Ukuran postingan Instagram tergantung pada jenis kontennya. Rasio Instagram Story dan Reels adalah 9:16 atau 1080 x 1920 piksel. Untuk feed Instagram, rasio ideal adalah 4:5 atau 1080 x 1350 piksel, sedangkan untuk tampilan grid feed di profil, ukurannya adalah 3:4 atau 354 x 472 piksel. Cek tips lainnya seputar postingan Instagram di artikel Adsumo.
Tips Postingan Instagram yang Menarik Audience
Instagram masih menjadi platform pilihan untuk ngeposting konten. Baik itu untuk bisnis, personal life, edukasi, atau hiburan, Instagram menyediakan berbagai fitur yang mendukung kamu mengekspresikan diri dan menjangkau audiens secara visual.
Salah satunya adalah feed Instagram. Feed adalah tempat utama di mana followers kamu melihat foto atau video yang kamu upload. Di sinilah estetika dan konsistensi ukuran sangat berpengaruh, apalagi kalau kamu ingin membangun brand atau personal image yang kuat.
Biar nggak zonk saat upload, yuk lanjut bahas tips postingan Instagram yang dijamin akan lebih menarik calon followers-mu!
Menentukan Konsep dan Profil Instagram
Kalau kamu bisa menentukan konsep dan profil sejak awal, postingan Instagram kamu akan terlihat lebih konsisten dan punya ciri khas yang mudah dikenali. Misalkan kamu mau tema colorful untuk bisnis fashion yang menjual outfit kasual dan ceria, kamu bisa memakai latar belakang warna terang, mix & match warna baju yang bold, serta caption yang fun.
Sementara kalau kamu lebih suka nuansa minimalis untuk brand skincare, gunakan tone putih, beige, atau pastel, serta font dan layout yang clean. Konsistensi konsep ini bisa membantu audiens lebih mudah mengenali identitas brand kamu hanya dari tampilan feed.
Gunakan Filter yang Sama
Saat mengedit video atau foto, biasanya tersedia fitur filter untuk memberikan warna atau mood tertentu pada visualnya. Nah, kamu bisa menentukan satu filter utama yang cocok dengan tema akunmu, lalu gunakan secara konsisten.
Atau kalau ingin variasi, kamu bisa memilih beberapa filter dengan tone yang masih senada, misalnya sama-sama warm atau soft. Poin ini penting agar keseluruhan feed kamu terlihat rapi dan serasi, karena kesan visual yang estetik lebih menarik perhatian followers baru.
Menjaga Struktur Feed
Feed Instagram ibarat etalase toko, kalau tertata, pasti lebih enak dilihat. Salah satu cara menjaga struktur feed adalah dengan merencanakan urutan konten sebelum diposting.
Kamu bisa gunakan tools seperti preview app atau fitur draft di Instagram untuk menyusun layout feed. Misalnya, selang-seling antara quote, foto produk, dan testimoni pelanggan, atau membuat pola checkerboard dengan warna dominan tertentu. Feed yang terstruktur memberi kesan profesional dan bikin orang betah scroll ke bawah.
Kualitas Konten
Konten dengan resolusi tinggi dan visual yang jernih akan langsung terlihat lebih profesional. Jangan asal ambil gambar, usahakan pakai kamera yang bagus, pencahayaan cukup, dan background yang bersih.
Kalau kamu upload video, pastikan suaranya jelas dan kualitasnya HD. Kualitas konten yang baik bukan cuma soal teknis, tapi juga mencerminkan seberapa serius kamu mengelola akun dan menghargai audiens.
Posting di Waktu yang Tepat
Satu hal yang sering dilupakan tapi sangat penting adalah waktu posting. Algoritma Instagram cenderung memprioritaskan konten yang mendapat engagement tinggi dalam waktu singkat setelah diposting.
Jadi, kamu perlu tahu kapan followers kamu paling aktif. Umumnya, waktu terbaik adalah saat jam istirahat siang sekitar jam 11.00–13.00 atau malam hari sekitar jam 18.00–20.00.
Kamu juga bisa gunakan fitur insight di akun bisnis untuk menganalisis waktu paling efektif untuk akunmu. Dengan strategi waktu posting yang tepat, potensi jangkauan dan interaksi pun jadi lebih maksimal.
Tips Mencari Ide Konten Postingan Instagram
Selain memahami ukuran postingan Instagram serta berbagai tips untuk mendapatkan feed yang menarik, ada satu hal penting lainnya nih yang perlu kamu pahami: mencari ide konten yang relevan dan menarik.
Soalnya, kalau kamu nggak punya stok ide yang cukup, bisa-bisa kamu kehabisan bahan buat posting dan engagement-mu malah menurun. Mencari ide konten juga krusial untuk menjaga relevansi dengan audience, mengikuti tren yang sedang naik, sekaligus tetap konsisten menunjukkan value dari brand atau bisnismu.
Buka Google Trends
Salah satu cara simpel tapi efektif adalah dengan buka Google Trends. Kamu bisa langsung menuju menu “Explore”, lalu ketik topik atau niche bisnis kamu. Misalnya “fashion wanita”, “skincare lokal”, atau “makanan kekinian”.
Nanti akan muncul data tren yang sedang naik dan populer dalam beberapa hari atau minggu terakhir. Misalnya kamu bisnis fashion, bisa aja muncul tren seperti “baju linen”, “outfit Korea aesthetic”, atau “warna earth tone 2025”. Dari sini kamu bisa angkat topik tersebut jadi konten edukatif, inspiratif, atau bahkan konten katalog produk.
Melalui Google Search
Selain Google Trends, kamu juga bisa memanfaatkan kolom pencarian Google. Ketikkan kata kunci yang relevan dengan produk atau jasa yang kamu jual. Misalnya, kamu ketik “rekomendasi parfum wanita tahan lama”.
Google akan menampilkan auto-suggest di bawah kolom pencarian yang isinya keyword turunan seperti “parfum lokal terbaik”, “parfum unisex murah”, atau “parfum yang wanginya tahan 12 jam”. Semua ini bisa kamu olah jadi ide konten. Bisa dijadikan konten carousel, video review, atau bahkan polling interaktif di story.
Bagian “People Also Ask”
Masih di Google, kamu juga bisa intip bagian “People Also Ask”. Misalnya nih kamu baru saja browsing “kenapa harus pakai sunscreen setiap hari?”. Kalau kamu scroll sedikit, akan muncul beberapa pertanyaan lain yang sering ditanyakan orang, seperti “Apa yang terjadi jika kita tidak memakai sunscreen” atau “apakah sunscreen wajib untuk wajah?”
Semua pertanyaan ini bisa kamu manfaatkan sebagai konten edukatif di Instagram. Kamu bisa bikin konten Q&A, carousel penjelasan, atau reels dengan format storytelling.
Bagian “People Also Search For”
Masih berkaitan dengan fitur Google Search, kamu juga bisa menggali ide dari bagian “People Also Search For” yang biasanya muncul di bawah halaman atau setelah kamu klik dan kembali dari suatu artikel. Daftar ini menunjukkan kata kunci yang relevan atau terkait dengan topik utama.
Misalnya setelah kamu cari “kenapa harus pakai sunscreen”, bagian ini bisa menampilkan kata kunci lain seperti “manfaat sunscreen wajah” atau “cara pakai sunscreen”. Kamu tinggal eksplorasi dari sana untuk membuat konten yang menjawab pertanyaan-pertanyaan audience.
Kesimpulan
Kalau kamu ingin sukses membangun branding dan meningkatkan interaksi di Instagram, memahami ukuran postingan Instagram saja belum cukup. Kamu juga perlu strategi lengkap, mulai dari menjaga kualitas visual, menyusun konsep feed, sampai mencari ide konten yang relevan dan kekinian.
Untungnya, tools gratis seperti Google Trends dan fitur pencarian Google bisa bantu banget untuk brainstorming konten. Mulai sekarang, jangan tunggu ide datang sendiri ya. Aktiflah explore tren dan pertanyaan yang sering dicari orang.
Kombinasikan ukuran visual yang pas, struktur feed yang konsisten, dan ide konten yang relevan. Dijamin postinganmu bakal makin menarik audience dan bikin postingan Instagram milikmu makin kreatif.
Kalau kamu mau semua ini jadi lebih mudah dan efisien, kamu juga bisa memanfaatkan Adsumo! Dengan langganan mulai dari Rp85.000/bulan, kamu bisa ngiklan lebih optimal di Meta, dapat tools analisis performa, strategi nargetin audience paling relevan, dan fitur canggih lainnya. Saatnya scale up bisnismu sekarang juga!
