Contoh Search Engine Marketing Contoh Search Engine Marketing

Penting! Contoh Search Engine Marketing untuk Promosi Produkmu  

Search Engine Marketing atau biasa disingkat SEM adalah salah satu strategi dalam digital marketing yang mampu meningkatkan awareness brand terhadap calon customer.

Teknik ini menggunakan media iklan berbayar di mesin pencarian seperti Google untuk mendatangkan pengunjung ke website.

Berbeda dengan pemasaran konvensional, SEM membuat produkmu terlihat oleh segmentasi tertentu. Kamu bisa mengatur target audiens berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kata kunci tertentu.

Dengan SEM, produkmu bisa muncul di halaman hasil pencarian! Contohnya, kamu menjual makanan ringan dan memanfaatkan SEM. Saat googling, customer menemukan produkmu lalu tertarik untuk membelinya. 

Asyik, kan? Mudah, cepat, dan mendatangkan profit untukmu. 

Lantas, apakah SEM hanya berlaku untuk produk berupa barang?

Jawabannya adalah tidak, karena SEM juga dapat diterapkan untuk produk jasa. Contohnya seperti jasa sewa mobil, jasa pindahan rumah, dan lain-lain.

Selain nyambung dengan segala jenis produk, SEM juga ramah sekali untuk rekening. Dijamin anti boncos! Sebab, kamu bisa menjalankan promosi produk sesuai budget yang ada.   

Apa Saja Jenis Search Engine Marketing?

Sumber: unsplash | Lukas Blazek

Pada dasarnya, ada 2 jenis SEM yang bisa kamu coba. Kedua jenis ini sangat umum digunakan oleh para marketers atau seller, mulai dari level pemula hingga pro. 

Simak penjelasan berikut:

  1. Organik

Search Engine Marketing secara organik membutuhkan waktu yang tidak bisa diprediksi. Websitemu harus menunjukkan performa bagus agar bisa “dilihat” oleh mesin pencari (Google, Bing, dan lain-lain).

Kalau kamu tertarik menggunakan cara ini, kamu harus mengemas websitemu dengan baik. Mulai dari layout hingga konten di dalamnya harus menarik agar calon customer tergerak untuk membeli atau menggunakan produkmu.

Cara organik umumnya memanfaatkan keyword/topik yang relevan bagi banyak orang. Bisa juga dengan memanfaatkan momentum tertentu sehingga calon customer tertarik untuk mampir ke website-mu.

  1. Berbayar

Berbeda dengan organik, kamu harus membayar sejumlah nominal tertentu agar produkmu terlihat oleh calon customer. Cara ini jauh lebih cepat daripada metode organik.

Setelah membayar, website atau produkmu bisa muncul di halaman pertama hasil pencarian. Dengan begitu, calon customer lebih berpotensi klik website atau produkmu tanpa harus scroll terlalu banyak.

Baca Artikel Lainnya  Catat, Segini Biaya Instagram Ads 2024

Dari kedua jenis di atas, manakah yang paling menarik untukmu? Kamu bisa pilih salah satu atau bahkan mengkombinasikannya sekaligus.

Apa Saja Contoh Search Engine Marketing?

SEM pada dasarnya adalah payung besar yang melingkupi beberapa metode atau cara. Para marketers atau sellers umumnya menggunakan minimal satu metode SEM.

Tapi, ada juga yang menggunakan semua metode SEM untuk hasil optimal. Biasanya opsi ini digunakan oleh perusahaan besar dengan skala luas.

Biar kamu semakin paham dengan contoh Search Engine Marketing, simak penjelasan berikut:

  1. SEO

Sumber: Google

Search Engine Optimization atau SEO termasuk dalam kategori SEM organik. Cara kerjanya cukup sederhana, yaitu memilih keyword atau kata kunci yang tepat untuk meningkatkan traffic website-mu.

Selanjutnya, masukkan kata kunci ke dalam artikel di website-mu. Ingat, kata kunci harus tersebar secara optimal agar terindeks oleh mesin pencari (search engine).

Kata kunci idealnya tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Sesuaikan jumlah keyword dengan jumlah kata dalam satu artikel. Ikuti petunjuk berikut:

  • 300-500 kata = maksimal 5 keyword
  • Lebih dari 500 kata = maksimal 6 keyword

Selain tersebar secara natural dengan jumlah yang sesuai, biasanya 1 paragraf hanya mengandung 1 keyword. Ga cuma itu, keyword pun terdiri dari 2 jenis, yaitu keyword utama dan keyword turunan. Simak contoh berikut:

  • Keyword utama: digital marketing
  • Keyword turunan: digital marketing adalah, apa itu digital marketing, contoh digital marketing

Keyword tidak bisa ditentukan secara sembarangan atau sesuka hatimu. Gunakan tools seperti Ahrefs atau Semrush untuk memperoleh keyword terbaik dan relevan dengan produkmu.

  1. Google Ads

Sumber: Google

Contoh Search Engine Marketing yang ini pasti sudah familiar untukmu. Biasanya, kamu akan melihatnya di halaman hasil pencarian.

Secara ringkas, Google Ads adalah fitur dari Google yang dapat dimanfaatkan untuk beriklan. Kamu bisa memilih untuk menampilkan produk pada berbagai opsi berikut:

  • Halaman hasil pencarian
  • Landing page 
  • Inbox email

Ketiga opsi di atas dapat kamu gunakan dengan membayarkan sejumlah nominal tertentu. Dengan begitu, Google Ads termasuk dalam kategori SEM berbayar. 

Dari ketiga opsi yang tersedia, sesuaikan dengan budgetmu. Kalau kamu ingin hasil yang maksimal, maka gunakan semua opsi. Tapi, kalau kamu masih trial atau budget terbatas, gunakan salah satu opsi saja. 

  1. Bing Ads

Sumber: InFlow

Cara kerja Bing Ads kurang lebih sama dengan Google Ads. Iklanmu akan ditampilkan pada halaman hasil pencarian.

Baca Artikel Lainnya  Apa Itu Sequential Ads Facebook? Ini Uraian Lengkapnya

Tapi, Bing Ads tidak seperti Google Ads yang memiliki banyak opsi. Sebab, fitur ini hanya berlaku untuk mesin pencari Bing (search engine) saja. 

Walaupun begitu, Bing Ads memiliki keunggulannya sendiri. Percaya ga?

Bing Ads menawarkan CPC (Cost Per Click) yang lebih murah daripada Google Ads. Ga cuma itu, tingkat persaingannya cenderung rendah. Jadi, Bing Ads cocok banget buat kamu yang masih pemula atau budget-nya terbatas.   

Baca juga: Semua yang Harus Kamu Ketahui Tentang Iklan Berbayar dan Strategi Membuatnya

Bagaimana Agar SEM Bekerja dengan Baik?

Kamu harus paham bahwa Search Engine Marketing lebih dari sekadar menentukan keyword dan memasang iklan menarik.

Satu hal penting yang wajib kamu terapkan adalah optimalisasi landing page. Sebab, traffic akan menjadi percuma kalau tidak terkonversi.

Dengan begitu, kamu perlu mengemas landing page dengan baik. Selain memasang artikel-artikel SEO, atur layout dengan sedemikian rupa. Lengkapi dengan foto atau video sebagai pemanisnya.

Semua itu perlu kamu lakukan agar audiens betah scrolling di website-mu hingga terkonversi menjadi customer. 

Selain mengemas landing page, jangan lupa lakukan A/B testing pada iklanmu. Dengan begitu, kamu bisa menemukan kombinasi judul, copy, hingga visual (foto/video) yang mampu menghasilkan klik.

Sebagai penutup, lakukan monitoring rutin untuk mengetahui performa iklan. Dengan begitu, kamu bisa tahu kampanye apa yang perlu dipetahankan. Sebaliknya, kamu bisa menghentikan kampanye yang tidak menunjukkan hasil baik. 

Kesimpulan

Dari ketiga contoh Search Engine Marketing di artikel ini, mana yang paling pas buat kamu? Baik SEO, Google Ads, dan Bing Ads memiliki keunggulannya masing-masing.

SEO bekerja secara organik, sedangkan Google Ads dan Bing Ads adalah SEM berbayar. Implementasi antara metode organik dan berbayar pun berbeda.

Kalau Google Ads dan Bing Ads adalah fitur untuk memasang iklan, maka SEO berjalan dengan optimalisasi kata kunci.

Cara mana pun yang kamu pilih, pastikan adalah opsi terbaik untukmu dan tentu saja sesuai dengan budgetmu. Tapi, kamu harus ingat kalau penerapan SEM memerlukan strategi yang tepat dan monitoring rutin agar hasilnya optimal. 

Kalau kamu menginginkan yang lebih simpel, Adsumo hadir untukmu. Kami menawarkan tools canggih yang menjamin otomasi iklanmu. Cukup dengan beberapa klik, iklanmu akan berjalan secara otomatis. Kamu hanya perlu monitoring saja dari dashboard-nya.

Penasaran? Buruan ke https://adsumo.co/ dan order sekarang juga!