Strategi bidding Google Ads adalah cara mengatur penawaran iklan agar sesuai dengan tujuan campaign-mu. Baik itu untuk mendapatkan lebih banyak klik, konversi, tayangan, atau penayangan video. Google menyediakan berbagai jenis bidding yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan sasaran bisnis. Di artikel ini, kita akan bahas cara memilih strategi bidding terbaik serta insight menarik lainnya di artikel Adsumo!
Strategi Bidding Google Ads
Pernah merasa bingung memilih strategi bidding yang tepat di Google Ads? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak advertiser pemula atau yang sudah berpengalaman sering kebingungan menentukan mana strategi yang paling efektif.
Kuncinya sebenarnya terletak pada tujuan utama campaign-mu. Apakah kamu ingin lebih banyak penjualan, traffic ke website, atau hanya ingin meningkatkan brand awareness?
Nah, setiap tujuan iklan punya pendekatan bidding yang berbeda. Google Ads memfasilitasi semua kebutuhan ini dengan beragam strategi bidding yang bisa disesuaikan, baik untuk jaringan penelusuran, display, maupun video.
Ayo kita bahas satu per satu agar kamu bisa menemukan strategi yang paling cocok buat bisnismu!
Memilih Strategi Bidding Berdasarkan Sasaran
Sebelum menentukan bidding, penting untuk memahami dulu apa yang ingin kamu dapatkan dari campaign. Secara umum, ada lima sasaran utama dalam Google Ads: konversi, klik, tayangan, visibilitas, dan penayangan video.
Kalau kamu ingin calon pelanggan melakukan tindakan langsung di situs, seperti membeli produk, mengisi formulir, atau mendaftar layanan, maka strategi berbasis konversi adalah pilihan paling tepat.
Namun, kalau kamu ingin menarik lebih banyak pengunjung ke situs, strategi bidding berbasis klik lebih ideal.
Sementara untuk membangun brand awareness, kamu bisa fokus pada tayangan iklan agar lebih banyak orang melihat bisnismu.
Dan jika kamu menjalankan iklan video, kamu bisa memilih strategi CPV (Cost Per View) agar membayar berdasarkan jumlah penayangan video atau interaksi dengan video tersebut.
Strategi Bidding Google Ads: Berfokus pada Konversi

Kalau tujuanmu adalah meningkatkan konversi, Smart Bidding adalah pilihan terbaik. Smart Bidding merupakan kumpulan strategi bidding otomatis berbasis AI Google yang secara real-time mengoptimalkan hasil konversi di setiap lelang.
Sistem ini menganalisis berbagai sinyal seperti perangkat, lokasi, waktu, bahasa, hingga sistem operasi untuk menentukan bid paling efektif.
Berikut lima strategi Smart Bidding yang bisa kamu gunakan:
Target CPA (Cost Per Action)
Cocok untuk kamu yang ingin mendapatkan konversi sebanyak mungkin dengan biaya per tindakan tertentu.
Misalnya, kamu ingin setiap pembelian tidak melebihi Rp50.000. Sistem akan menyesuaikan bidding secara otomatis untuk mencapai target tersebut.
Target ROAS (Return on Ad Spend)
Strategi ini fokus pada nilai konversi. Kamu bisa menentukan target laba atas pengeluaran iklan (ROAS), dan sistem akan menyesuaikan bidding agar menghasilkan nilai konversi tertinggi sesuai target profit yang kamu tetapkan.
Maksimalkan Konversi
Ingin hasil maksimal tanpa pusing mengatur target CPA? Gunakan strategi ini. Google akan otomatis menggunakan seluruh anggaran harian kamu untuk memperoleh konversi terbanyak.
Maksimalkan Nilai Konversi
Jika kamu lebih peduli pada nilai transaksi ketimbang jumlah konversi, strategi ini cocok untukmu. Sistem akan memaksimalkan total nilai pembelian yang dihasilkan dalam batas anggaran yang kamu tentukan.
Enhanced CPC (eCPC)
Fitur ini membuat sistem menyesuaikan bid manual kamu untuk meningkatkan peluang konversi tanpa perlu mengganti seluruh sistem bidding. Cocok buat kamu yang masih ingin punya kontrol manual, tapi tetap ingin sentuhan otomatisasi AI.
Strategi Bidding Google Ads: Berfokus pada Klik

Kalau tujuanmu adalah mendatangkan lebih banyak traffic ke website, bidding berbasis klik jadi pilihan yang ideal. Ada beberapa opsi yang bisa kamu pertimbangkan:
Maksimalkan Klik (Maximize Clicks)
Strategi otomatis ini paling mudah digunakan. Kamu hanya perlu menentukan anggaran harian, dan Google akan menyesuaikan penawaran secara otomatis agar mendapatkan klik sebanyak mungkin.
Target CPC (Cost Per Click)
Kamu bisa menetapkan target biaya per klik tertentu untuk menjaga efisiensi pengeluaran. Strategi ini membantu mendapatkan klik dalam kisaran harga yang masih menguntungkan bagi bisnismu.
Bidding CPC Manual
Ingin kontrol penuh atas setiap kata kunci dan placement? Gunakan strategi manual. Kamu bisa menaikkan bid untuk kata kunci yang performanya bagus dan menurunkan bid untuk yang kurang efektif.
Strategi ini paling cocok bagi yang sudah memahami perilaku audiens dan performa tiap keyword.
Strategi Bidding Google Ads: Berfokus pada Visibilitas

Kalau kamu ingin brand-mu muncul lebih sering dan dominan di hasil penelusuran, fokuslah pada strategi bidding berbasis impressions atau tayangan.
Beberapa strategi yang bisa kamu gunakan antara lain:
Target Impression Share
Sistem akan menyesuaikan bid otomatis agar iklanmu tampil di posisi tertentu. Contohnya di bagian atas hasil penelusuran atau di halaman pertama Google.
CPM (Cost Per Mille)
Strategi ini cocok untuk iklan display atau YouTube, di mana kamu membayar berdasarkan jumlah tayangan (setiap 1.000 kali tampil).
tCPM (Target CPM)
Kamu bisa menentukan berapa biaya rata-rata yang bersedia kamu bayar untuk setiap 1.000 tayangan. Google akan mengoptimalkan bidding agar biaya per tayangan tetap sesuai target yang kamu tetapkan.
vCPM (Viewable CPM)
Cocok untuk campaign brand awareness. Kamu hanya membayar untuk tayangan yang benar-benar terlihat oleh pengguna, bukan sekadar tayangan yang muncul sebentar di layar.
Strategi Bidding Google Ads: Berfokus pada Penayangan dan Interaksi Video
Untuk iklan video, Google Ads menggunakan sistem CPV (Cost Per View). Artinya, kamu hanya membayar ketika seseorang benar-benar menonton videomu atau berinteraksi seperti klik pada banner CTA, kartu, atau link yang muncul di video.
Dengan Target CPV, kamu bisa menetapkan rata-rata biaya yang bersedia dibayar untuk satu penayangan.
Strategi ini cocok untuk bisnis yang ingin meningkatkan engagement dan awareness lewat konten video, tanpa membuang anggaran pada penayangan yang tidak berkualitas.
Kesimpulan
Menentukan strategi bidding Google Ads yang tepat sangat bergantung pada tujuan campaign dan jenis bisnis kamu.
Kalau fokusnya penjualan, gunakan Smart Bidding seperti Target CPA atau ROAS. Tapi kalau tujuannya awareness, CPM atau vCPM bisa jadi pilihan yang pas.
Intinya, nggak ada strategi “paling benar”, yang ada hanyalah strategi “paling cocok”. Dengan memahami setiap opsi dan menyesuaikannya dengan target bisnis, kamu bisa memaksimalkan hasil dari setiap rupiah yang kamu keluarkan untuk iklan.
Jadi, sebelum mulai campaign berikutnya, pastikan kamu sudah menentukan strategi bidding yang sesuai agar performa iklan makin optimal dan hasilnya memuaskan.

Sudah kuasai strategi bidding Google Ads? Sekarang waktunya belajar satu tips mengoptimalkan performa ads campaign di Meta.
Tipsnya nggak ribet, cukup pakai Adsumo aja. Platform ini bisa bantu kamu riset audiens, optimasi performa, dan otomatisasi campaign biar hasil iklan Facebook dan Instagram-mu makin untung tanpa ribet.
Mulai dari Rp85.000/bulan, ads campaign-mu nggak cuma jalan, tapi auto cuan!
