relevan dengan kata kunci yang dimasukkan ke search box oleh user. So, iklanmu akan menyasar target yang tepat dan kamu ga perlu worry salah alamat.

Custom Ad

Berbeda dari jenis lainnya, native ads yang satu ini tidak selalu sesuai dengan format tertentu, tetapi tetap kontekstual. Contoh sederhananya adalah filter Instagram. 

Tapi kamu ga perlu khawatir, filter berbayar sekalipun tetap akan menyesuaikan tampilan dengan interface platform sehingga lebih ramah untuk audiens.

Contoh Native Ads

Banyak brand yang sudah menerapkan native ads untuk menyukseskan campaign mereka. Berikut ini beberapa contoh penerapan native ads yang bisa menjadi inspirasi. 

Nissan

Nissan merupakan brand yang sering menerapkan native ads dalam strategi marketing digitalnya. Dalam penerapannya, Nissan sering berkolaborasi bersama influencer otomotif dan lifestyle untuk membuat konten yang menghibur, tapi tetap informatif. 

Contohnya, influencer yang bekerja sama dengan Nissan membuat konten vlog perjalanan dan tips berkendara dengan mobil Nissan. 

English First

English First adalah lembaga kursus Bahasa Inggris yang banyak peminatnya. Brand ini banyak menggunakan strategi digital native ads untuk mengembangkan bisnisnya. 

English First menerapkan native ads berupa menerbitkan artikel edukatif tentang materi bahasa Inggris dan tips meningkatkan bahasa Inggris. 

Di akhir artikel, mereka biasanya menyisipkan link yang mengarahkan pembaca untuk berkonsultasi dalam meningkatkan skill bahasa Inggris. 

Blibli

Blibli merupakan platform e-commerce yang juga menggunakan native ads. Brand ini banyak memasang iklan di situs web lain yang relevan dengan produk yang dijual di platform tersebut. 

Contohnya, mereka memasang iklan produk elektronik yang disisipkan dalam halaman artikel yang membahas tentang elektronik. 

Sorabel

Selain Blibli, Sorabel juga menggunakan native ads dalam menerapkan strategi marketing digitalnya. Brand ini mengadakan quizzes and polls, seperti membuat kuis untuk membantu pelanggan menemukan gaya fashion yang sesuai dengan target audiens. 

Kuis tanpa sadar sebenarnya merupakan iklan, karena menyisipkan foto produk yang dijual di platform mereka. 

Kesimpulan

Native ads adalah salah satu alternatif yang tersedia untuk beriklan melalui media digital. Dengan sifat “native” yang dimiliki, iklanmu akan terlihat lebih natural bagi audiens karena tampilannya menyesuaikan dengan platform tempat beriklan (website/medsos).

Kelebihannya juga ga main-main. Native ads mampu menyesuaikan dengan preferensi/minat/kebutuhan audiens. Ga cuma itu, konten yang natural membuat audiens tidak merasa terganggu. Ending-nya, potensi pembelian/transaksi akan lebih mungkin terjadi.  

Jenisnya juga ga cuma satu saja. Native ads bisa ditampilkan di website, medsos, search engine, bahkan e-commerce. Lagi-lagi iklanmu akan terlihat natural dan kemunculannya disesuaikan dengan hasil pencarian atau preferensi audiens. So, iklanmu akan lebih tepat sasaran, ya!

Kalau kamu tertarik untuk membuat native ads tapi ga mau ribet, tenang saja, Adsumo ready untuk membantumu. Kami menyediakan tools canggih yang dapat kamu manfaatkan untuk otomasi iklan dengan performa maksimal. Ga perlu repot-repot deh, tinggal klik beberapa kali, jalan deh!

Buruan order di Adsumo, kapan lagi kalau bukan sekarang? Iklan terlihat natural, cuan makin maksimal!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *